Pra Penelitian Tindakan Kelas

2. Pelaksanaan penelitian dimulai pada awal semester genap yang jatuh pada bulan Januari 2011. 3. Standar kompetensi yang dipakai dalam kegiatan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yaitu mengolah makanan Indonesia dengan tiga kompetensi dasar yakni prinsip pengolahan makanan Indonesia, mengoperasikan alat pengolahan makanan dan mengolah hindangan nasi dan mie. 4. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia yakni 70,00 yang mengacu pada ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP.

C. Pra Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan pra penelitian tindakan kelas yaitu meliputi proses pembelajaran dengan menggunakan metode belajar seperti biasanya yang digunakan oleh guru, hanya saja pada awal pembelajaran dilakukan pre test dan di akhir pembelajaran dilakukan post test. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil prestasi belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Hasil tes pada pra peneltian tindakan kelas ini dapat digunakan sebagai tolak ukur peningkatan hasil prestasi belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Kegiatan ini dilaksanakan pada kompetensi dasar Priinsip pengolahan makanan Indonesia. Adapun pelaksanaan kegiatan pra penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Senin 10 Januari 2011, setelah bel pergantian jam berbunyi guru bersama peneliti masuk kelas X tata boga. Suasana kelas masih belum rapi dan beberapa siswa masih ada yang belum masuk kelas. Setelah menunggu beberapa saat siswa sudah lengkap dan guru pun mengucapkan salam dan mengecek daftar hadir siswa. Para siswa sudah tidak mempertanyakan kehadiran peneliti karena sebelumnya sudah diperkenalkan dan dijelaskan maksud kehadiran peneliti oleh guru pada saat observasi awal. Guru kemudian menjelaskan kompetensi yang akan dicapai yaitu prinsip pengolahan makanan Indonesia dan memberikan apersepi agar siswa mendapatkan gambaran awal tentang materi yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke materi, peneliti membagikan soal pre test I beserta lembar jawaban untuk dikerjakan oleh siswa. Pre test terdiri dari 20 soal pilihan ganda dan dikerjakan selama 45 menit. Setelah melaksanakan pre test I, kemudian guru pun mulai memberikan materi dengan menggunakan metode yang biasa digunakan yaitu metode ceramah. Pada awal pembelajaran siswa masih memperhatikan penjelasan guru, namun pada pertengahan sampai menjelang akhir banyak siswa yang tidak memperhatikan, mereka sibuk bicara dengan teman sebangku ataupun tidur-tiduran dikarenakan merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Guru harus sering menegur dan memperingatkan siswa agar tetap menyimak penjelasan guru. Pada hari itu jam pelajaran selesai sebelum seluruh materi selesai diberikan, sehingga dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Guru bersama peneliti kemudian mengucapkan salam untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu 12 tanggal Januari 2011. Setelah bel pergantian jam pelajaran berbunyi, guru bersama peneliti masuk ke kelas. Guru mengucapkan salam dan mengecek daftar hadir siswa. Guru kemudian mengulang sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi tersebut kepada beberapa siswa. Setelah selesai melakukan tanya jawab, guru mulai memberikan materi lanjutan dari materi sebelumnya dengan menggunakan metode ceramah. Seperti pada pertemuan sebelumnya, pada saat materi disampaikan masih terdapat siswa yang tidak menyimak penjelasan guru, terutama untuk siswa laki-laki. Mereka sibuk mengobrol ataupun asik dengan kegiatan mereka sendiri yang tidak berhubungan dengan materi yang sedang diberikan. Guru harus sering menegur siswa-siswa yang tidak memperhatikan penjelasan mengenai materi. Pada akhir pertemuan kedua, materi juga belum selesai diberikan sehingga dilanjutkan kembali pada pertemuan berikutnya. Guru dan peneliti mengucapkan salam untuk mengakhiri proses pembelajaran pada hari itu. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Januari 2011. Seperti biasanya guru dan peneliti masuk setelah bel tanda pergantian jam pelajaran berbunyi. Setelah mengucapkan salam dan mengecek daftar hadir siswa, guru melakukan tanya jawab mengenai materi sebelumnya. Kemudian guru memulai memberikan materi. Pemberian materi dengan menggunakan sumber belajar dan alat papan tulis. Hal-hal yang dianggap penting ditulis oleh guru di papan tulis yang kemudian disalin oleh para siswa. Hal ini hanya efektif untuk siswa yang rajin mencatat. Dapat dilihat di kelas X tata boga hanya beberapa yang rajin mencatat penjelasan guru, sedangkan yang lainnya sibuk bermain sendiri. Pemberian materi pada kompetensi dasar prinsip pengolahan makanan Indonesia selesai, kemudian kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan post test I. Sebelum dilakukan, guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempelajari seluruh materi yang telah diajarkan. Post test I kemudian dilaksanakan. Soal post test I terdiri dari 20 soal yang sama dengan pre test dan dikerjakan selama 45 menit. Berikut adalah hasil pre test I dan post test I pada siklus I tahap pertama : Tabel 10 . Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Siswa Pra Penelitian Tindakan Kelas Nilai Pre Test I Post Test I Predikat F F 0-69 35 100 24 68,57 Belum memenuhi KKM 70-100 11 31,43 Memenuhi KKM Jumlah 35 100 35 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation seluruh siswa pada pre test I belum ada yang mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sebesar 70. Sedangkan pada post test I baru 11 siswa yang sudah mencapai KKM sedangkan sebanyak 24 siswa masih di bawah standar KKM.

D. Laporan Siklus I

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatkan Kemampuan Penalaran Induktif Matematik Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation

0 15 189

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS X TIPK 1 SMK N 10 SEMARANG

2 22 190

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONTINENTAL SISWA KELAS X DI SMK SWADAYA TEMANGGUNG.

0 0 145

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165