Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

37 2 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi pada 12MST adalah R1.E, yang terendah adalah R1.A dan dapat dilihat dari Gambar 8. Sedangkan hasil analisis anova bobot basah lampiran 4 pada 2MST, 4MST, 6MST dan 8MST menunjukkan nilai signifikansi 0,05 sehingga berarti tidak berpengaruh nyata. Gambar 7. Grafik perubahan panjang akar tanaman binahong Gambar 8. Grafik perubahan bobot basah tanaman binahong 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2mst 4mst 6mst 8mst 10mst 12mst Panjang akar cm kontrol R1.A Lumut 5 R1.B Lumut 10 R1.C Lumut 15 R1.D Lumut 20 R1.E 5 10 15 20 25 30 2mst 4mst 6mst 8mst 10mst 12mst Bobot basah g kontrol R1.A Lumut 5 R1.B Lumut 10 R1.C Lumut 15 R1.D Lumut 20 R1.E 38 -bobot kering Hasil analisis anova bobot kering lampiran 4 pada 6MST dan 12MST menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,05 yang berarti perlakuan komposisi lumut memberikan pengaruh nyata pada bobot kering tanaman binahong. Kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan yang hasilnya lampiran 2 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi pada 12MST adalah R1.E, yang terendah adalah R1.A dan dapat dilihat dari Gambar 9. Sedangkan hasil analisis anova bobot kering lampiran 4 pada 2MST, 4MST, 8MST dan 10MST menunjukkan nilai signifikansi 0,05 sehingga berarti tidak berpengaruh nyata. Gambar 9. Grafik perubahan bobot kering tanaman binahong

B. Pembahasan

Kandungan lumut hasil uji di BPTP menunjukkan bahwa lumut yang diteliti memiliki kandungan C 4.84 yang tinggi karena berada pada antara 3.01 hingga 5.00 sementara itu, C dengan nilai yang termasuk 0,5 1 1,5 2 2,5 2mst 4mst 6mst 8mst 10mst 12mst Bobot kering g kontrol R1.A Lumut 5 R1.B Lumut 10 R1.C Lumut 15 R1.D Lumut 20 R1.E 39 rendah yaitu antara 1.00 hingga 2.00 dan sedang yaitu antara 2.01 hingga 3.00. Kandungan N 0.60 berada pada antara 0.51 hingga 0.75 sehingga termasuk tinggi juga, N dengan nilai yang termasuk rendah yaitu antara 0.10 hingga 0.20 dan sedang yaitu antara 0.21 hingga 0.50. Hal tersebut disesuaikan dengan kriteria sifat kimia tanah Lampiran 3. Sedangkan pH nya termasuk netral. Dengan kandungan C dan N yang termasuk tinggi tersebut akan sangat menunjang pertumbuhan tanaman binahong karena keduanya sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Menurut Pracaya 2011: 391, karbon dioksida CO 2 sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Zat tersebut diambil tanaman dari udara melalui stomata dalam daun-daun hijau. Karbon dioksida bergabung dengan hidrogen dari air tanah, lalu membentuk zat gula karbohidrat dan zat-zat tanaman lainnya dengan energi dari cahaya matahari. Proses ini disebut fotosintesis. Udara mengandung 79 nitrogen, namun hanya tanaman famili leguminoceae yang dapat menggunakan nitrogen udara, misalnya kacang tanah, kedelai, kacang panjang dan buncis Pracaya, 2011: 391. Menurut Salisbury dan Ross 1995: 143, ada dua bentuk utama ion nitrogen yang diserap dari tanah: Nitrat NO 3 - dan ammonium NH 4 + . Menurut Tjahjadi 1989: 16, nitrogen memiliki fungsi merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, mendorong pembentukan daun dan batang tanaman. Jika kekurangan nitrogen maka pertumbuhan tanaman terhambat. 40 Kandungan hara P pada tumbuhan lumut yang diujikan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan hara K yang terkandung di dalamnya. Menurut Salisbury dan Ross 1995: 143, fosfor diserap terutama sebagai anion fosfat valensi satu H 2 PO 4 - , dan diserap lebih lambat dalam bentuk anion valensi dua HPO 4 2- , pH tanah mengendalikan perimbangan jumlah kedua bentuk ini. H 2 PO 4 - tersedia pada pH dibawah 7, dan HPO 4 2- tersedia pada pH diatas 7. Banyak fosfat diubah menjadi bentuk organik ketika masuk ke dalam akar atau sesudah diangkut melalui xilem menuju tajuk. Pada penelitian ini, semua pH media tanam bernilai dibawah 7 sehingga dimungkinkan H 2 PO 4 - yang tersedia. Menurut Tjahjadi 1989: 16, fungsi unsur hara P yaitu merangsang pertumbuhan akarumbi, mendorong pembentukan bunga dan buah, memperkuat tegaknya batang. Meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N Agustina, 2004: 58. Sedangkan Kalium bukan penyusun jaringan tanaman karena tidak membentuk persenyawaan seperti nitrogen dan fosfor. Unsur hara ini memerankan bagian yang penting dalam penggunaan dari unsur-unsur hara yang lain dan dalam menyintesa protein dan lemak Pracaya, 2011: 396. Membantu transportasi hasil fotosintesa dari daun ke seluruh tubuh tanaman Tjahjadi, 1989: 16. Selain itu, menurut Salisbury dan Ross 1995: 145, seperti nitrogen dan fosfor, K + dengan mudah disalurkan dari organ dewasa ke organ muda. Unsur-unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia di sekitar akat melalui tiga proses yaitu aliran masa, difusi dan intersepsi 41 akar. Aliran masa adalah gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan akar tanaman bersama-sama gerakan masa air. Gerakan ini berlangsung secara terus-menerus karena diserap oleh akar dan menguap melalui transpirasi. Proses ini penting untuk penyediaan unsur-unsur N, Ca, S dan Mo. Difusi merupakan proses penyediaan hara yang paling dominan untuk unsur P dan K. Air beserta unsur hara yang terlarut di dalamnya disebut dengan larutan tanah. Saat akar tanaman menyerap unsur hara dari larutan tanah, unsur hara lain yang terlarut dalam air bergerak menuju akar sebagai akibat hukum difusi Puslitloka, 2010: 138. Difusi adalah pergerakan neto dari satu tempat ke tempat lain akibat aktivitas kinetik acak atau gerak termal dari molekul atau ion Salisbury dan Ross, 1995: 32. Dari hasil penelitian gambar 7, 8 dan 9 menunjukkan bahwa panjang akar tertinggi pada 12 MST diperoleh dari media R1.C serta diikuti dengan bobot basah dan bobot kering tanaman yang tertinggi pada 12 MST. Hal ini menandakan bahwa semakin panjang akar pada tanaman memberikan gambaran semakin banyak juga unsur hara yang mampu diserapnya sehingga meningkatkan bobot yang dihasilkan oleh tanaman binahong. Menurut Puslitloka 2010: 139, intersepsi akar merupakan proses penyediaan hara yang penting untuk unsur Ca. Akar tanaman aktif tumbuh memanjang, sehingga mencapai larutan tanah. memanjangnya akar tanaman berarti memperpendek jarak antara permukaan akar dan unsur hara dalam larutan tanah tersebut. Unsur-unsur hara yang telah tersedia di

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

0 28 89

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

Pengaruh bahan perbanyakan tanaman dan jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman binahong (Anredera Cordifolia [Ten.] Steenis)

0 5 93

Pengaruh Pemberian Kolkhisin Terhadap Morfologi dan Jumlah Kromosom Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

2 21 89

Pengaruh Jenis Eksplan dan Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Induksi Kalus dan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

0 11 74

POLIPLOIDISASI PADA TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia [Ten.] steen.).

0 4 25

PENGARUH LUMUT (BRYOPHYTA) SEBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.).

14 109 125

PENGARUH AUKSIN DAN SITOKININ TERHADAP PERBANYAKAN MIKRO TANAMAN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis)

0 1 9