2.12. Penelitian Terdahulu
Informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan Financial Statement maupun arus kas Cash Flow banyak memberikan manfaat kepada pengguna
terutama para investor sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan investasi. Salah satu faktor yang menjadi bahan pertimbangan investor adalah
kemampuan emiten dalam menghasilkan laba, jika laba meningkat maka secara teoritis harga saham juga akan mengalami kenaikan.
Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh laba akuntansi terhadap harga saham telah dilakukan oleh Khajar 2005. Sampel yang digunakan adalah semua
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ dan telah melakukan pengumuman laba pada tahun 2003. Metode pengambilan sampel adalah
purposive sampling yaitu perusahaan yang mengumumkan laba di Harian Bisnis Indonesia. Hasil dari penelitian ini, bahwa pengunuman laba yang dipublikasikan
terbukti mempengaruhi harga saham. Perubahan terhadap harga saham dicerminkan oleh adanya abnormal return.
Gantyawati 2001, melakukan penelitian mengenai hubungan antara operating cash flow dan accrual dengan return saham. Sampel yang digunakan
adalah perusahaan manufaktur yang sudah go-public di BEJ dengan menggunakan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digimakan adalah
Multiple Regression. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa komponen earning Operating Cash Flow, Aggregat Accrual, Working Capital Change,
Depreciation, Amortization, Depletion kecuali Other Itomponen selain Working Capital Change, Depreciation, Amortization, Depletion berpengaruh positif
terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang berkaitan dengan manfaat rasio keuangan terhadap return saham telah banyak dilakukan oleh peneliti. Oconnor dalarn Machfoedz 1999
menguji hubungan antara rasio keuangan dengan reiurn saham dimasa yang akan datang. Langkah yang dilakukan oleh Oconnor adalah dengan menyeleksi 31
jenis rasio keuangan dengan metode Stepwise untuk menentukan rasio terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham yang akan datang. Hasil
Stepwise menunjukkan rasio keuangan yang terdiri dari total liabilities to net worth, income for common stock to net worth, cashflows to number of common
stock, current liabilities to inventory dan earning per share to stock price dapat digunakan untuk memprediksi return Sahara dimasa yang akan datang.
Sedangkan Barlev dan Livnat 1989 lebih lanjut menyatakan bahwa rasio keuangan selain dari neraca dan laba ragi yaitu yang diperoleh dari laporan aliran
dana fundflows} ternyata dapat memberikan informasi tambahan untuk memprediksi return saham.
Chan et al, 1991 meneliti kemampuan prediksi faktor fundamental yang terdiri dari earning yield, size, book to market ratio dan cashflow yield terhadap
stock return dengan menggunakan data perusahaan manufaktur maupun non manufaktur di jepang pada 1971-1988 yang hasilnya menyatakan terdapat
hubungan signifikan antara keempat variabel tersebut dengan stock return akan tetapi diantara variabel tersebut book to market ratio dan cash flow yield yang
mempunyai signifikansi positif berpengaruh terhadap expected return. Setiawan 2004 meneliti kemampuan prediksi faktor fundamental yang
terdiri dan:Asset Growth, Liquidity, Financial Laverage, Total Asset turn Over, Return On Investment terhadap return dan risiko. Dengan menggunakan data
Universitas Sumatera Utara
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada kurun waktu 1992-2001 dengan alat analisis Regresi Berganda, hasilnya menyatakan seluruh variabel yang
digunakan dalam memprediksi return dan risiko berpengaruh signifikan terhadap return dan risiko. Dengan demikian ketersediaan informasi akuntansi merupakan
satu hal yang penting bagi penelitian yang menggunakan variabel fundamental.Selain itu beberapa peneliti sebelumnya juga telah
mendokumentasikan hemampuan beberapa variabel yang dapat digunakan untuk menjelaskan variasi cross-section dalam return saham yang direalisasikan
diantaranya adalah variabel size, book to market equity Fama dan French, 1988. Hasil penelitian lain dari Fama dan French 1988 adalah firm size berkorelasi
negative terhadap return saham sedangkan book to market equity berkorelasi positif.
Bhandari 1988 menguji hubungan antara beta dan debt to equity ratio, terhadap expected common stock return dengan menggunakan data periode 1946-
1979. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio mempunyai hubungan positif terhadap expected return saham dan dapat digunakan sebagai
variabel tambahan untuk menjelaskan expected return. Penman 1991 meneliti peran rate of return on equity ROE dalam mengukur perbedaan cross-sectional
dalam harga dan perubahan harga return. Hasil penelitiannya mengindikasikan bahwa return on; equity paling baik diinterpretasikan sebagai pengukur
profitabilitas bukan pengukur resiko, disamping itu ROE juga mangindikasikan profitabilitas yang akan datang walaupun ROE bukan merupakan alat ukur yang
memuaskan untuk analisis laporan keuangan.Bachri 1996 menguji pengaruh profit margin on sales, return on asset ROA, basic earning power, return on
Universitas Sumatera Utara
equity ROE, price earning ratio PE dan market to book ratio terhadap harga saham. Hasil penelitian meminjukkan bahwa hanya variabel market to book ratio
yang berpengaruh terhadap harga saham dan secara keseluruhan hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor cenderung tidak memperhatikan faktor
fundamental emiten. Syahyunan 1997 meneliti pengaruh variabel return on asset ROA,
earning per share EPS dan net profit margin NPM secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan publik di
Bursa Efek Jakarta. Sampel penelitian terdiri dari 25 perusahaan public yang sahamnya
diperdagangkan secara aktif di lantai bursa. Diperoleh hasil bahwa 40,9 deviasi perubahan harga saham dapat dijelaskan oleh ketiga variabel tersebut dan dapat
disimpulkan bahwa investor mulai memperhatikan faktor fundamental khususnya kondisi keuangan emiten. Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan
penelitian terdahulu adalah pertama, variabel yang diambil meliputi variabel- variabel yang dapat menjelaskan likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio
yang berhubungan dengan pasar dan biasanya menjadi pusat perhatian investor Ang,1997. Kedua, periode pengamatan adalah tahun 2001 sampai dengan tahun
2004. Berikut ini disajikan ringkasan penelitian terdahulu beserta hasil-hasilnya yang ditunjukkan pada tabel 2.1:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu dan hasil penelitian
No Peneliti
Variabel independen yang
digunakan Hasil Penelitian
1 Bhandari
1988 Beta, firm size, debt
to-equity ratio Return memiliki hubungan positif
dengan debt-to-equity ratio, setelah mengkontrol untuk beta dan firm
size.
Chan et,ali 1991 2
Chan et,
all 1991
Earnings yield, size, book to
market ratio, cash flow yield
• Terdapat hubungan signifikan antara keempat variabel
tersebut dengan expected return dalam konteks pasar di Jepang.
• Dari empat variabel yang diteliti, book to market ratio dan
cash flow yield memiliki pengaruh positif paling
signifikan terhadap expected return.
3
Dwi Utami
2002 Current rate,return
on equity, book to market ratio, cash
flow from operation to total debt.
• Dari empat variabel yang diteliti, Current rate,re turn on
equity, book to market ratio berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham.
• Cash flow from operation to total debt tidak berpengaruh
terhadap return saham. 4
Fama French;
1992 Beta,size, book to
market equity • Firm size berkorelasi negatif
dengan return saham sedangkan book to market equity
berhubungan positif yang kuat terhadap return saham.
No Peneliti
Variabel independen yang
digunakan Hasil Penelitian
5
Gantyawati 2001
Operating Cash FlowCFO,
Aggregat Accrual AAC, Working
Capital Change WCC, DEP
CFO, ACC dan DEP berpengaruh signifikan terhadap return saham
kecuali WCC.
Universitas Sumatera Utara
6
OCornor
1973 31 jenis rasio
dengan metoed stepwise
Total liabilities to net worth, income for common stock to net
•worth, cash flows to number common stock, current liabilities to
inventory, earning per share to stock price merupakan rasio terbaik
yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham.
7 Penman
1992 Return on equity,
return on asset ROE paling baik diinterpretasikan
sebagai pengukur iprofitabilitas dan mengindikasikan profitabilitas yang
akan datang.
8 Syahyunan
1997 Return on asset,
earning per share, net profit
margin. Ketiga variabel
tersebut.berpengaruh terhadap perubahan harga saham baik secara
parsial maupun secara simultan.
9 9. Syamsul
Bachri 1996
Profit margin on sales, return on
assets, basic earning power,
return on equity, price earning
ratio, market to book ratio.
Market to book ratio merupakan satu-satunya variabel yang
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Investor
cenderung tidak memperhatikan faktor fundamental
emiten.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, dalam ppnelitian ini peneliti melakukan replikasi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan dimana penelitian ini rnenggunakan 4
rasio keuangan terpilih yang dikategorikan ke dalam 4 kategori rasio keuangan seperti yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Keernpat kategori
dan ke empat rasio keuangan tersebut adalah: Liquidity diwakili oleh Current Ratio CR, Profitability diwakili oleh Return On Equity ROE, Solvability
diwakili oleh Cash Flow from Operation to Debt CFOD, Market measure diwakili oleh Price Book Value PBV.
Penelitian ini berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya dalam beberapa aspek: Pertama, peneliti rnenggunakan empat kelompok rasio dimana
setiap kelompok diwakili oleh satu rasio yang diseleksi berdasarkan pertimbangan peneliti untuk menentukan manfaat rasio dalam memprediksi return saham
mendatang yang direplikasi dari [Barlev dan Livnat 1990; Pandowo 2002; Natarsyah 2000; Tuasikal 2001; Aguslan 2005; Utami 2002]. Kedua,
peneliti juga memasukkan variabel SIZE sebagai proksi ukuran perusahaan dengan menganggap bahwa perusahaan besar dianggap telah mencapai tahap
maturity atau dengan kata lain perusahaan besar dianggap lebih mampu menghasilkan profit dibandingkan dengan perusahaan kecil dan dengan mengacu
kepada seorang investor enggan terhadap , risiko dimana perusahaan besar dianggap memiiiki risiko yang kecil dibanding perusahaan kecil. Ketiga,
Penelitian-penslitian sebelumnya rnenggunakan periode sebelum krisis moneter dan saat krisis moneter yaitu periode antara 1997-2001 maka penelitian ini
rnenggunakan periode penelitian mulai tahun 2001 sarnpai 2004.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN