Media Tanam Landasan Teori

16 perkembangan system akar dan tunas, pertumbuhan buah, pengguguran daun dan buah absisi, pembelahan sel di kambium, dan perkembangan struktur- struktur baru, misalnya: tunas liar. Auksin memberikan pengaruh- pengaruhnya itu pada konsentrasi yang berbeda-beda. Kadar auksin yang merangsang tunas mungkin cukup berbeda dengan yang merangsang akar Fried dan Hademenos, 2005: 167. Daerah pembesaran sel-sel berada tepat di belakang titik tumbuh. Pada saat sel-sel ini membesar, maka terbentuklah vakuola-vakuola besar yang secara relatif menghisap air dalam jumlah banyak. Selain sel-sel memanjang, dinding-dinding sel juga akan menebal akibat adanya akumulasi selulosa tambahan yang berasal dari karbohidrat. Oleh karena pembelahan sel, pemanjangan sel dan pembentukan jaringan memerlukan karbohidrat, maka dalam fase vegetatif, tanaman menggunakan sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya untuk pertumbuhan organ-organ vegetatif Zulkarnain, 2014: 99-100. Perlakuan dengan bahan tanam umbi ketiak daun pada media tanam dengan perbandingan tanah, pupuk kandang, pasir 1:2:1 T3M3 memberikan pengaruh yang sangat baik terhadap pertumbuhan tanaman binahong Tatik dkk, 2014: 188. Sedangkan penggunaan stek batang memberikan pengaruh terbaik dan meningkatkan komponen pertumbuhan tanaman binahong. Stek batang lebih cepat berakar dibanding rimpang Baskoro dan Purwoko, 2010: 12. Menurut Prastowo dan Roshetko 2006: 31, stek cutting atau stuk atau 17 potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman sehingga menjadi tanaman baru. Tanaman memerlukan sekitar 16 unsur hara untuk pertumbuhannya. Unsur hara dapat diperoleh dari udara, air tanah, air siraman, air hujan dan mineral tanah atau bahan organik. Tanaman memperoleh unsur-unsur hara berupa bahan organik dari pupuk kandang, bangkai kehidupan atau sisa tanaman, sedangkan bahan anorganik diperoleh dari mineral tanah, pupuk buatan pabrik atau abu. Unsur hara yang diperoleh dari udara, air tanah, air siraman, air hujan yaitu karbon C, hidrogen H dan oksigen O Pracaya, 2011: 390. Tanaman mengambil garam-garam mineral dari dalam tanah, yang berupa unsur-unsur nitrogen, pospor, kalium, kalsium, magnesium, besi, belerang, mangan, seng, boron, tembaga dan molibdenum Tjahjadi, 1989: 15. -Nitrogen N Kandungan nitrogen dalam tanaman 1-4 dari bobot kering tanaman. Unsur hara ini diambil dari tanah dalam bentuk nitrat NO 3 atau ammonium NH 4 dan bersenyawa dengan persenyawaan karbon untuk membentuk persenyawaan asam amino dan protein Pracaya, 2011: 393. Komponen utama berbagai senyawa dalam tubuh tanaman, yaitu: asam amino, amida, protein, klorofil dan alkaloid. 40-45 protoplasma tersusun dari senyawa yang mengandung N Agustina, 2004: 58. Merangsang pertumbuhan 18 tanaman secara keseluruhan, mendorong pembentukan daun dan batang tanaman Tjahjadi, 1989: 16. -Fosfor P Biasanya fosfor ditunjukkan dengan P 2 O 5 . Umumnya fosfor diambil dari tanah kira-kira 0.1-0.4 dari bobot kering tanaman. Unsur hara ini diperlukan untuk pembelahan sel dan perkembangan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. Selain itu, fosfor mempercepat masaknya tanaman Pracaya, 2011: 394. Merangsang pertumbuhan akarumbi, mendorong pembentukan bunga dan buah, memperkuat tegaknya batang Tjahjadi, 1989: 16. Berperan penting dalam transfer energi di dalam sel tanaman, misalnya: ADP, ATP. Berperan dalam pembentukan membrane sel, misalnya: lemak, fosfat. Berpengaruh terhadap struktur K + , Ca 2+ , Mg 2+ dan Mn 2+ , terutama terhadap fungsi unsur-unsur tersebut yang mempunyai konstribusi terhadap stabilitas struktur dan konformasi makro molekul, misalnya: gula fosfat, nukletida dan koenzim. Meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N Agustina, 2004: 58. -Kalium K Unsur hara kalium atau potash biasanya ditunjukkan dengan K 2 O. Kalium bukan penyusun jaringan tanaman karena tidak membentuk persenyawaan seperti nitrogen dan fosfor. Namun, kalium terbentuk dalam keadaan larutan di dalam getah sel. Besarnya kalium sekitar 0.5-4 dari bobot kering tanaman. Kalium berkumpul dalam bagian tanaman yang terjadi proses

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

0 28 89

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

Pengaruh bahan perbanyakan tanaman dan jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman binahong (Anredera Cordifolia [Ten.] Steenis)

0 5 93

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

2 21 89

Pengaruh Jenis Eksplan dan Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Induksi Kalus dan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

0 11 74

POLIPLOIDISASI PADA TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia [Ten.] steen.).

0 4 25

PENGARUH LUMUT (BRYOPHYTA) SEBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.).

14 109 125

PENGARUH AUKSIN DAN SITOKININ TERHADAP PERBANYAKAN MIKRO TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

0 1 9