D. Upaya Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Perumahan dan Pemukiman atas Iklan yang Dijanjikan
Upaya perlindungan hukum terhadap konsumen perumahan dan pemukiman atas iklan yang dijanjikan dapat dibagi menjadi beberapa cara, yaitu:
1. Dengan pemberian pembinaan dan pendidikan konsumen tentang iklan.nurut ketentuan Pasal 4 huruf f UUPK bahwa konsumen memiliki hak untuk
mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen tentang iklan ini dimaksudkan agar konsumen
memperoleh pengetahuan maupun keterampilan yang diperlukan agar dapat terhindar dari kerugian akibat iklan yang menyesatkan, karena dengan adanya
pendidikan konsumen tersebut, konsumen akan dapat menjadi lebih kritis dan teliti dalam memilih suatu produk yang dibutuhkan.
2. Meminta pertanggungjawaban dari pelaku usaha perumahan Menurut ketentuan Pasal 4 huruf c, d, e dan h UUPK bahwa kosumen memiliki
hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang. Namun apabila ternyata oleh pelaku usaha memberikan
rumah tidak sesuai dengan yang di iklankan maka konsumen memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku usaha perumahan. Adapun
ketentuan yang mengatur tentang tanggung jawab pelaku usaha telah diatur dalam Pasal 19 UUPK. Pertanggungjawaban dari pelaku usaha perumahan itu
dapat berupa kompensasi maupun ganti rugi sesuai dengan besar kerugian yang dialami oleh konsumen dalam hal tidak dipenuhinya kewajiban.
3. Mengajukan tuntutan pidana.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal apabila konsumen dirugikan atas iklan yang dibuat oleh pelaku usaha perumahan. Dimana iklan yang ditayangkan tersebut melanggar Pasal 8
ayat 1 huruf f, Pasal 9 ayat 1 huruf k dan Pasal 10 huruf c UUPK yang berisi tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha. Oleh karena itu,
maka pelaku usaha dianggap melakukan pelanggaran hukum. Atas dasar itu maka konsumen dapat mengajukan tuntutan pidana terhadap pelaku usaha atas
pelanggaran hukum yang telah dilakukan. Dalam hal apabila telah dilakukan pemberian ganti rugi kepada konsumen, hal itu belum tentu menghapuskan
tuntutan pidana,hal itu harus berdasarkan pembuktian lebih lanjut. Oleh karena dilanggarnya Pasal 8 ayat 1 UUPK maka sesuai dengan Pasal 8 ayat 4 UUPK
menyebutkan bahwa pelaku usaha yang melanggar ketentuan pada ayat 1 maka dilarang memperdagangkan barang danatau jasa tersebut serta menteri dan
menteri teknis berwenang menarik barang danatau jasa dari peredaran. Hal yang sama juga sama dalam pelanggaran Pasal 9 ayat 1 UUPK, dimana dalam
Pasal 9 ayat 3 UUPK menyebutkan bahwa bagi pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap ayat 1 maka dilarang melanjutkan penawaran, promosi,
dan pengiklanan suatu barang danatau jasa tersebut. Dari ketiga upaya yang telah dijelaskan diatas, maka konsumen
perumahan dan pemukiman dalam memilih rumah berdasarkan iklan yang di tayangkan hingga sampai proses transaksi harus lebih kritis dan berhati-hati agar
tidak terlibat dalam suatu sengketa di kemudian hari. Namun apabila timbul sengketa maka upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah sesuai dengan yang di
jelaskan diatas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan