Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi Penentuan Kadar Nikel

Dari data hasil distribusi t student untuk n = 5, derajat kebebasan dk = n-1 = 4.Untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05, nilai t = 4,30. Maka d = t 0,05;n-1 Sx.d = 4,30 x 0,09 = 0,39 Dari data pengukuran crom Cr dengan menggunakan sampel daun pisang batu sebagai absorben adalah 2,28 ± 0,39 ppm.

4.1.3 Pengukuran Kandungan Nikel

Pada pengukuran kandungan Nikel dalam sampel daun pisang batu yang telah diaktivasi dimulai dengan pengukuran absorban larutan standard Nikel Ni dengan Spektroskopi Serapan Atom SSA. Data hasil pengukuran absorbansi dari larutan standard nikel Ni diplotkan terhadap konsentrasi larutan standard Nikel Ni tertera pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standard Nikel Ni No. Konsentrasi ppm Absorbansi 1. 0,50 0,0727 2. 1,00 0,1419 3. 1,50 0,2109 4. 2,00 0,2676 5. 2,50 0,3259

4.1.3.1 Penentuan Kurva Kalibrasi dengan Analisis Regresi

Dari absorbansi yang diperoleh selanjutnya dengan metode Least-Square diperoleh data yang tertera pada tabel 2 lampiran 1, kemudian dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dengan absorban. Berikut ini kurva kalibrasi larutan standard Nikel Ni. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Kurva Kalibrasi Larutan Standard Nikel Ni Diperolehnya gambar 4.2 dari formula persamaan garis regresi linier hubungan antara absorban terhadap konsentrasi larutan standard sebagai berikut : y = 0,0142 + 0,1264x , dimana Y = nilai absorban dan X = konsentrasi larutan logam crom Cr dalam sampel daun pisang batu. Nilai koefisien korelasi r sebesar 0,9988, hasil ini menunjukkan bahwa antara kandungan nikel Ni dalam konsentrasi - absorbansi berkorelasinya erat r 2 = 0,9977, nilai r 2 sebesar 0,9977 berarti kurva pada gambar 4.2 tersebut mempunyai keakuratan dalam menentukan konsentrasi sebesar 99,77. Selanjutnya menentukan kandungan nikel Ni dalam sampel daun pisang batu dilakukan pengukuran absorban. Data Absorban kandungan nikel dalam sampel daun pisang batu terdapat dalam tabel 6 lampiran 3.

4.1.3.2. Penentuan Kadar Nikel

Kadar Nikel dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran Universitas Sumatera Utara terhadap garis regresi dan kurva kalibrasi y = 0,0142 + 0,1264x, sehingga diperoleh konsentrasi nikel. Untuk sampel daun pisang diperoleh nilai absorbansi : A 1 = 0,2784 A 2 = 0,2612 A 3 = 0,2220 A 4 = 0,1901 A 5 = 0,1493 Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi kepersamaan regresi : y = 0,0142 + 0,1264x. Maka diperoleh : X 1 = 2,09 ppm X 2 = 1,95 ppm X 3 = 1,64 ppm X 4 = 1,39 ppm X 5 = 1,07 ppm Dengan demikian kadar Nikel dalam sampel daun pisang adalah : X = ppm n X i 63 , 1 5 14 , 8    X 1 - X 2 = 2,09 – 1,63 2 = 0,2116 X 2 -X 2 = 1,95 – 1,63 2 = 0,1024 X 3 -X 2 = 1,64 – 1,63 2 = 0,0001 X 4 -X 2 = 1,39 – 1,63 2 = 0,0576 X 5 -X 2 = 1,07 –1,63 2 = 0,3136 + 2 X X i   = 0,6853 Maka S =   41 , 1 5 6853 , 1 2       n X X i Di dapat harga Sx = 18 , 5 41 ,   n S Universitas Sumatera Utara Dari data hasil distribusi t student untuk n = 5, derajat kebebasan dk = n-1 = 4.Untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05, nilai t = 4,30. Maka d = t 0,05;n-1 Sx.d = 4,30 x 0,18 = 0,77 Dari data pengukuran nikel Ni dengan menggunakan sampel daun pisang batu sebagai absorben adalah 1,63 ± 0,77 ppm. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Kandungan Crom dalam Daun Pisang Batu Kurva kalibrasi larutan standard crom Cr yang diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi larutan crom Cr dengan absorbansi dengan persamaan Least-Square sehingga diperoleh persamaan garis linear : y = 0,0105 + 0,0477x. Dengan persamaan garis linear diperoleh kandungan crom Cr sebagai berikut : Tabel 4.4 Konsentrasi crom Cr yang terserap didalam daun pisang batu Konsentrasi crom Perlakuan No. Berat daun pisang batu dalam larutan logam crom gram SA SD 1. 0,2 85 87 2. 0,4 93 94 3. 0,6 95 96 4. 0,8 96 97 5. 1,0 97 98 Keterangan : SA : Sebelum aktivasi SD : Sesudah aktivasi : 100 mL larutan crom 20 ppm Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

11 69 78

KAJIAN FORMULASI TEPUNG PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) DAN TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN BROWNIES

16 151 64

PENGGUNAAN ARANG KULIT PISANG KEPOK (MUSA NORMALIS L.) TERAKTIVASI OLEH NAOH SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM CROM (VI).

5 21 22

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 11

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 2

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 7

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

1 4 20

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 4

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 14