35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di SMK Swadaya Temanggung. SMK Swadaya Temanggung
terletak di Jl. Gilingsari No.2 Temanggung. SMK Swadaya Temanggung merupakan sekolah rintisan mandiri yang memiliki fasilitas sekolah
cukup lengkap. Di sekolah ini juga menerapkan system “moving class” atau sistem pindah kelas sejak tahun 2007 sehingga setiap pergantian
jam pelajaran tidak banyak siswa yang meluangkan waktunya untuk kegiatan yang tidak bermanfaat.
2. Waktu Penelitian
Adapun penelitian dilaksanakan pada awal semester genap yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2011. Lama penelitian sekitar
tiga bulan.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Boga SMK Swadaya Temanggung pada semester genap tahun ajaran 20102011
yang menempuh mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia dengan jumlah 35 siswa.
4. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yang mengutamakan pada masalah proses dan makna atau persepsi, maka
jenis penelitian yang jenisnya cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas
PTK adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.Pardjono dkk, 2007 :
12. Model penelitian ini merupakan bentuk kajian yang bersifat
reflektif, yaitu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kemantapan secara rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan
tugas agar dapat memperdalam pemahaman dan memperbaiki keadaan praktik-praktik pembelajaran terhadap suatu tindakan yang dilakukan.
Penelitian tindakan merupakan penelitian sebagai strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian melakukan
refleksi terhadap hasil tindakan. Hasil dari tindakan tersebut dijadikan sebagai langkah pemilihan tindakan berikutnya sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi. Ciri khusus dari Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah adamya
tindakan action yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami bukan dalam laboratorium dan ditujukan untuk memecahkan
permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakann sesuatu yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Ciri khas lainnya dari Penelitian Tindakan Kelas, yaitu :
a. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya untuk
memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. b.
Hal yang dipermasalahkan bukan dari hasil kajian teoritis atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi berasal dari adanya permasalahan
yang nyata dan actual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. c.
PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
d. Adanya kolaborasi kerja sama antara praktisi guru, kepala sekolah,
siswa, dan lain-lain dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya
melahirkan kesamaan tindakan action.
Suharsimi Arikunto dkk., 2009 : 62 Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan salah satu cara yang
strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan
kualitas program sekolah secara keseluruhan Zainal Aqib,2006 : 18. Hal tersebut selaras dengan tujuan penelitian tindakan kelas yaitu untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas PTK, antara lain : a.
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas. c.
Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan. d.
Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan sustainable. Suharsimi Arikunto, 2009 :61
Pemilihan metode ini berdasarkan atas asumsi untuk memperbaiki proses kegiatan belajar di sekolah. Selain itu juga penelitian ini
merupakan penelitian yang dilakukan sebagai startegi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata, kemudian melakukan
refleksi terhadap hasil tindakan. Rancangan model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart. penggunaan model ini dikarenakan apabila
dalam awal pelaksanaan tindakan ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan masih dapat dilajutkan pada
siklus berikutnya sampai target yang diinginkan dapat tercapai. Model ini memiliki empat komponen, yaitu:
a. Perencanaan Planning
b. Aksitindakan Acting
c. Observasi Observing
d. Refleksi Reflecting
Zainal Aqib, 2006 : 22
Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Mc Taggart
5. Prosedur Penelitian