BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aspek hukum perlindungan konsumen dalam bidang perumahan dan
pemukiman terdiri dari beberapa peraturan diantaranya adalah Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen dan beberapa Pasal dalam KUH Perdata seperti Pasal 1320, 1313, 1338. Dengan adanya UUPK maka telah ditetapkan hak-hak dan
kewajiban-kewajiban dari konsumen dan pelaku usaha. Sedangkan dari Pasal 1320,1313,1338 KUHPerdata mengatur tentang tata cara, syarat
sahnya suatu perjanjian dan pemberlakuan dari suatu perjanjian. 2.
Perlindungan konsumen dalam perjanjian jual beli perumahan dan pemukiman pada dasarnya sama halnya dengan perlindungan hukum yang
ada dalam suatu perjanjian dimana perjanjian merupakan undang-undang bagi yang membuatnya Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata dan kesepakatan
yang ada bertujuan untuk melindungi kepentingan masing-masing pihak sehingga jika terjadi wanprestasi pihak yang dirugikan dapat menuntut
ganti rugi. Demikian halnya dengan perjanjian perumahan dan pemukiman, perlindungan konsumen dalam perjanjian ini terdapat dalam
ketentuan-ketentuan berupa isi perjanjian yang disepakati oleh konsumen dan pelaku usaha perumahan dan pemukiman seperti adanya ketentuan hak
dan kewajiban, syarat dan kondisi rumah dan lain-lain dan apabila pelaku
Universitas Sumatera Utara
usaha tidak melakukan prestasinya maka konsumen dapat menuntut ganti rugi.
3. Upaya perlindungan hukum terhadap konsumen perumahan dan
pemukiman atas iklan yang dijanjikan adalah pertama dengan memberikan salah satu hak yang dimiliki konsumen yaitu hak mendapatkan pembinaan
dan pendidikan sehingga konsumen dapat mengetahui ciri-ciri suatu iklan yang baik, kedua, meminta pertanggungjawaban dari pelaku usaha
perumahan dan pemukiman yang telah membuat iklan dengan tidak benar sehingga merugikan konsumen karena tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya dan pertanggungjawaban itu berupa ganti kerugian, ketiga mengajukan tuntutan pidana jika konsumen dirugikan karena iklan pelaku
usaha tersebut dengan dasar pelaku usaha melakukan perbuatan yang dilarang dalam Pasal 8 ayat 1 huruf f, Pasal 9 ayat 1 huruf k dan Pasal 10
huruf c UUPK.
B. Saran