Pertumbuhan Tanaman Landasan Teori
18
tanaman secara keseluruhan, mendorong pembentukan daun dan batang tanaman Tjahjadi, 1989: 16.
-Fosfor P Biasanya fosfor ditunjukkan dengan P
2
O
5
. Umumnya fosfor diambil dari tanah kira-kira 0.1-0.4 dari bobot kering tanaman. Unsur hara ini diperlukan
untuk pembelahan sel dan perkembangan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Selain itu, fosfor mempercepat masaknya tanaman
Pracaya, 2011: 394. Merangsang pertumbuhan akarumbi, mendorong pembentukan bunga dan buah, memperkuat tegaknya batang Tjahjadi, 1989:
16. Berperan penting dalam transfer energi di dalam sel tanaman, misalnya: ADP, ATP. Berperan dalam pembentukan membrane sel, misalnya: lemak,
fosfat. Berpengaruh terhadap struktur K
+
, Ca
2+
, Mg
2+
dan Mn
2+
, terutama terhadap fungsi unsur-unsur tersebut yang mempunyai konstribusi terhadap
stabilitas struktur dan konformasi makro molekul, misalnya: gula fosfat, nukletida dan koenzim. Meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N
Agustina, 2004: 58. -Kalium K
Unsur hara kalium atau potash biasanya ditunjukkan dengan K
2
O. Kalium bukan penyusun jaringan tanaman karena tidak membentuk
persenyawaan seperti nitrogen dan fosfor. Namun, kalium terbentuk dalam keadaan larutan di dalam getah sel. Besarnya kalium sekitar 0.5-4 dari bobot
kering tanaman. Kalium berkumpul dalam bagian tanaman yang terjadi proses
19
pembelahan dan pertumbuhan sel aktif. Unsur hara ini memerankan bagian yang penting dalam penggunaan dari unsur-unsur hara yang lain dan dalam
menyintesa protein dan lemak Pracaya, 2011: 396. Membantu transportasi hasil fotosintesa dari daun ke seluruh tubuh tanaman Tjahjadi, 1989: 16.
Fungsi utamanya mengaktifkan kerja beberapa enzim, asetik thiokinase, aldolase, piruvat kinase, glutamilsistein sintetase, formiltetrahidrofolat
sintetase, suksinil- Co A sintetase, induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, ATPase. Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang
lain, terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya: ubi. Merupakan komponen penting di dalam mekanisme pengaturan osmotik di
dalam sel. Berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membrane dan fosforilasi di dalam kloroplast Agustina, 2004: 58-59.
-Kalsium Ca Berperan penting sebagai elemen struktural dinding sel, khususnya
sebagai Ca pekat di dalam penyusun lamella tengah. Esensial di dalam mengatur struktur membran dan aktivitasnya, terutama pada aliran ion di akar.
Berperan dalam nitrat reduktase, amylase, ATPase, fosfolipase P. Jembatan penghubung suatu bahan makro molekul, misalnya: tepung. Memacu
pertumbuhan pollen tubes. Berperan dalam detoksifikasi cairan sel dengan cara membentuk garam yang tidak larut, misalnya: Kristal kalsium oksalat
Agustina, 2004: 59. Mempercepat pertumbuhan akar, mempermudah
20
penyerapan Kalium oleh tanaman, menetralkan keasaman tanah Tjahjadi, 1989: 16.
Kapur atau kalsium yang telah bergabung menjadi dinding sel tidak bisa bergerak ke bagian lain tanaman untuk pembentukan sel baru. Kapur juga
dapat menolong menggagalkan keracunan alumunium. Kekurangan pemberian kapur akan mencegah terbentuknya akar baru, daun dan lain-lain.
Ketidaksanggupan akar tanaman yang kekurangan kapur untuk memanjang dengan cepat adalah suatu halangan yang serius untuk memperoleh keperluan
pertumbuhan yang lain Pracaya, 2011: 402. -Magnesium Mg
Setiap molekul klorofil mengandung sebuah ion magnesium pada pusat darii struktur yang kompleks. Oleh karena itu, Mg sangat penting dalam
pembentukan klorofil atau biji walaupun jumlah yang didistribusikan sedikit ke bagian-bagian lain tanaman. Bagian dari Mg yang didistribusikan berfungsi
dalam sistim enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. Sifat magnesium di dalam tanaman lebih menyerupai sifat kalium. Magnesium
dengan mudah dapat dipindahkan dari satu bagian tanaman ke tempat lainnya Pracaya, 2011: 399-400. Membantu distribusi fosfor ke seluruh tubuh
tanaman Tjahjadi, 1989: 17. Penyusun klorofil, pembawa fosfat terutama dalam pembentuksn biji
berkadar minyak tinggi yang mengandung lesitin. Aktif di dalam fungsi penggabungan antara enzim dan substrat site, misalnya: memompa Mg
2+
dan
21
tilakoid ke stroma, pada keadaan ada cahaya dapat mengaktifkan RuBP karbosilase Agustina, 2004: 59.
-Mangan Berperan dalam transport electron pada fotosistem II. Elemen structural
membran kloroplast ikut berperan dalam beberapa fungsi enzim, misalnya: enzim yang mengkatalisir pemecahan air, respirasi, metabolisme N, ikatan
kromatin-RNA polymerase, sintesa tRNA –primed oligoadenylate, sintesa
fosfotidilinositol, inaktivasi protektor IAA Agustina, 2004: 60. Membantu tanaman dalam menyerap unsur N Tjahjadi, 1989: 17.
-Besi Komponen struktural porfirin, sitkhrom, hemes, hematin, ferrikrome,
leghemoglobin. Ikut di dalam proses oksidasi reduksi di dalam fotosintesis dan respirasi. Sebagai kofaktor beberapa enzim yaitu: sitokrom oksidase,
katalase, peraksidase, acotinase, sintes a klorofil, λ aminolevulinat sintetase,
peptidilprolin hydrolase, nitrogenase, heme dan non-heme oksigenase Agustina, 2004: 60. Ikut membantu proses pembentukan klorofil daun,
menguatkan batang dan vigor tanaman Tjahjadi, 1989: 17. -Seng
Dibutuhkan untuk pembentukan triptopan sebagai prekursor IAA, metabolisme triptamin. Terutama sebagai kofaktor enzim dehydrogenase,
piridin nukleotida, alkohol, glukosa-6-P dan triose P, karbonokanhidrase, fosfodiesterase. Merangsang sintesa sitokhrom C Agustina, 2004: 60.
22
-Belerang Belerang merupakan bagian penting dari semua protein tanaman dan
dari beberapa hormon tanaman. Belerang tidak diperlukan untuk menyintesa persenyawaan organik. Unsur hara ini sering kali terkumpul sebagai sulfat
dalam tanaman. Tanaman memerlukan nitrogen empat sampai sepuluh kali lebih besar dari belerang Pracaya, 2011: 403-404. Bersama dengan fosfor,
meningkatkan pengaruh kerja fosfor Tjahjadi, 1989: 17. Sebagai struktur molekul tiga asam amino esensial, yaitu: sistin, sistein
dan metionin. Koenzim, yaitu: thiamin, biotin dan koenzim A bahan yang terlibat di dalam rantai transfer elektron pada respirasi dan fotosintesis, yaitu:
ferredoksin dan protein besi non-heme. Bahan produksi sekunder yang mudah menguap, yaitu: allylsulfit pada bawang-bawangan, mustard, sulfat flavonoid.
Sulfolipid „sulfoquinovosil digliserida‟ terdapat pada membrane kloroplast. Sulfat organik membantu mencegah melarutnya bahan organik di dalam air.
Hal ini penting di dalam mekanisme cekaman terhadap salinitas Agustina, 2004: 60-61.
-Boron Berpengaruh di dalam translokasi gula dari daun, metabolisme fenol dan
RNA serta aktivitas asam giberelin dan α amilase. Sangat erat hubungannya dengan beberapa fungsi yang berhubungan dengan Ca di dalam tanaman.
Fungsi spesifikasinya belum banyak diketahui Agustina, 2004: 61. Meningkatkan vigor tanaman Tjahjadi, 1989: 18.
23
-Molibdenum Komponen struktural enzim riboprotein, nitrogenase dan nitrat
reduktase. Berperan di dalam serapan dan translokasi besi Agustina, 2004: 61.
-Tembaga Berperan dalam transport elektron pada fotosintesis. Perannya seperti
besi. Penting selama pembentukan klorofil. Secara tidak langsung berperan di dalam pembentukan nodul akar. Kofaktor beberapa enzim penting yaitu:
enzim oksidase, misalnya: tirosinase, laccase, asam askorbat. Berperan dalam oksidasi terminal oleh sitokhrom oksidase Agustina, 2004: 61-62.
-Natrium Berperan dalam akumulasi asam oksalat. Berperan dalam membukanya
stomata, sebagai pengganti K. Berperan dalam aktivitas nitrat reduktase. Dibutuhkan oleh tanaman yang mempunyai lintasan fotosintetik C
4
. Menginduksi metabolisme Crassulacean. Mengatur keseimbangan air
Agustina, 2004: 62. -Selenium
Fungsinya belum banyak diketahui. Diduga analog dengan metabolik Agustina, 2004: 62.
-Silikon Mengurangi efek racun elemen yang lain Agustina, 2004: 62.
24
-Kobalt Berperan dalam fiksasi nitrogen. Berperan dalam metabolisme
leghemoglobin. Berperan dalam reduktase ribonukleotida Agustina, 2004: 62.
-Khlor Berpengaruh terhadap turgor. Berpengaruh terhadap evolusi O
2
di dalam kloroplast. Dalam jumlah kecil mungkin esensial di dalam fotosistem II.
Membantu dalam stabilitas proses oksidasi Agustina, 2004: 62-63. Unsur-unsur mineral unsur-unsur anorganik yang diperlukan dalam
jumlah yang cukup besar disebut makronutrien. Unsur yang paling banyak diambil dari tanah adalah nitrogen. Makronutrien-makronutrien lain termasuk
fosfor, magnesium, dan sulfur seringkali ditemukan dalam makromolekul- makromolekul esensial sel, misalnya klorofil dan berbagai enzim Fried dan
Hademenos, 2005: 154. Diantara semua unsur mineral, nitrogen adalah mineral yang paling
sering membatasi pertumbuhan dan produksi tanaman. Tumbuhan memerlukan nitrogen sebagai suatu unsur penyusun protein, asam nukleat dan
molekul organik penting lainnya Campbell dkk, 2003: 345. Nitrogen memiliki fungsi merangsang pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan, mendorong pembentukan daun dan batang tanaman. Jika kekurangan Nitrogen maka pertumbuhan tanaman terhambat, daun-daun tua
lebih cepat gugur karena N yang ada pada daun tua ditransfer ke daun muda
25
dan daun berwarna hijau kekuningan pucat. Namun jika kelebihan, akar tanaman menjadi rusak, busuk dan mati. Jika pupuk N disebar dan mengenai
daun maka daun akan mengalami bercak, kadang-kadang rantingnya ikut mati. Hal ini terjadi jika pemupukan tidak tersebar secara merata Tjahjadi,
1989: 15. Mineral-mineral yang ditemukan dalam jumlah relatif lebih kecil disebut
mikronutrien . Mikronutrien antara lain adalah besi, boron, klorin, mangan,
dan natrium. Unsur-unsur lain ditemukan dalam kuantitas yang sangat kecil, sehingga disebut unsur kelumit trace element. Unsur tersebut antara lain
adalah seng, tembaga, dan molibdenum. Walaupun tidak terdapat dalam jumlah besar, mikronutrien dan unsur kelumit bersifat esensial bagi proses-
proses semacam aktivasi enzim, perkembangan kloroplas dan metabolism mineral-mineral lain Fried dan Hademenos, 2005: 154.