Proses Pembelajaran Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

pendidikan selanjutnya dengan menekankan pada penyiapan kemampuan berkomunikasi dan berlogika melalui berbicara, mendengarkan, pramembaca, pramenulis, dan praberhitung yang harus dilaksanakan secara hati-hati, tidak memaksa, dan menyenangkan sehingga anak menyukai kegaitan pembelajaran 4 Estetika Program pembelajaran estetika ini dimaksudkan untuk meningkatkan sensivitas, kemampuan mengekspresikan diri dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni yang terwujud dalam tingkah laku keseharian. 5 Jasmani, olahraga dan kesehatan Program pembelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik dan menanamkan sportivitas serta kesadaran hidup sehat dan bersih

a. Proses Pembelajaran

1 Pembelajaran yang diterapkan mengacu pada Permendiknas No.58 Tahun 2009 tentang standar PAUD integrasi Pendidikan al-Islam dan Ke- ‘AisyiyahanKe-Muhammadiyahn serta pendidikan budayakarakter bangsa yang sesuai dengan perkembangan anak. 2 Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran sentra, model pembelajaran area dan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman yang berisi berbagai variasi kegiatan bermain seraya belajar.

b. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

1 Pendekatan Pembelajaran di Lembaga Taman Kanak-Kanak dilakukan secara aktif, dialogis, kritis melalui pendekatan tematik dan terintegrasi al-Islam, ke- ‘AisyiyahanKe-Muhammadiyahan serta mengacu pada karakteristik program pembelajaran Kurikulum Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal 2 Model Model pembelajaran adalah pola yang digunakan pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam rangka membantu anak mencapai hasil belajar tertentu. Komponen model pembelajaran terdiri dari: identitas, kompetensi yang akan dicapai, langkah-langkah, alat atau sumber belajar, dan evaluasi. Model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak PG,PAUD, TK dan TPA ‘Aisyiyah ada 3 model pembelajaran yaitu model pembelajaran sentra, model pembelajaran area dan model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman. 36 Model pembelajaran adalah suatu disain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan rencana kegiatan harian. 37 Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman merupakan pola pembelajaran dimana anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu pertemuan, anak dimotivasi harus mampu menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Anak- anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti sesuai dengan tema atau subtema yang dibahas. Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman merupakan pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika 36 Pi pi a Pusat Aisyiyah Majelis Disdak e , Kurikulum, Pedoman dan Model Pe belajara PAUD Aisyiyah Busta ul Athfal, Jakarta: Zikrul Hakim, 2012, cet.I, h. 28. 37 Rifqiyati, et.al, Kurikulum, Pedoman dan Model Pembelajaran Pendidikan Anak Usia DI i Aisyiyah, Yogyakarta, Zikrul Hakim, 2012, cet.I, h. 8. tidak tersedia tempat, anak tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman yang sudah di atur dalam ruangan kelas sehingga dapat berfungsi saat anak memerlukan. 38 Pembelajaran merupakan suatu proses mengembangkan potensi anak dengan memberdayakan semua potensi yang dimiliki sehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap faktakonsepprinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berpikir logis, krits dan kreatif. Pembelajaran di PAUD, TK, PG dan TPA memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis anak. Prinsip dasar pendekatan pembelajaran di Lembaga pendidikan tersebut meliputi bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain, pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak, pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak, pembelajaran berpusat pada anak, pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kegiatan pembelajaran yang pakem Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, pembelajaran mengembangkan kecakapan hidup, pembelajaran didukung oleh lingkungan yang kondusif, pembelajaran yang demokratis dan pembelajaran yang bermakna. Prinsip pembelajaran di atas akan mencapai hasil maksimal dengan memadukan berbagai metode dan teknis yang memungkinkan semua indera digunakan dengan karakteristik masing-masing pengembangan. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam menentukan pengelolaan pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pembelajaran. Pendidikguru dalam melaksanakan proses pembelajaran hendaknya juga memberikan peluang bagi anak yang mencari, mengolah dan menemukan sendiri dengan menggunakan berbagai metode yang bervariasi dan disesuaikan dengan berbagai macam kegiatan, sumber belajar dan sarana belajar yang ada baik yang dilakukan secara individual, kelompok maupun klasikal dengan memperhatikan perbedaan individual anak dan budaya serta masalah khusus yang dihadapi. 38 Ibid, 9 Pedoman model pembelajaran kelompok ini merupakan alternative acuan bagi pendidikguru dalam menyusun, mengelola dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi masing- masing daerah di KBKelompok Bermain ‘Aisyiyah Bustanul Athfal. Dalam pembelajaran lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip pembelajaran Kelompok Bermain KB Bustanul Athfal. 39 39 Hafidin dan Winda Gunarti, Pedoman Praktis Perencanaan Pengelolaan dan Evaluasi Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Ghiyats Press, 1997, cet.II, h. 28.

E. Peranan ‘Aisyiyah Dalam Sekolah Luar Biasa