Teknik Membaca Cepat Rumus Kecepatan Membaca dan Pemahaman

11 Budaya Nusantara

1. Teknik Membaca Cepat

Agar kamu dapat membaca dengan waktu yang singkat dengan teknik cepat, perhatikan langkah-langkah berikut ini. a. Lakukanlah kegiatan membaca dengan penuh konsentrasi. b. Temukanlah kata kunci di setiap paragraf atau sub bab. c. Hindarilah membaca dengan regresipengulangan. d. Capailah pemahaman secara umum, bukan dari detail rincian informasi saja. e. Temukan informasi dari hasil membacamu.

2. Rumus Kecepatan Membaca dan Pemahaman

Untuk mengetahui tingkat pemahaman membacamu, ukurlah dengan rumus berikut. JK KM = JW JSB KP = JSS KEM = KM x KP Keterangan: KM = Kecepatan Membaca JK = Jumlah Kata JW = Jumlah Waktu untuk Membaca KP = Kemampuan Pemahaman JSB = Jumlah Soal yang Dijawab dengan Benar JSS = Jumlah Soal Seluruhnya KEM = Kemampuan Efektif Membaca Sekarang, coba kamu berlatih membaca dengan teknik cepat teks berikut. Siapkan jam untuk menghitung berapa kata dalam satu menitnya Setelah itu diharapkan kamu dapat menemukan ide pokok dalam teks dan bisa menjawab pertanyaan yang ada, serta membuat rangkuman dalam beberapa kalimat. Dodol Sirsat Bonang Jajanan ini berasa legit dengan aroma yang merangsang selera. Meskipun penganan ini tidak bisa disebut asli Desa Bonang, Kecamatan Lasem, Rembang, tapi popularitasnya sudah diakui banyak orang. Selain jambal ikan, terasi, atau kacang enthis, ia menjadi salah satu buah tangan yang dicari orang di daerah yang punya lokawisata religius Makam Sunan Bonang. Yang jelas, nama Dodol Sirsat Bonang selalu dicari peziarah, orang setempat yang hendak pergi dan menginginkan buah tangan, atau orang yang kebetulan melintasi daerah tersebut. Memang tak banyak yang memproduksi penganan tersebut. Bahkan, boleh dibilang hanya satu keluarga besar saja dengan lima merek. Kini tinggal tiga merek saja yang aktif berproduksi. Salah satunya Masturi, pemilik merek Dodol Jitu. 12 Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA Menurutnya, pembuatan dodol sirsat tersebut tidak berasal dari kreasi asli penduduk setempat, melainkan dari Kudus. Salah seorang familinya di Kudus sudah memproduksi penganan tersebut. “Nah, karena di sini banyak buah sirsat, daripada dijual di pasar sering tak berharga bagus, kami buat saja sebagai dodol. Kami belajar dari famili kami di Kudus,” ujar Masturi ketika ditemui di rumahnya, di Kompleks Makam Sunan Bonang. Dodol Sirsat Bonang mulai diproduksi tahun 1992. Tapi seperti yang dialami banyak produsen home industry, produksinya sangat bergantung atas ketersediaan bahan. Meskipun terkesan bahannya sederhana, hanya tapai, sirsat, dan gula pasir, tapi tak mudah mencari sirsat khususnya bila musim kemarau. “Jadi, jumlah produksi berkala yang bisa kami buat sangat bergantung atas bahan yang ada.” Untuk pekerjaan itu, dia mempekerjakan sekitar lima orang. Satu orang untuk pengaduk dan sisanya sebagai pemotong menjadi potongan silinder dan kerucut sebelum dibungkus plastik. Upah pengaduk Rp4.000,00 sekali aduk. Untuk pemotong dan pembungkus, Rp400,00 per potong dengan perhitungan, sekali aduk bisa ribuan potong. Setelah dibungkus plastik, Masturi menjualnya per kilogram seharga Rp13.000,00 atau dibungkus dalam boks plastik sederhana isi 20 Rp3.000,00 dan 34 Rp5.000,00. Distribusinya, ada yang diambil di tempat dan diedarkan ke banyak tempat seperti Semarang, Jakarta, Pati, Madura, hingga Banyuwangi. Sumber: Suara Merdeka, 6 Juni 2007 Nah, berapa Kecepatan Membaca KM kamu? Kerjakan di buku tugasmu Kerjakan latihan berikut ini 1. Coba jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa membaca teks kembali untuk mengukur pemahamanmu a. Apa judul bacaan di atas? b. Di mana Dodol Sirsat Bonang diproduksi? Gambar 1.2 Membuat dodol Sirsat Bonang. S u m b er : S u a ra M e rd e k a , 6 Ju n i 2 7 3 13 Budaya Nusantara c. Siapa nama produsen yang memproduksi penganan jenis ini dengan merek Dodol Jitu? d. Kapan Dodol Sirsak Bonang mulai diproduksi? e. Berapa jumlah pekerja Masturi? f. Berapa upah pekerja yang mengaduk dan memotong adonan? g. Berapa harga per kilogram Dodol Sirsak Bonang? h. Berapa bungkus isi setiap boks Dodol Sirsak Bonang? i. Ke daerah mana saja Dodol Sirsak Bonang itu dijual? j. Dari mana sumber bacaan tersebut? 2. Hitunglah Kemampuan Pemahaman KP dan Kemampuan Efektif Membaca KEM kamu 3. Simpulkan isi bacaan di atas sesuai tingkat pemahamanmu Bentuklah kelompok yang terdiri dua sampai tiga anggota. 1. Carilah teks bacaan ringan yang bertopik mengenai keragaman budaya Nusantara. 2. Secara bergantian, bacalah dengan teknik cepat yang diukur anggota lain dengan arlojistopwatch. 3. Hitunglah KM, KP, dan KEM tiap anggota. 4. Jika belum berhasil, analisislah faktor penghambatnya 5. Coba, ulangi sekali lagi

D. Menulis Paragraf Naratif

4.1 Menulis Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif. Pernahkah kamu diminta untuk menulis sebuah cerita berdasarkan urutan waktu dan tempat? Penulisan semacam itu dinamakan menulis paragraf naratif. Apakah yang dimaksud paragraf naratif? Bagaimana pola penulisan paragraf naratif? Nah, pada pembelajaran ini kamu akan berlatih menuangkan gagasan ke dalam paragraf naratif. 3