Berdasarkan uraian di atas dengan mengacu kepada analisis fundamental sebagai salah satu alat untuk menilai suatu saham maka penelitian ini mencoba
untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor-faktor fundamental yang bersifat internal yang terdiri dari Current Ratio CR, Return On Equity ROE,
Cash Flow from Operation to Debt CFOD, Price Book Value PBV terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini
juga memasukkan variabel ukuran perusahaan Size sebagai proksi ukuran perusahaan untuk mengukur apakah perusahaan besar dianggap lebih mampu
menghasilkan profit yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka masalah yang ingin di teliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah Current Ratio CR, Return On Equity ROE, Cash Flow from Operation to Debt CFOD, Price Book Value PBV dan ukuran perusahaan SIZE
berpengaruh terhadap return saham industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: Menemukan bukti empiris per.garuh faktor fundamental berupa rasio keuangan
yang diukur dari Current Ratio CR, Return On Equity ROE, Cash Flow from Operation to Total Debt CFOD, Price Book Value PBV dan ukuran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan SIZE terhadap return saham serta menganalisis variabel mana yang paling berpengaruh terhadap return saham di pasar modal Indonesia BEJ.
1.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Investor pada umumnya selalu bersifat risk averter menghindari resiko dan seorang yang rasional. Dengan demikian investor dalam mengambil
keputusan investasi menjual atau membeli saham akan mendasarkan pada infonnasi baik yang bersifat fundamental maupun teknikal. Namun penelitian ini
hanya membatasi pada penggunaan informasi fundamental yang bersifat internal yaitu informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan. Informasi tersebut
dapat diperoleh dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi dan laporan arus kas.
Untuk dapat menilai kinerja dengan baik, investor perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Salah satu alal yang paling sering digunakan
adalah rasio keuangan. Analisis fundamental dalam bentuk rasio dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang keuangan.
Rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai signal peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan yaitu dengan membandingkan dengan tahun
sebelumnya. Analisis rasio juga dapat membimbing investor untuk membuat keputusan atau mempertimbangkan apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan
prospeknya di masa yang akan datang. Studi mengenai hubungan rasio keuangan dengan return dipelopori oleh
OCornor pada tahun 1973, dengan menguji apakah rasio keuangan dengan menggunakan data keuangan yang dipublikasikan berguna bagi pembuatan
keputusan eksternal. OCornor mendefimsikan pembuatan keputusan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
oleh pemegang saham biasa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa analisis kekuatan hubungan dari variasi model ratio-rate of return memproyeksikan
adanya keragaman akan manfaat rasio keuangan bagi investor pemegang saham biasa.
Barlev dan Livnat 1990 menguji tambahan kandungan informasi rasiofund statement saat rasio tersebut dihubungkan dengan return saham biasa.
Rasio fund statement diduga mempunyai tambahan kandungan informasi ketika dihubungkan dengan return saham, dibanding dengan rasio neraca dan rasio
laporan laba rugi yang digunakan. Hasil pengujian menunjukkan rasio fund statement memiliki tambahan kandungan informasi. Ini berarti informasi arus kas
juga bermanfaat bagi investor. Analisis fundamental merupakan salah satu alat untuk menilai suatu
saham. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari faktor- faktor fundamental yang bersifat internal yang terdiri dari Current Ratio CR,
Return On Equity ROE, Cash Flow from Operation to Debt CFOD, Price Book Value PBV terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Jakarta. Penelitian ini juga memasukkan variabel SIZE sebagai proksi ukuran perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
1.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Current Ratio CR,
Return On Equity ROE, Cash Flow from Operation to Debt CFOD, Price Book Value PBV dan ukuran perusahaan SIZE berpengaruh terhadap return
saham pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
1.6. Manfaat Penelitian