Deskripsi Lokasi Sekolah Observasi Awal

72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swadaya Temanggung yang beralamatkan di Jl. Gilingsari No.2 Temanggung, Jawa Tengah. Kondisi fisik SMK Swadaya ini merupakan gedung sekolah yang dibangun pada tahun 1984. Gedung sekolah SMK Swadaya tadinya merupakan gedung untuk Sekolah Pendidikan Guru SPG, namun pada tahun 1999 dialih fungsikan menjadi gedung sekolah SMK Swadaya. SMK Swadaya memiliki empat program keahlian yaitu program jurusan teknologi komputer dan jaringan, pemasaran, akutansi, dan jasa boga. Keadaan disekitar sekolah sangat tenang dan tidak terlalu ramai sehingga sangat kondusif untuk melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa ada gangguan dari luar sekolah. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar sudah tersedia untuk mencukupi sebanyak 1164 siswa yang belajar di SMK Swadaya mulai dari meja, kursi, hingga penunjang pembelajaran lainnya. Fasilitas sekolahnya lengkap yang meliputi 30 ruang teori, 3 ruang praktik, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang untuk unit produksi, 1 aula, mushola, lapangan upacara, MCK, UKS, ruang OSIS, ruang guru, ruang tata usaha, ruang yayasan, kantor kepala sekolah, bisnis centre, tempat parkir dan kantin. SMK Swadaya ini dipimpin oleh Bapak Muhasyim, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah. Jumlah guru pengajarnya yaitu 50 guru dan karyawan sekolah berjumlah 9 orang yang terdiri dari 6 orang karyawan tata usaha dan 3 orang karyawan tidak tetap yang bertugas sebagai penjaga sekolah. SMK Swadaya memiliki visi “Tercipta lulusan yang profesional, mandiri, mampu bersaing, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” dan misi “Mempersiapkan tenaga kerja yang berjiwa wira usaha, mencetak tenaga kerja professional yang mampu berkompetisi di era global, menciptakan tamatan yang memiliki etos kerja yang tinggi, membentuk tamatan yang memiliki budi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohani”.

B. Observasi Awal

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi awal. Observasi ini dilaksanakan pada bulan November dan bertujuan untuk mengetahui kondisi umum sekolah dan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian. Observasi dilakukan dengan mengamati kondisi sekolah dan kondisi proses pembelajaran siswa di kelas X tata boga. Observasi juga dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia. Berdasarkan hasil observasi di kelas X tata boga pada saat proses pembelajaran pengolahan makanan Indonesia berlangsung, diperoleh beberapa permasalahan, antara lain : 1. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan rendahnya respon siswa terhadap pertanyaan guru yang menyangkut materi pembelajaran. 2. Kurangnya minat siswa untuk bertanya atau memberikan pendapat. 3. Kecenderungan siswa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Beberapa siswa terlihat sibuk dengan kegiatan di luar materi yang sedang diberikan. 4. Penggunaan metode konvensional yaitu ceramah dan mencatat kurang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga kelas tidak interaktif. 5. Guru harus sering menegur siswa agar tetap fokus mengikuti proses pembelajaran. 6. Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi sehingga berakibat pada hasil prestasi belajar siswa yang tidak maksimal. Dari hasil observasi tersebut kemudian dilakukan pembahasan bersama guru mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia melalui wawancara secara informal untuk mencari solusi permasalahan yang muncul. Berdasarkan hasil wawancara dan pembahasan dengan guru mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia, maka diperoleh kesepakatan tentang kegiatan penelitian yakni sebagai berikut : 1. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. 2. Pelaksanaan penelitian dimulai pada awal semester genap yang jatuh pada bulan Januari 2011. 3. Standar kompetensi yang dipakai dalam kegiatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu mengolah makanan Indonesia dengan tiga kompetensi dasar yakni prinsip pengolahan makanan Indonesia, mengoperasikan alat pengolahan makanan dan mengolah hindangan nasi dan mie. 4. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia yakni 70,00 yang mengacu pada ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP.

C. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS X TIPK 1 SMK N 10 SEMARANG

2 22 190

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONTINENTAL SISWA KELAS X DI SMK SWADAYA TEMANGGUNG.

0 0 145

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165