Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran pelaksanaan rawat gabung dan motivasi ibu pasca salin dalam memberikan ASI di RSUP HAM Medan.

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 29 Januari sampai 18 April 2011 di RSUP HAM Medan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 orang. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi, gambaran pelaksanaan rawat gabung, dan motivasi ibu pasca salin dalam memberikan ASI. 1.1 Karakteristik Demografi Deskripsi karakteristik demografi responden dalam penelitian ini terdiri dari usia, pendidikan, pekerjaan, jenis persalinan dan paritas. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bersalin dan di rawat gabung bersama bayinya. Hasil penelitian tentang karakteristik responden diperoleh mayoritas responden berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang 60, pendidikan terakhir SMU sebanyak 14 orang 46,7, pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 28 orang 93,3 dan jenis persalinan yang dilakukan seksio sesarea sebanyak 21 orang 70 dan multipara sebanyak 20 orang 66,7. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden 1.2 Gambaran Pelaksanaan Rawat Gabung Gambaran pelaksanaan rawat gabung dinilai dari jawaban-jawaban yang diberi oleh responden terhadap 7 pernyataan tentang pelaksanaan rawat gabung yang terdapat dalam kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas distribusi Karakteristik Frekuensi Persentase Usia ibu 20 tahun 20-35 tahun 35 tahun 4 18 8 13,3 60 26,7 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 4 7 14 5 13,3 23,3 46,7 16,7 Pekerjaan Ibu rumah tangga Bekerja 28 2 93,3 6,7 Jenis persalinan Normal Seksio sesarea 9 21 30 70 Paritas Primipara Multipara 10 20 33,3 66,7 Universitas Sumatera Utara jawaban responden tentang gambaran pelaksanaan rawat gabung menyatakan bahwa ibu ditempatkan dalam satu ruangan dengan bayi segera setelah lahir adalah 23 responden 76,7, tentang pemberian ASI tanpa jadwal yaitu 30 responden 100 dan semua responden menyatakan tidak mendapatkan pendidikan kesehatan dalam hal memandikan bayi. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Gambaran Pelaksanaan Rawat Gabung di RS. HAM Medan Berdasarkan perhitungan jawaban responden sesuai dengan kategori yang ditetapkan, sebagian besar responden menyatakan bahwa pelaksanaan rawat Gambaran. Pernyataan Ya Tidak f f a. Posisi ibu dan bayi Bayi ditempatkan dalam satu ruangan dengan ibu segera setelah lahir dengan persalinan normal seksio sesarea setelah ibu sadar. 23 76,7 7 23,3 Ibu dan bayi berada di ruangan yang sama selama 24 jam. 24 80 6 20 b. Lama dan waktu menyusui Ibu menyusui tanpa penetapan jadwal 30 100 c. Pendidikan kesehatan Ibu mendapatkan pendidikan kesehatan tentang cara merawat payudara. 15 50 15 50 Ibu mendapatkan pendidikan kesehatan tentang cara menyusui yang benar 19 63,3 11 36,7 Ibu mendapatkan pendidikan kesehatan tentang cara merawat tali pusat 1 3,3 29 96,7 Ibu mendapatkan pendidikan kesehatan tentang cara memandikan bayi. Universitas Sumatera Utara gabung dalam kategori kurang baik yaitu 21 responden 70, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden tentang Pelaksanaan Rawat Gabung No. Gambaran pelaksanan rawat gabung Frekuensi Persentase 1. Kurang baik 21 70 2. Baik 9 30 1.3 Motivasi ibu pasca salin dalam memberi ASI Motivasi ibu pasca salin dalam memberikan ASI berasal dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dibagi atas faktor fisik, proses mental,kematangan usia, keinginan dalam diri sendiri dan pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, faktor proses mental, kematangan usia, dan keinginan dari diri sendiri adalah faktor yang semua responden 100 menjawab “ya” untuk termotivasi menyusui. Sedangkan faktor eksternal dibagi atas faktor lingkungan, budaya, dukungan sosial suami, dan petugas kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, faktor lingkungan yaitu segera memberikan ASI ketika mendengar tangis bayi adalah faktor yang paling banyak memotivasi ibu untuk menyusui yaitu 29 responden 96,7 dan faktor budaya malu untuk menyusui adalah faktor yang menghambat ibu untuk menyusui yaitu 16 responden 53,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Jawaban Responden tentang Motivasi ibu pasca salin dalam memberikan ASI Motivasi Pernyataan Ya Tidak f f Intrinsik Berhenti menyusui jika payudara bengkak dan terasa nyeri. 18 60,0 12 40,0 a. Faktor fisik Berhenti menyusui jika merasa lelah dan butuh waktu untuk beristirahat. 8 26,7 22 73,3 Malas menyusui karena ASI yang keluar sedikit 8 26,7 22 73,3 b. Faktor proses mental Perasaan senang saat melihat bayi menyusu 30 100 Kepuasan setelah menyusui 29 96,7 1 3,3 c. Faktor kematangan usia Menyusui sebagai tindakan yang baik yang dapat dilakukan 27 90,0 3 10,0 Perasaan nikmat sebagai ibu saat menyusui bayi. 30 100 d. Faktor Keinginan dalam diri sendiri Keinginan untuk tetap memberikan ASI meskipun sulit 30 100 Keinginan untuk menyusui setiap saat. 28 93,3 2 6,7 e. Faktor pengetahuan ASI sebagai makanan yang lengkap gizinya. 29 96,7 1 3,3 Menyusui dapat menghemat uang. 13 43,3 17 56,7 Menghentikan pemberian ASI karena susu formula dianggap lebih praktis daripada ASI. 5 16,7 25 83,3 Universitas Sumatera Utara Ekstrinsik a. Lingkungan Berhenti memberi ASI jika lingkungan ruang rawat ramai dan berisik. 13 43,3 17 56,7 Segera menyusui ketika mendengar suara tangis bayi. 29 96,7 1 3,3 b. Budaya Malas menyusui karena menyusui dapat merusak bentuk payudara 4 13,3 26 86,7 Perasaan malu untuk menyusui karena dapat terlihat oleh orang lain. 16 53,3 14 46,7 c. Dukungan sosial suami Menyusui untuk mendapatkan pujian dari suami. 8 26,7 22 73,3 d. Petugas kesehatan Menyusui karena anjuran petugas kesehatan 12 40,0 18 60,0 Berdasarkan perhitungan jawaban responden sesuai dengan kategori yang ditetapkan mayoritas ibu memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan ASI sebesar 66,7 dan yang memiliki motivasi sedang sebesar 33,3, sedangkan yang mendapatkan motivasi lemah tidak ada. Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Responden tentang Motivasi ibu pasca salin dalam memberikan ASI No. Motivasi Frekuensi Persentase 1. Motivasi lemah - - 2. Motivasi Sedang 10 33,3 3 Motivasi Kuat 20 66,7 Universitas Sumatera Utara

2. Pembahasan