42
4. Identity Diffusion. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam
segala kegiatan, orang tua tidak menyediakan dirinya pada anak Enright dalam Santrock, 2007: 195 mengemukakan bahwa pola
pengasuhan yang akan mendorong terbentuknya status identitas remaja. Orang tua yang menerapkan pola pengasuhan authoritatif akan mengembangkan
identity achievement, orang tua yang authoritarian akan mengambangkan identity foreclosure dan orang tua permisif memanjakan ataupun mengabaikan
yang kurang menunjukan bimbingan dan membiarkan remaja untuk membuat keputusan sendiri akan mengembangkan identity diffusion.
Pada penelitian ini merujuk pada hasil studi yang dilakukan oleh Enright yang menyatakan ada hubungan antara pola pengasuhan dan ego
identity. Alasan merujuk pada penelitian ini adalah terdapat pembagian yang jelas berdasarkan jenis pola pengasuhan yang mendorong terbentuknya status
identitas
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dilakukan oleh Paramitha Dhatu Anindyajati 2013 dengan judul penelitian status identitas remaja akhir :
hubungannya dengan gaya pengasuhan orangtua dan tingkat kenakalan remaja. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket yaitu Ego
Identity Process Questionnaire atau disingkat EIPQ yang diadaptasi dari Balisteri, dkk 1995 dan angket yang digunakan untuk mengukur gaya
pengasuhan orangtua diadaptasi dan dimodifisikasi dari Parenting Style Questionnaire milik Robinson, dkk 1 9 9 5 . Berdasarkan hasil uji analisis,
nilai chi hitung adalah 38.610 sedangkan Chi tabel dengan df 6 adalah
43 12.592. Kesimpulannya Chi hitung Chi tabel. Sehingga Ho ditolak,
artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status identitas dan gaya pengasuhan orangtua. Hubungan ini dikatakan cukup kuat karena nilai
kofisien korelasi kontingensi sebesar 0,701. Penelitian yang kedua yaitu dilakukan oleh Afrilyanti, dkk 2015 yang
berjudul hubungan pola asuh orangtua dengan status identitas diri remaja. Penelitian ini menggunakan kuesioner pola asuh orangtua dan kuesioner
identitas diri. Kuesioner pola asuh orangtua merupakan kuesioner yang dimodifikasi dari alat ukur pola asuh yang dibuat oleh Aguma 2014 yang
terdiri dari 18 pernyataan. Kuesioner identitas diri adalah kuesioner yang di modifikasi dari penelitian Serafini dan Adams 2002, Bahari 2010,
Febriandari 2011 yang terdiri dari 20 pernyataan. Kedua kuesioner menggunakan skala Likert yang terdiri dari 5 pilihan jawaban yang
diberikan yaitu tidak pernah TP, kadang-kadang KK, jarang JR, sering SR dan selalu SS. Sebelum kuesioner digunakan peneliti melakukan uji
validitas dan realiabilitas sebanyak 40 responden di SMAN 11 Pekanbaru. Berdasarkan uji hasil analisis statistik Chi-Square didapatkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 α 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pola asuh orangtua dengan status identitas diri remaja
F. Kerangka Berpikir