Sedangkan kewajiban konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 5, adalah sebagai berikut:
a. Membaca dan mengikuti petunjuk pemakaian dan pemanfaatan
barangjasa. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dan keselamatan bagi konsumen itu sendiri.
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barangjasa. Itikad
baik sangat diperlukan ketika konsumen akan bertransaksi. c.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen
secara patut. Ketika dirasa ada keluhan terhadap barangjasa yang telah didapat, konsumen perlu secepatnya menyelesaikan masalah tersebut dengan pelaku usaha.
C. Tanggung Jawab pelaku usaha perumahan atas periklanan perumahan dan pemukiman
Tanggung jawab produk adalah istilah yang dialih bahasakan dari product liability, berbeda dengan ajaran pertanggungjawaban hukum pada umumnya
dimana tanggung jawab produk disebabkan oleh keadaan tertentu produk cacat atau membahayakan orang lain adalah tanggung jawab mutlak produsen yang
disebut dengan strict liability.
64
Pengertian tanggung jawab produk menurut Agnes adalah tanggung jawab produsen untuk produk yang telah dibawanya ke dalam peredaran, yang
menimbulkan atau menyebabkan kerugian karena cacat yang melekat pada produk
64
Sudaryatmo, Hukum dan Advokasi Konsumen, Bandung : Citra A. Bakti, 1999, hal 45.
Universitas Sumatera Utara
tersebut.
65
1. Contractual liablity, yaitu tanggung jawab perdata atas dasar perjanjian
atau kontrak dari pelaku usaha atas kerugian yang dialami konsumen akibat mengkonsumsi barang yang dihasilkan.
Tanggung jawab pelaku usaha didasarkan pada tanggug jawab produk yaitu tanggung jawab perdata secara langsung strict liability atas kerugian yang
dialami konsumen akibat mengkonsumsi barang yang dihasilkannya disebabkan oleh keadaan tertentu atas produk cacat atau membahayakan orang lain.
Bentuk-bentuk tanggung jawab pelaku usaha antara lain :
2. Product liability, yaitu tanggung jawab perdata terhadap produk secara
langsung dari pelaku usaha atas kerugian yang dialami konsumen akibat menggunakan produk yang dihasilkan. Pertanggungjawaban produk
tersebut didasarkan pada Perbuatan Melawan Hukum tortius liability. Unsur-unsur dalam tortius liability antara lain adalah unsur perbuatan
melawan hukum, keslahan, kerugian dan hubungan kasualitas antara perbuatan melawan hukum dengan kerugian yang timbul.
3. Professional liability, tanggung jawab pelaku usaha sebagai pemberi jasa
atas kerugian yang dialami konsumen sebagai akibat memanfaatkan atau menggunakan jasa yang diberikan.
4. Criminal liability, yaitu pertanggungjawaban pidana dari pelaku usaha
sebagai hubungan antara pelaku usaha dengan negara.
66
65
M. Agnes Toar, Tanggung Jawab produk dan Sejarah Berkembangnya di beberapa Negara, Yogyakarta : Gramedia, 1998, hal 1.
66
Miru Ahmadi dan Yudo Sutarman, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Raja Grafindo, 2000, hal 55.
Universitas Sumatera Utara
Pelaku usaha mempromosikan atau mengiklankan suatu barang danatau jasa dengan harga atau tarif khusus dalam waktu dan jumlah tertentu, jika pelaku
usaha tersebut tidak bermaksud untuk melaksanakannya sesuai dengan waktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan, atau diiklankan. Bentuk tanggung jawab
yakni Tanggung jawab dengan unsur kesalahan kesengajaan dan kelalaian. Tanggung jawab dengan unsur kesalahan khususnya dan Tanggung jawab mutlak
tanpa kesalahan. Iklan atau promosi seringkali merupakan pencetus utama ketertarikan
konsumen terhadap suatu produk. Sayangnya, umumnya iklan berisi informasi yang tidak seimbang karena yang diungkapkan hanya sisi positif. Akibatnya
konsumen tidak siap ketika menghadapi sisi negatif yang tidak pernah terpikir atau terduga.
67
a. Melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu yang dijanjikan;
Pelaku usaha dalam menawarkan barang danatau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dengan memberikan hadiah melalui cara undian, untuk :
b. Mengumumkan hasilnya melalui media massa;
c. Memberikan hadiah sesuai dengan yang dijanjikan;
d. Mengganti hadiah yang setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan
Berbicara mengenai tanggung jawab pelaku usaha karena konsumen tidak melihat secara nyata produk yang ditawarkan oleh pelaku usaha, biasanya
dalam prinsip ini pelaku usaha mencantum pernyataan bahwa barang yang sudah
67
Munir Fuadi, Pengantar Hukum Bisnis, Menata Bisnis Modern di Era Globalisasi, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002, hal 78.
Universitas Sumatera Utara
dibeli tidak dapat dikembalikan lagi. Penyebutan pelaku usaha agaknya memerlukan rincian lebih lanjut tentang siapa saja yang termasuk pelaku usaha
dan bagaimana beban tanggungjawabnya. Yang dimaksud pelaku usaha terdiri dari penyedia dana investor, pembuat barang atau jasa produsen dan atau
pedagang distributor. Namun dalam dunia periklanan terdapat pelaku usaha yang pertanggungjawabkan yaitu sebagai pengiklanan perusahaan pemesan
iklan, perusahaan periklanan dan media yang menyiarkan iklan. Sehingga perlunya ditegaskan siapa yang sungguh-sungguh.
68
Tanggung jawab pelaku usaha selain beritikad baik juga menjamin kualitas suatu produk yang ditawarkan. Jaminan terhadap kualitas produk dapat
dibedakan atas 2 dua macam, yaitu expressed warranty dan implied warranty. Expressed warranty atau jaminan secara tegas adalah suatu jaminan atas kualitas
produk, yang dinyatakan oleh pelaku usaha secara tegas dan tertuang dalam penawaran atau iklan perumahan dan pemukiman. Pelaku usaha dalam hal ini
bertanggung jawab untuk melaksanakan kewajibannya dengan menjamin yang diperdagangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sedangkan, implied
warranty adalah jaminan yang berasal dari undang-undang atau peraturan yang berlaku, dalam hal ini pelaku usaha berkewajiban untuk menanggung adanya
kesalahan atau kerugian pada perumahan dan pemukiman yang ditawarkan, meskipun kesalahan tersebut tidak diketahuinya bertanggung jawab salah satu dari
68
Nuradi, “Menuju Tata Cara Persiapan dan Pembuatan Iklan yang Efektif sebagai Sarana Mutlak untuk Menghadapi dan Mengatasi Persaingan”, Usahawan No.8 Th. XXII Agustus
1993, hal. 19-21.
Universitas Sumatera Utara
ketiga sub pelaku usaha yang merugikan konsumen di bidang perumahan dan pemukiman.
69
Berkaitan dengan hal siapa yang bertanggung jawab, apabila iklan perumahan dan pemukiman pada kenyataannya tidak terealisir, menurut Subakti
menyatakan bahwa bobot tanggung jawab menurut peran laku sebagai berikut : setiap komponen pemasar, pengiklan, perusahaan periklanan dan media
periklanan mempunyai tanggung jawab menurut peran dan bobot ketertiban masing-masing dalam penciptaan dan penyebaran pesan-pesan iklan. Pelaku
Usaha dalam bertindak dan berhubungan dengan pihak-pihak yang bersinggungan dengan kepentingan bisnisnya tentu harus mempunyai tanggung jawab produk.
Salah satunya tanggungjawab produk pelaku usaha dengan konsumen dalam melakukan hubungan hukum. Demi kelancaran hubungan hukum tersebut perlu
diterapkan ketentuan-ketentuan yang berlaku agar hukum tersebut dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan teratur serta mempunyai kepastian hukum.
70
69
Kristiyanti Siwi Tri Celina, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hal 69.
70
Siahaan NHT, Perlindungan Konsumen Tanggung jawab Produk, Makasar : Panta Rei, 2005, hal 28.
Tanggung jawab pelaku usaha perumahan dan pemukiman atas iklan yang telah dijanjikan tertuang dalam iklan perumahan yang produsen tawarkan,
ternyata dalam realitanya tidak terealisir, maka produsen bertanggung jawab atas produk rumah yang mereka tawarkan. Tanggungjawab produsen dalam hal ini
dapat memberikan ganti rugi kepada konsumen yang dirugikan, hal ini merupakan salah satu kewajiban produsen.
Universitas Sumatera Utara
Inti dari pengertian diatas adalah bahwa pelaku usaha bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul dari hasil produk atau jasanya. Berdasarkan UU
No. 8 Tahun 1999 Pasal 19 1 ; “pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, atau kerugian yang diderita konsumen
akibat mengkonsumsi barang danjasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”. Kerugian yang dialami oleh seseorang pemakai produk cacat atau
berbahaya, bahkan pemakainya menjadi korban merupakan tanggung jawab mutlak produsen atau dipersamakan dengannya. Dalam hal ini produsen berarti :
1. Pembuat produk.
2. Produsen bahan-bahan mentah atau komponen dari produk. Setiap orang
yang memasang merek, nama, atau memberi tanda khusus untuk pembeda produknya dengan orang lain.
3. Tanpa mengurangi tanggung jawab pembuat produk, setiap pengimpor
produk untuk dijual, disewakan, atau dipasarkan. 4.
Setiap pemasuk produk, apabila produk tidak diketahui atau pembuat produk diketahui tetapi pengimpornya tidak diketahui.
Didalam bisnis perumahan,hal-hal yang diiklankan oleh pelaku usaha perumahan melalui iklan secara tidak langsung menjadi perjanjian yang sah
terhadap konsumen. Namun sering kali timbul permasalahan dimana hal-hal yang diperjanjiakan tidak terrealisir pada masa penyerahan rumah kepada konsumen.
Contohnya seperti ini, di dalam iklan yang dibuat pelaku usaha perumahan menjanjikan bahwa atatp rumah yang dipakai adalah menggunakan atap dengan
kwalitas terbaik dan juga pelaku usaha menjanjikan bahwa sistem pembuangan air
Universitas Sumatera Utara
di dalam suatu rumah mengguankan bahan dan perlengkapan yang paling baik sehingga pelaku usaha menjamin tidak akan timbul masalah. Namun di dalam
realitanya setelah diteliti oleh konsumen, ternyata atap yang digunakan tidaklah sesuai dengan apa yang diperjanjikan dan sistem pembuangan air juga sering
mengalami masalah. Oleh karena hal tersebut, maka konsumen melakukan penngaduan terhadap pelaku usaha. Sebagai seorang pelaku usaha yang telah
menjanjikan hal tersebut ke dalam suatu iklan brosur atau telah membuat perjanjian jual beli dengan konsumennya wajib bertanggung jawab mengenai
kasus tersebut. Tanggung jawab yang akan dilakukan dapat dilakukan dengan dua cara antara lain, yang pertama pelaku usaha akan menggantikan kembali atap
beserta sistem pembuangan air dalam rumah tersebut sesuai dengan yang diperjanjikan. Kedua pelaku usaha akan menggantikan dengan berupa uang tunai,
dimana pelaku usaha dan konsumen berunding mengenai jumlah harga dalam hal pergantian atap rumah beserta sistem pembuangan tersebut. Hal ini harus
dilakukan bersama-sama agar tidak memberatkan salah satu pihak. Dengan diterapkannya tanggung jawab mutlak ini, produsen telah
dianggap bersalah atas terjadinya kerugian kepada konsumen akibat produk cacat bersangkutan, kecuali apabila ia produsen dapat membuktikan sebaliknya bahwa
kerugian itu bukan disebabkan oleh produsen.
Universitas Sumatera Utara
D. Upaya Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Perumahan dan Pemukiman atas Iklan yang Dijanjikan