6 020
112 411211
80006 2512012
35.448.680 7
020 112
411211 80010
14022012 8.634.338.024
020 112
411211 80011
2422012 3.767.999.435
9 020
112 411211
80012 1232012
26.685.826.967 10
020 112
411211 80014
1432012 28.697.899.017
11 020
112 411211
80015 2632012
4.183.087.970 12
020 112
411211 80017
1042012 741.211.214
13 020
112 411211
80018 1342012
2.066.826 14
020 112
411211 80019
1342012 3.206.471
15 020
112 411211
80021 1342012
639.105.165 16
020 112
411211 80022
152012 22.753.527
17 020
112 411211
752012 15.294.512
TOTAL 142.115.514.293
B. Pelaksanaan Pengajuan Proses Permohonan Restitusi PPN
Proses pengajuan restitusi pengusaha kena pajak PKP di KPP Pratama Medan Belawan sebagai berikut ini:
1. Pengusaha Kena Pajak PKP mengajukan restitusi PPN dengan mencentangkan di Induk SPT Masa PPN pada II Romawi Huruf H. 1. 3
Dikembalikan restitusi. Mengajukan restitusi PPN pada saat melaporkan ke KPP Pratama Medan Belawan di Tempat Pelayanan
Terpadu TPT. Pengusaha Kena Pajak melaporkan Surat Pemberitahuan Masa PPN bisa 2 dua media, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Melaporkan Surat Pemberitahuan Masa PPN secara manual dengan melaporkan semua fisik SPT Masa baik induk maupun lampiran
SPT Masa. b. Melaporkan melalui media elektronik yang dikenal dengan e-SPT.
Dimana Induk SPT tetap print out dillaporkan di KPP tetapi lampiran SPT Masa PPN dalam bentuk electronik di upload ke
aplikasi SI DJP pada saat itu juga dan berkas induk berserta elektroniknya di disimpan di rumah berkas wajibpajak.
2. Pada hari yang sama di Seksi Pelayanan mencetak register pengiriman untuk mengirim Surat Pemberitahuan Masa PPN manual ke Seksi
Pengolahan Data Informasi PDI. 3. Seksi PDI setelah menerima SPT Masa PPN dari Seksi Pelayanan segera
melakukan perekaman SPT Masa PPN pada saat itu juga. 4. Seksi PDI setelah selesai merekam SPT masa PPN restitusi. Maka SPT
Masa restitusi di fotokopi rangkap 3 tiga untuk dikirim ke Seksi terkait, antara lain:
a. SPT Masa PPN restitusi yang asli dikirim kembali ke Seksi Pelayanan untuk disimpan dirumah berkas
b. Foto Kopi SPT Masa PPN restitusi dikirim ke Seksi Pemeriksaan c. Foto Kopi SPT Masa PPN Restitusi dikirim ke Seksi Pengawasan dan
Konsultasi Waskon
Universitas Sumatera Utara
5. Ketika SPT Masa PPN Restitusi diterima di Seksi Pemeriksaan, maka Seksi Pemeriksaan segera mengajukan permohonan persetujuan
pemeriksaan ke Kantor Wilayah Sumut I Medan dengan membuat Daftar Nominatif damom agar Pengusaha Kena Pajak PKP restitusi tersebut
dapat diperiksa. 6. Dalam proses menunggu pesetujuan pemeriksaan atas restitusi dari
Kanwil Sumut I Medan maka Seksi Pemeriksaan meminjam data ke beberapa Seksi, antara lain:
a. Ke Seksi PDI terkait alket alat keterangan. b. Ke Seksi Waskon terkait profil Pengusaha Kena Pajak Restitusi
c. Ke Seksi Penagihan terkait Daftar Utang Pajak, d. Ke Seksi Pelayanan terkait berkas atau dokumen Pengusa Kena
Pajak Restitusi. 7. Setelah Kanwil Sumut I Medan sudah menyetujui pemeriksaan atas PKP
restitusi, maka Kanwil Sumut I Medan mengirim Surat Persetujuan pemeriksaan untuk melakukan memeriksa PKP restitusi ke KPP Pratama
Medan Belawan, kemudian didisposisikan oleh kepala kantor ke Seksi Pemeriksaan.
8. Setelah itu Seksi Pemeriksaan membuat Nota Dinas Penunjukan Supervisor.
9. Fungsional Pemeriksa supervisor membuat Audit Plan rencana pemeriksaan diberikan ke Kepala kantor untuk diminta persetujuannya.
Universitas Sumatera Utara
10. Kepala Kantor Pajak Pratama Medan Belawan menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaaan SP2 atas PKP mengajukan restitusi. Dan saat
diterbitkan SP2 inilah argo proses pemeriksaan restitusi dimulai. 11. Berdasarkan hasil pemeriksaan restitusi oleh fungsional pemeriksa maka
kemungkinan akan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, atau
Surat Ketetapan Pajak NihilSKPN. 12. Bila hasil pemeriksaan restitusi produk hukumnya adalah SKPLB maka
KPP Pratama Medan Belawan Akan menerbitkan Surat Perintah Mengembalikan Kelebihan Pajak SPMKP
13. KPP Pratama Medan Belawan segera mengirimkan SPMKP ke Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN.
14. Kantor Perbendaharaan Kas Negara setelah mencek kebenaran dokumen maka segera menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D untuk
pencairan dana restitusi langsung ke PKP yang mengajukan restitusi
C. Janji Layanan Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Janji Layanan
Penerbitan Surat Perintah Mem bay a r Kelebihan Pajak SPMKP Berdasarkan Surat Edaran Nomor SE-79PJ2010 Tentang
Standard Operating Procedure SOP Layanan Unggulan Bidang Perpajakan
Universitas Sumatera Utara
1. Janji Layanan Penyelesaian Pennohonan pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai PPN
1. Jangka Waktu Penyelesaian : a. 7 tujuh hari sejak saat diterimanya permohonan secara lengkap, dalam
hal permohonan pengembalian diajukan oleh Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu WP Patuh sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17C Undang-Undang Nomor 6Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telahbeberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 melalui penelitian.
b. 1 satu bulan sejak saat diterimanya permohonan secara lengkap, dalam hal permohonan pengembalian diajukan oleh Wajib Pajak yang
memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17D Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 melalui penelitian.
c. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak selain permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari Wajib Pajak
tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C atau Pasal 17D Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 yang
dilakukan dengan: • Pemeriksaan Kantor paling lama 6 enam bulan yang dihitung sejak
tanggal Wajib Pajak datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Laporan Hastil
Pemeriksaan; • Pemeriksaan Lapangan paling lama 8 delapan bulan yang dihitung
sejak tanggal Surat Perintah Pemeriksaan sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan.berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak
Nomor PER-48PJ2008 tentang Tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. 2. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan.
3. Persyaratan administrasi: a. Permohonan pengembalian disampaikan kepada Kepala KPP di tempat
Wajib PajakPengusaha Kena Pajak dikukuhkan : • 1 Satu permohonan untuk 1 satu Masa Pajak; dan
• mengisi kolom yang tersedia dalam SPT Masa PPN; atau dengan surat tersendiri.
Universitas Sumatera Utara
b. Permohonan dilengkapi dengan: • Faktur Pajak danatau dokumen tertentu yang kedudukannya
dipersamakan dengan Faktur Pajak, yang selanjutnya disebut dengan kelengkapan permohonan pengembalian, yang terkait dengan
kelebihan pembayaran pajak; • Dalam hal permohonan pengembalian diajukan oleh Pengusaha Kena
PajakTertentu yang permohonannya tidak meliputi kelebihan pembayaran akibat kompensasi Masa Pajak sebelum Pengusaha Kena
Pajak menjadi Pengusaha Kena Pajak Tertentu, tidak diwajibkan menyampaikan kelengkapan sebagaimana dimaksud pada Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
2. Janji Layanan Penerbitan Surat Perintah Mengembalikan Kelebihan Pajak SPKKP
a. Jangka Waktu Penyelesaian 3 tiga minggu sejak : • Permohonan Wajib Pajak diterima;
Universitas Sumatera Utara
• Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLBSurat Keputusan
Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak SKPPKP diterbitkan; • Surat Keputusan SK Keberatan, SK Pembetulan, SK Pengurangan
Sanksi Administrasi atau SK Penghapusan Sanksi Administrasi, SK Pengurangan Ketetapan Pajak atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak, yang
menyebabkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak, diterbitkan; • Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan
terjadinya kelebihan pembayaran pajak, diterima kantor Direktorat Jenderal Pajak yang berwenang melaksanakan Putusan Banding atau ,
Putusan Peninjauan Kembali berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188PMK.032007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Tata Cara
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak. b. Tidak ada biaya atas jasa pelayanan.
c. Persyaratan Administrasi: • Permohonan disampaikan Wajib Pajak dengan menyampaikan nama bank
penerima dan nomor rekening Wajib Pajak;
Universitas Sumatera Utara
• Pembayaran kembali kelebihan pembayaran pajak harus diperhitungkan dahulu dengan utang pajak pusat maupun cabang-cabangnya;
• Kelebihan tersebut juga dapat diperhitungkan dengan pajak yang akan terutang atau utang pajak atas nama WP lain dengan persetujuan WP;
• Perhitungan fli atas dilakukan dengan pemindahbukuan dapat dilihat pada Pelayanan Pemindahbukuan.
Proses Pelayanan Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP 1. Di Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Waskon.
Account Representative AR akan memproses pengembalian kelebihan
pembayaran pajak apabila terdapat pajak lebih bayar sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB. Kemudian AR meminta
informasi utang pajak ke Seksi Penagihan, dalam hal Wajib Pajak WP yang bersangkutan terdaftar juga di Kantor Pelayanan Pajak KPP Lain. AR meminta
informasi utang pajak ke KPP lokasi WP terdaftar dengan membuat juga Surat Pengantar dan kemudian diparaf oleh Seksi Waskon dan ditandatangani oleh
Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP.
2. Konfirmasi Data Tunggakan Pajak Penyelesaian Surat Konfirmasi Tunggakan Pajak di Seksi Penagihan atau KPP
terkait. Kepala Seksi Penagihan menerima Surat Permintaan Konfirmasi Data Tunggakan Pajak kemudian menugaskan Pelaksana Seksi Penagihan untuk
meneliti dan membuat Surat Jawaban Data Tunggakan Pajak dan Surat
Universitas Sumatera Utara
Pengantar. Jangka waktu penyelesaian dilakukan selama 2 dua hari kerja. Seksi Penagihan atau KPP terkait meneruskan jawaban konfirmasi utang pajak
kepada Account Representative AR.
3. AR kemudian meneliti surat jawaban dan data tunggakan pajak yang diterima baik dari Seksi Penagihan atau dari KPP lain. Apabila terdapat tunggakan pajak,
proses dilanjutkan dengan pemindahbukuan. Jika masih terdapat kelebihan pembayaran pajak yang masih tersisa, proses dilanjutkan dengan melengkapi
data Nota Hitung • Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak SKPPKP, SKPPKP, dan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak
SPMKP. Data kemudia diproses melalui case management. AR kemudian mencetak dan memaraf Nota Hitung SKPPKP, kemudian menyampaikannya
kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon.
4. Kepala Seksi Waskon meneliti, memaraf Nota Hitung SKPPKP, memberikan persetujuan pada sistem atas penerbitan SKPPKP dan SPMKP dan
menyampaikan Nota Hitung SKPPKP kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP.
Universitas Sumatera Utara
5. Kepala KPP memaraf Nota Hitung SKPPKP dan memberika persetujuan pada sistem atas penerbitan SKPPKP dan SPMKP. Kepala Seksi Pelayanan
menerima Nota Hitung SKPPKP dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak dokumen hasil persetujuan.
6. Pencetakan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak SKPPKP dan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak SPMKP.
Jika setelah penghitungan dengan utang pajak yang lain dan apabila masih terdapat sisa kelebihan pembayaran pajak, maka kelebihan tersebut akan
dikembalikan dengan menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak SKPKPP per jenis pajak dan per masa pajak atau tahun pajak.
Atas dasar SKPKPP, Kepala KPP atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SPMKP per jenis pajak, per masa pajak, atau tahun pajak dalam jangka waktu satu sejak
permohonan diterima atau diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB, SKPKPP, dan SPMKP dicetak oleh Pelaksana Seksi Pelayanan. SPMKP
dibuat dalam 4 empat rangkap dengan peruntukan sebagai berikut: • Lembar ke-1 dan Lembar ke-2 untuk KPPN;
• Lembar ke-3 untuk Wajib Pajak yang bersangkutan; dan • Lembar ke-4 untuk KPP yang menerbitkan SPMKP.
Universitas Sumatera Utara
Setelah SKPKPP dan SPMKP diteliti dan diparaf oleh Kepala Seksi Pelayanan kemudian konsep tersebut disampaikan kepada Kepala KPP. Kepala KPP
menyetujui dan menandatangani SKPKPP dan SPMKP, kemudian SKPKPP dan SPMKP ditatausahakan di Seksi Pelayanan dan kemudian disampaikan kepada Wajib
Pajak dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN melalui Sub. Bagian Umum.
D. Masalah Yang Sering Timbul dan Penyebabnya