Deskripsi Pola Pengasuhan Deskripsi Hasil Data Penelitian

63 kehangatan dan kontrol. Penentuan aspek kehangatan dan kontrol kedalam kriteria tinggi dan rendah didasarkan pada jumlah skor keseluruhan masing- masing aspek kemudian skor tersebut dibagi rata-rata skor keseluruhan masing-masing aspek dan untuk skor yang diatas rata-rata dimasukan kedalam kriteria tinggi, skor yang dibawah rata-rata dimasukan kedalam kriteria rendah. Data yang diperoleh dari skala ego identity yang dikategorisasikan berdasarkan empat status identitas yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identitiy moratorium dan identity achievement, dengan kaidah sebagai berikut : Tabel 9. Deskripsi Kategorisasi Ego Identity Kategorisasi Aspek Eksplorasi Komitmen Identity diffusion Rendah Rendah Identity foreclosure Rendah Tinggi Identity moratorium Tinggi Rendah Identity achievement Tinggi Tinggi Menurut Marcia dalam Anita, 2009 untuk mengidentifikasi empat status identitas ditinjau dari aspek eksplorasi dan komitmen Penentuan aspek eksplorasi dan komitmen kedalam kriteria tinggi dan rendah didasarkan pada jumlah skor keseluruhan masing-masing aspek kemudian skor tersebut dibagi rata-rata skor keseluruhan masing-masing aspek dan untuk skor yang diatas rata-rata dimasukan kedalam kriteria tinggi, skor yang dibawah rata-rata dimasukan kedalam kriteria rendah.

a. Deskripsi Pola Pengasuhan

Pola pengasuhan diukur dengan menggunakan skala pola pengasuhan yang memuat dua aspek kehangatan dan kontrol dengan 64 empat pilihan jawaban. Skala ini memiliki 47 butir pernyataan dengan skor jawaban tertinggi 4 serta skor jawaban terendah yaitu 1, dengan deskripsi penilaian sebagai berikut : Tabel 10. Deskripsi Penilaian Data Aspek Kehangatan dan Kontrol Variabel Aspek Jumlah Pernyataan Skor Maks Skor Min Rata- rata Pola Pengasuhan Kehangatan 28 79 42 63,31 Kontrol 19 54 32 42,34 Berdasarkan Tabel 10 dari 28 butir pernyataan dapat diketahui skor tertinggi pada aspek kehangatan yaitu 79, skor terendah yaitu 42 dan rata-rata skor yaitu 63,31. Demikian dengan aspek kontrol dengan 19 pernyataan diperoleh skor tertinggi yaitu 54, skor terendah yaitu 32 dan rata-rata skor yaitu 42,34. Berdasarkan rata-rata dari masing-masing aspek maka dapat ditentukan kriteria tinggi dan rendah. Batasan skor yang diperoleh untuk menentukan kriteria kehangatan tinggi yaitu skor yang berada diatas rata dan kriteria kehangatan rendah yaitu skor yang berada dibawah rata-rata. Pada aspek kontrol kriteria tinggi ditentukan berdasarkan skor yang berada diatas rata-rata dan kriteria kontrol rendah untuk skor yang dibawah rata-rata. Adapun distribusi frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kriteria adalah sebagai berikut : Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kriteria Aspek Kehangatan dan Kontrol Aspek Norma Kriteria Jumlah Persentase Kehangatan Skor 63,31 Tinggi 98 53,85 Skor 63,31 Rendah 84 46,15 Jumlah 182 100 Kontrol Skor 42,34 Tinggi 90 49,45 Skor 42,34 Rendah 92 50, 55 Jumlah 182 100 65 Gambar 1. Grafik Distribusi Frekuensi Kriteria Aspek Kehangatan dan Kontrol Berdasarkan Tabel 11 dan Gambar 1, dari 182 siswa terdapat 98 siswa atau 58,85 pada kriteria kehangatan tinggi dan 84 siswa atau 46,15 pada kriteria kehangatan rendah. Kemudian dari 182 siswa terdapat 90 siswa atau 49,45 pada kriteria kontrol tinggi dan 92 siswa atau 50,55 pada kriteria kontrol rendah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan maka dari kriteria kedua aspek dapat ditarik kesimpulan dan menjadi kategorisasi pola pengasuhan. Adapun tabel kategorisasi berdasarkan kriteria pada kedua aspek sebagai berikut : Tabel 12. Kategorisasi Pola Pengasuhan Aspek Kategorisasi Jumlah Persentase Kehangatan Kontrol Rendah Tinggi Authoritarian 17 9,34 Tinggi Tinggi Authoritatif 73 40,11 Rendah Rendah Tidak Peduli 67 36,81 Tinggi Rendah Memanjakan 25 13,74 58.85 49.45 46.15 50.55 10 20 30 40 50 60 70 Kehangatan Kontrol Kriteria Tinggi Rendah 66 Gambar 2. Grafik Kategorisasi Pola Pengasuhan Berdasarkan Tabel 12 dan Gambar 2, dari 182 siswa terdapat maka terdapat 17 siswa atau 9,34 dengan pola pengasuhan authoritarian, 73 siswa atau 40,11 pada pola pengasuhan authoritatif, 67 siswa atau 36,81 pada pola pengasuhan tidak peduli dan 25 siswa atau 13,74 pada pola pengasuhan memanjakan.

b. Deskripsi Ego Identity

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN INTELEGENSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

1 13 48

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP N 24 SURAKARTA Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp N 24 Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp N 24 Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU KEDISIPLINAN PADA SISWA SMP Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Disiplin Akademik Pada Siswa SMP.

0 6 14

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PERILAKU DISIPLIN AKADEMIK PADA SISWA SMP Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Disiplin Akademik Pada Siswa SMP.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH OTORITER DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Otoriter Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa SMP.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGANPRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 2 Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMP Negeri 2 Pekalongan.

0 0 15

Hubungan antara pola pengasuhan orang tua dan tingkat kemandirian clubbers usia remaja.

0 3 156

Antara Sahabat dan Ego docx

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Orangtua Dengan Perfeksionisme Maladaptif Pada Siswa Sma Negeri 7 Surakarta

0 1 9