jawab penyetoran pajak tidak berada pada penanggung pajak pemikul beban.
c PPN dipungut dengan menggunakan Faktur Pajak Metode yang digunakan adalah Credit Method atau Metode Kredit di
mana Pengusaha Kena Pajak harus menerbitkan Faktur Pajak sebagai bukti pemungutan PPN. Namun sejak 1 April 2013 dengan adanya
PENG-04PJ.092013 tentang Tata Cara Penomoran Faktur Pajak 1 April 2013 maka sekarang Kantor Pelayanan Pajak yang , bertugas untuk
menerbitkan Faktur Pajak. d PPN sebagai Pajak Konsumsi
PPN sebagai Pajak Konsumsi dalam negeri penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dilakukan atas konsumsi dalam negeri dalam
daerah Pabean.
2. Subjek dan Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN
a. Subjek Pajak Pertambahan Nilai PPN Subjek PPN ada 2 dua yaitu Pengusaha dan Pengusaha Kena Pajak
PKP. Pengusaha menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor
Universitas Sumatera Utara
barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari Luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa termasuk mengekspor jasa, atau
memanfaatkan jasa dari Luar Daerah Pabean. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Pengusaha Kena Pajak
adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak danatau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini.
Untuk mencari siapa subjek pajak tersebut dari masing-masing objek PPN tersebut Agung, 2011 : 9, terdapat pihak yang paling dekat dengan objek PPN tersebut.
No. Objek PPN
Pihak Yang Dekat Dengan Objek PPN
Subjek Pajak Keterangan
1 Penyerahan BKP
Penjual pembeli Penjual PKP
Pilihan UU PPN Pasal 1 Angka 15
2 Penyerahan JKP
Penjual pembeli Penjual PKP
3 Penyerahan Aktiva Bekas
Pasall6DUUPPN Penjual pembeli
Penjual PKP
4 EksporBKP
Eksportir pembeli di Luar Negeri LN
Eksportir PKP Penjual ada di LN, di luar yurisdiksi
Universitas Sumatera Utara
5 Impor BKP
Importir penjual di LN
Importir PKPNon
PKP perpajakan
Indonesia
6 Pemanfaatan BKP Tidak
Berwujud dari luar DaerahPabean
Pihakyang memanfaatkan
di Dalam Negeri DN
dan penjual BKP tidak
berwujud di LN Pihak yang
memanfaatkan diDN
PKPNon PKP
7 Pemanfaatan JKP dari
Luar Daerah Pabean Pihak yang
memanfaatkan di DN
penjual JKP di LN
Pihak yang memanfaatkan
diDN PKPNon
PKP 8
Kegiatan membangun sendiri oleh Orang
PribadiBadan tidak dalam kegiatan
usahapekerjaannya Pihak yang
membangun sendiri baik
OPBadan Pihak yang
membangun sendiri baik
OPBadan PKPNon
PKP Satu-satunya
pihak yang paling dekat
dengan Objek
Universitas Sumatera Utara
b. Objek Pajak Pertambahan Nttai Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 yang menjadi objek Pajak
Pertambahan Nilai ada 2 yaitu Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini
atau lebih tepatnya barang berwujud yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak dan barang tidak berwujud
yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN dan PPnBM, dan Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini atau
lebih tepatnya setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang atau fasilitas atau kemudahan
atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas
petunjuk dari pemesan, yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN PPnBM. Untuk lebih lengkapnya di dalam Pasal 4 Undang-Undang No.42
Tahun 2009 PPN dikenakan atas : • penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan
oleh Pengusaha; • impor Barang Kena Pajak;
Universitas Sumatera Utara
• penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
• pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
• pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
• ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; • ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
• ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak c. Pengecualian Objek Pajak Pertambahan Nilai PPN
Berdasarkan Undang-Undang No.42 Tahun 2009 barang yang tidak dikenakan pajak pertambahan nilai PPN adalah:
• Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;
• Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak; • Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan,
waning, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik
Universitas Sumatera Utara
yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan
• Uang, emas batangan, dan surat berharga Sedangkan jasa yang tidak dikenai pajak berdasarkan Undang-undang ini
adalah: • jasa pelayanan kes9hatan medis;
• jasa pelayanan social; • jasa pengiriman surat dengan perangko;
• jasa keuangan; • jasa asuransi;
• jasa keagamaan; • jasa pendidikan;
• jasa kesenian dan hiburan; • jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;
• jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara di luar
negeri; • jasa tenaga kerja;
• jasa perhotelan;
Universitas Sumatera Utara
• jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menajalankan pemerintahan secara umum;
• jasa penyediaan tempat parkir; • jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;
• jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan • jasa yang disediakan oleh Pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum.
3. Dasar Pengenaan PPN, Tarif dan Tata Cara Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN