Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia

didik di masyarakat. 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Dalam proses belajar mengajar, anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didik diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Dilihat dari fungsi yang telah dipaparkan, prestasi belajar dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu pembelajaran. Hasil prestasi belajar yang baik menandakan bahwa proses pembelajaran telah berjalan dengan baik pula. Apabila hasil prestasi belajar belum sesuai dengan yang diharapkan, maka dapat dilakukan evaluasi agar dapat memperbaiki hasil prestasi belajar siswa.

3. Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia

Pengolahan Makanan Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran produktif restoran di SMK yang merupakan usaha menyiapkan tamatan memasuki dunia kerja, sehingga tamatan benar-benar dapat mengisi peluang kerja dan usaha di kehidupan nyata. Pokok isi pembelajaran mata pelajaran ini saling mendukung dengan mata pelajaran kejuruan yang lainnya. Oleh karena itu, pemberian materi harus dapat menjadikan peserta didik paham. Pembelajaran Pengolahan Makanan Indonesia itu sendiri bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi pekerja tingkat menengah yang terampil yang dibutuhkan dalam usaha jasa boga baik di restoran maupun di hotel. Pembelajaran Pengolahan Makanan Indonesia berisikan beberapa kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan pada jasa boga seperti menjelaskan prinsip pengolahan makanan Indonesia; mengoperasikan alat pengolahan makanan; mengolah hidangan nasi dan mie; mengolah salad; mengolah sup dan soto; mengolah hidangan sate atau jenis makanan yang dipanggang; mengolah hidangan Indonesia dari unggas, daging dan seafood. Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan. Tabel berikut ini menjabarkan kompetensi dan sub kompetensi yang ada dalam mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia : Tabel 1. Kompetensi dan Sub Kompetensi Dalam Mata Pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 2. Mengolah Makanan Indonesia 2.1 Menjelaskan prinsip pengolahan makanan Indonesia 2.2 Mengoperasikan alat pengolahan makanan 2.3 Mengolah hidangan nasi dan mie 2.4 Mengolah salad gado-gado, urap, rujak 2.5 Mengolah hidangan sate atau jenis makanan yang dipanggang 2.6 Mengolah hidangan Indonesia dari unggas, dagimg dan seafood 2.7 Mengolah sup dan soto Sumber : Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan, 2010 : 459 Pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia di kelas X hanya mempelajari satu standar kompetensi yaitu ”Mengolah Makanan Indonesia” dengan beberapa kompetensi dasar. Dalam penelitian ini dibatasi tiga kompetensi dasar yang akan dibahas, yaitu : 2.1 Menjelaskan prinsip pengolahan makanan Indonesia Indikator : 2.1.a. Mendeskripsikan pengertian sanitasi dan hygiene 2.1.b. Menerapkan prosedur hygiene 2.1.c. Menginformasikan pencegahan resiko hygiene 2.1.d. Mengklasifikasi masakan Indonesia 2.2 Mengoperasikan alat pengolahan makanan Indikator : 2.2.a. Mendeskripsikan pengertian alat pengolahan makanan 2.2.b. Mengidentifikasi jenis peralatan memasak berdasarkan bahan pembuatnya. 2.2.c. Menginformasikan cara membersihkan dan merawat peralatan memasak. 2.2.d. Menginformasikan penataan peralatan memasak di area kerja. 2.3 Mengolah hidangan nasi dan mie Indikator : 2.3.a. Mengidentifikasi macam-macam hidangan nasi 2.3.b. Mendeskripsikan metode pengolahan nasi 2.3.c. Mendeskripsikan teknik pengolahan hidangan mie 2.3.d. Menginformasikan bahan makanan nasi dan mie

4. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS X TIPK 1 SMK N 10 SEMARANG

2 22 190

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONTINENTAL SISWA KELAS X DI SMK SWADAYA TEMANGGUNG.

0 0 145

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165