127
Perkembangan Pendidikan
Argumentatif berasal dari kata argumen yang berarti alasan. Paragraf argumentatif artinya karangan yang berisi pendapat atau gagasan seseorang
disertai alasan-alasan yang kuat, bukti, dan data yang cukup untuk membahas sesuatu guna mendukung pendapatnya. Paragraf argumentatif biasanya diakhiri
dengan sebuah kesimpulan.
2. Tujuan Penulisan Paragraf Argumentatif
Tujuan dari penulisan paragraf argumentatif adalah sebagai berikut. a
Meyakinkan kepada pembaca mengenai pendapat atau ide yang disampaikan pengarang.
b. Memengaruhi pembaca sehingga pembaca membenarkan atau menyetujui pendapat, sikap, atau gagasan yang disampaikan pengarang.
c. Membuktikan kebenaran kepada pembaca berdasarkan fakta yang ada karena disertai dengan adanya data, bukti, gambar, dan grafik yang meyakinkan.
d. Berakhir dengan sebuah kesimpulan yang meyakinkan pembaca pada uraian sebelumnya.
3. Sistematika Paragraf Argumentatif
Secara umum paragraf argumentatif tersusun dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isiinti, dan penutup.
a. Bagian pendahuluan, berisi pendapat, gagasan, dan ide dari pengarang untuk pembacanya.
b. Bagian isiinti, berisi alasan-alasan yang disertai dengan data untuk mendukung gagasan penulis.
c. Bagian penutup, berisi kesimpulan dari pengarang tentang uraian yang telah disajikan.
4. Pola Pengembangan Paragraf Argumentatif
Pola pengembangan paragraf argumentatif meliputi berikut ini. a. Pola pengembangan deduksi, yaitu pengembangan yang diawali dengan
mengemukakan simpulan yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus.
Khusus
Khusus Khusus
Umum
128
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
b. Pola pengembangan induksi, yaitu pengembangan yang diawali dengan hal- hal yang bersifat khusus menuju ke umum.
c. Pola pengembangan sebab akibat, yaitu pengembangan yang diawali data- data yang berupa sebab menuju ke arah akibatnya.
d. Pola pengembangan akibat sebab, yaitu pola pengembangan yang diawali dari data-data yang berupa akibat menuju ke awal penyebab.
e. Pola pengembangan perbandingan, yaitu pola pengembangan yang diawali dengan membandingkan dua data atau pendapat yang memiliki kesamaan
dan perbedaan. Argumentatif jenis perbandingan tidak memiliki kesimpulan. Dalam beberapa hal memang terdapat persamaan dan perbedaan antara
paragraf ekspositif, yang telah kita pelajari dahulu, dengan paragraf argumentatif. Persamaan tersebut antara lain, bahwa kedua jenis paragraf tersebut sama-sama
memerlukan data dan fakta yang meyakinkan. Namun, terdapat pula perbedaan yang mencolok antara keduanya.
Pahamilah persamaan dan perbedaan paragraf argumentatif dan ekspositif berikut.
1. Persamaan
a. Argumentatif dan ekspositif sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan pembaca.
Khusus
Khusus Khusus
Umum
Sebab 1
Sebab 3 Sebab 2
Akibat
Akibat
Akibat Akibat
Sebab
129
Perkembangan Pendidikan
b. Argumentatif dan ekspositif sama-sama memerlukan data dan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar,
dan lain-lain. c. Argumentatif dan ekspositif sama-sama memerlukan analisis dan sintesis
dalam pembahasannya.
2. Perbedaan
a. Tujuan ekpositif menjelaskan dengan menerangkan, sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Argumentatif bertujuan untuk
memengaruhi pembaca, sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap, dan keyakinan penulis benar.
b. Ekspositif menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatu yang penulis kemukakan. Argumentatif memberi
contoh, grafik, dan lain-lain untuk membuktikan bahwa sesuatu yang penulis kemukakan adalah benar.
c. Penutup pada akhir ekspositif biasanya menegaskan lagi dari sesuatu yang diuraikan sebelumnya. Penutup pada akhir argumentatif biasanya berupa
kesimpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
Contoh paragraf argumentatif
Ketua Umum Asosiasi Persekolahan di Rumah dan Pendidikan Alternatif
Asah Pena, Seto Mulyadi merasa prihatin. Ia prihatin dengan kondisi
anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah yang semakin meningkat.
Puluhan ribu anak di Indonesia putus sekolah. Hal tersebut karena sejumlah
alasan, seperti alasan geografis, ekonomis, dan sosial. Mereka harus
membantu orang tua secara ekonomi, lokasi sekolah jauh, atau lingkungan yang tidak memungkinkan. Jika
permasalahan tersebut tidak segera dicari solusinya, maka masa depan anak- anak tersebut akan terancam. Bahkan mungkin jauh tertinggal dengan bangsa
lain. Hal itulah yang mendasari bahwa pendidikan alternatif sangat dibutuhkan di Indonesia. Salah satu alternatifnya adalah belajar di rumah
dengan mendatangkan guru atau pengajar pada waktu yang telah dijadwalkan. Jadi, anak-anak tidak perlu kesulitan lagi menempuh perjalanan
yang jauh atau tidak perlu mengeluarkan banyak biaya dan waktu. Mereka tetap dapat membantu orang tua dan dapat belajar. Untuk itu, dengan sistem
sekolah rumah homeschooling menjadi model pendidikan masa depan yang pas bagi mereka.
Gambar 6.3 Dampak anak putus
sekolah.
Su mb
e r:
w w
w .su
a ra
p e
mb a
ru a
n .co
m
130
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
Kerjakan di buku tugasmu Kerjakan latihan berikut ini
Kamu telah paham mengenai penulisan paragraf argumentatif. 1. Sekarang, coba tulislah paragraf argumentatif sebanyak dua paragraf yang
bertema pendidikan dengan pola pengembangan Induksi dan deduksi. 2. Buatlah contoh paragraf argumentatif dengan pola pengembangan sebab akibat
dengan tema dampak tawuran pelajar, kemudian ubah menjadi pola pengembangan akibat sebab.
3. Tukarkan dengan temanmu untuk disunting dan diperbaiki dari struktur ejaan, ketepatan kalimat, dan bahasanya.
Kerjakan tugas berikut
1. Bentuk kelompok yang terdiri atas lima orang teman. 2. Tulislah karangan argumentatif sebanyak sepuluh paragraf dengan
memilih pola pengembangan di atas. 3. Tukarkan dengan kelompok lain unuk disunting dan diberi tanggapan
atau masukan.
• Menyimpulkan isi tuturan berarti kegiatan untuk menemukan inti pokok informasi yang disampaikan secara langsung.
• Menemukan isi tuturan harus dengan teknik mendengarkan yang benar.
• Kritik adalah suatu pernyataan yang berisi masukan, uraian, penjelasan, dan penilaian terhadap sesuatu tentang kekurangan atau kesalahannya.
• Hikayat merupakan contoh jenis sastra Melayu klasik yang berisi kisah, cerita, dan dongeng.
• Paragraf argumentatif adalah paragraf yang berisi pendapat atau gagasan yang disertai bukti dan alasan.
6
4
131
Perkembangan Pendidikan
Refleksi
• Sudah mampukah kamu menyimpulkan informasi yang kamu dengar melalui tuturan langsung?
• Memberikan sebuah kritik harus kritis dan tepat. Sudah bisakah kamu memberikan kritik yang santun?
• Unsur-unsur intrinsik juga terdapat pada sebuah hikayat. Sudahkah kamu dapat mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra
Melayu klasik? • Menulis paragraf argumentasi memerlukan alasan dan bukti yang tepat.
Sudahkah kamu menulis paragraf jenis argumentatif dengan baik?
Kerjakan sesuai perintah
1. Simpulkan isi informasi dalam tuturan langsung berikut ini Kapster
: “Panjang apa pendek? Mau kriting apa blow? Semua kami layani dengan senang hati”
Pengunjung : “Paket apa yang disediakan?” Kapster
: “Paket hemat 5000 dan paket plus 10.000.” 2. Perhatikan permasalahan di bawah ini
Pendidikan di negara kita semakin mahal. Dari tahun ke tahun biaya pendidikan bertambah mahal saja. Bagi warga kurang mampu hal ini sangat
memberatkan, sehingga memungkinkan anak-anaknya terpaksa putus sekolah.
Berikan kritikan yang santun dari permasalahan di atas 3. Pahamilah kutipan karya sastra Melayu klasik berikut ini, kemudian tentukan
amanat tokoh dan latar cerita Bacalah kutipan dari hikayat Si Miskin ini dalam hati
Ini hikayat cerita orang dahulu kala. Sekali peristiwa Allah subhanahu wataala menunjukkan kekayaan kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang
miskin laki-bini berjalan mencari rezekinya berkeliling negeri Antah Barantah. Adapun nama raja di dalam negeri itu maharaja Indra Dewa, terlalu amat
besar kerajaannya baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah dewa itu takhluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun.
Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadap oleh segala raja- raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian ada di hadapan itu. Setelah dilihat
oleh orang banyak si miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah
Kerjakan di buku tugasmu
132
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparinyalah akan si miskin itu kena
tubuhnya habis-habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka orangpun gemparlah. Maka titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?” Sembah
segala raja-raja itu, “Ya, Tuhanku Syah Alam, orang melempar si Miskin, Tuanku.“ Maka titah baginda, “Suruh usir jauh-jauh.” Maka diusir oranglah
akan si miskin itu hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itu pun kembali. Maka hari pun malam. Maka baginda pun berangkatlah masuk
ke dalam istana itu. Maka segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itu pun masing-masing pulang ke rumah.
4. Tulislah dua buah paragraf karangan yang berjenis argumentatif yang bertopik pendidikan dengan pola pengembangan:
a. deduksi b. induksi
c. sebab akibat d. akibat sebab
5. Listrik sudah 4 tahun masuk kampung dan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti mendapat injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat
penuh gairah. Listrik memberi kampungku cahaya, musik, es, api, dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak lagi
menarik, bulan tidak mampu lagi membuat bayang-bayang pepohonan. Tetapi kampungku tidak merasa kehilangan bulan.
Termasuk paragraf argumentatif pola pengembangan apa kutipan di atas? Berikan penjelasanmu
133
Bekal Kepribadian
7
Bekal Kepribadian
Materi Pembelajaran
A. Hal-Hal Menarik dari Cerita Rakyat B. Memberi Pendapat terhadap Suatu Artikel
C. Membaca dan Merangkum Isi Teks D. Menulis Cerpen Berdasar Kehidupan Sendiri
134
Bahasa Indonesia Kelas X SMAMA
Bekal Kepribadian
Mendengarkan
Cerita rakyat Menyimak pembacaan cerita rakyat
Memahami isi cerita rakyat Menemukan hal-hal
menarik dari tokoh Karakternya
Jenis tokoh Teknik
penggambaran
Berbicara
Berpendapat isi artikel
Membaca isi artikel Memahami isi
Menemukan permasalahan Berpendapat secara santun
Persetujuan Dukungan
Kritik Masukan
Membaca
Teksbuku Memilih teksbuku
Memahami garis besar isi Menyusun dalam
bentuk rangkuman
Menulis
Cerpen Mengingat pengalaman yang berkesan
Memahami langkah penulisan cerpen Menulis cerpen berdasarkan
pengalaman Pelaku
Urutan peristiwa Settinglatar
Menandai bagian penting Mencatat bagian penting
Membuat kerangka Bentuk rangkuman
yang baik
135
Bekal Kepribadian
A. Hal-Hal Menarik dari Cerita Rakyat