2. Konsep Pasca Salin
2.1 Defenisi Pasca Salin
Pasca salin atau yang sering disebut masa nifas puerperium adalah masa pulih kembali seperti sebelum hamil, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil dan lama masa nifas yaitu 6-8 minggu Mochtar, 1998. Bobak 2004 menyatakan bahwa periode pasca salin adalah
masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.
2.2 Adaptasi Fisiologis Pasca Salin
Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, dimana proses – proses pada kehamilan berjalan terbalik. Perubahan fisiologis
yang terjadi antara lain Bobak, 2004 : 2.2.1.
Sistem reproduksi Uterus akan mengalami suatu proses kembali ke keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan yang disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos. Uterus yang pada waktu hamil
penuh beratnya 11 kali berat sebelum hamil, berinvolusi menjadi kira-kira 500 gram dalam satu minggu setelah melahirkan dan berada di dalam panggul sejati
lagi. Servik menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. Delapan belas 18
jam pascapartum, servik memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula.
Universitas Sumatera Utara
Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan kembali
secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir.. Apabila wanita memilih untuk tidak menyusui dan tidak menggunakan
obat antilaktogenik, kadar prolaktin akan turun dengan cepat. Sekresi dan ekskresi colostrum menetap selama beberapa hari pertama setelah wanita melahirkan.
Ibu yang menyusui ketika laktasi terbentuk, teraba suatu masa benjolan, tetapi kantong susu yang terisi berubah posisi dari hari ke hari. Sebelum laktasi
dimulai, payudara teraba lunak dan suatu cairan kekuningan, yakni colostrum dikeluarkan dari payudara.
2.3 Adaptasi Psikologis Pasca Salin
Periode pasca salin menggambarkan suatu waktu stress emosional bagi ibu baru dan menjadi lebih sulit dengan perubahan fisiologis besar yang terjadi.
Adaptasi psikologis setelah melahirkan menurut Rubin 1997, dalam Stright, 2004; Maryuni, 2009 mengatakan bahwa ibu akan melalui fase-fase sebagai
berikut : a.
Fase Taking-In Fase ini merupakan periode ketergantungan dimana ibu mengharapkan
segala kebutuhannya dipenuhi orang lain. Fase ini berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan, ibu biasanya lebih mudah tersinggung dan cenderung bersifat pasif
terhadap lingkungannya disebabkan faktor kelelahan; energi difokuskan pada
Universitas Sumatera Utara
perhatian tubuhnya. Ibu akan sering mengulang kembali pengalaman persalinan dan melahirkan.
b. Fase Taking-Hold
Fase ini berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan, ibu menaruh perhatian pada kemampuannya untuk menjadi orangtua yang berhasil dan menerima
peningkatan tanggung jawab terhadap bayinya. Ibu berfokus pada pengembalian kontrol terhadap fungsi tubuhnya, fungsi usus, kandung kemih, kekuatan, dan
daya tahan. Ibu juga berusaha untuk terampil dalam perawatan bayi baru lahir misalnya, memeluk, menyusui ASI atau dengan botol, memandikan, atau
mengganti popok. c.
Fase Letting-Go Fase ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali ke rumah. Ibu sudah
menerima tanggung jawabnya untuk merawat bayinya dan ibu sudah harus mampu beradaptasi terhadap kebutuhan ketergantungan bayinya dan beradaptasi
terhadap penurunan otonomi, kemandirian dan interaksi sosial.
3. Konsep Air Susu Ibu ASI