Fungsi Pajak Sistem Pemungutan Pajak

Dan yang terakhir berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan unutk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Sebagaimana telah diketahui ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak dari berbagai definisi Waluyo, 2009 : 6, terdapat adanya 2 dua fungsi pajak yaitu: a. Fungsi Penerimaan Budgetair Pajak berfiingsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh: dimasukkannya pajak sebagai salah satu sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Negeri APBN penerimaan dalam negeri. b. Fungsi Mengatur Regulerend Pajak digunakan sebagai alat mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh : Universitas Sumatera Utara i. Pemberian insentif pajak misalnya tax holiday, penyusutan dipercepat dalam rangka meningkatkan in vestas baik investasi dalam negeri maupun investasi asing. ii. Pengenaan pajak ekspor untuk produk-produk tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri. iii. Pengenaan Bea Masuk dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewar untuk produk-produk impor dalam rangka melindungi produk- produk dalam negeri.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak Waluyo, 2009: 17 dibagi menjadi 3 tiga yaitu: A. Official Assesment System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang. Ciri-ciri Official Assesment System adalah sebagai berikut: • Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang berada pada fiskus. • Wajib Pajak bersifat pasif. • Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. Universitas Sumatera Utara B. Self Assesement System Sistem pemungutan pajak yang member wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya : • Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada Wajib Pajak sendiri. • Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. • Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. C. Withholding System Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya: • Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara

B. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN 1. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai PPN