kedalam desikator sampai diperoleh ekstrak kental Ditjen POM, 1979. Bagan pembuatan ekstrak dapat dilihat pada Lampiran 5, halaman 58.
3.10 Sterilisasi alat
Sterilisasi untuk alat-alat yang digunakan antara lain: 1.
Alat–alat yang terbuat dari gelas dibungkus dengan kertas perkamen, disterilkan menggunakan oven pada suhu 170
o
C selama 1 jam. 2.
Alat-alat jenis lainnya seperti media disterilkan di autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. 3.
Jarum ose dan pinset disterilkan dengan cara dibakar pada lampu bunsen. 4.
Sebelum mulai daerah sekitar pengerjaan disemprot dengan etanol 70 dan dibiarkan selama 15 menit sebelum digunakan.
5. Meja dibersihkan dari debu dan dilap menggunakan desinfektan Lay,
1994.
3.11 Pembuatan Media 3.11.1 Muller Hinton Agar MHA
Komposisi : Beef infusion from 300 g
Casein hydrolysate 17,5 g
Starch 1,50 g
Bacto – Agar 17,0 g
pH = 7,4 Cara pembuatan: Ditimbang sebanyak 38 g serbuk MHA kemudian disuspensikan
dalam erlenmeyer dengan air suling yang ditambahkan sedikit demi sedikit hingga
Universitas Sumatera Utara
1000 ml, dipanaskan hingga mendidih sambil sesekali diaduk sampai bahan larut sempurna dan jernih. Tutup erlenmeyer dengan kapas yang dilapisi dengan
aluminium foil. Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121
o
C tekanan 2 atm selama 15 menit.
3.11.2 Pembuatan larutan NaCl 0,9
Komposisi: Natrium Klorida 0,9 g
Air suling steril ad
100 ml Cara pembuatan: Ditimbang sebanyak 0,9 g natrium klorida lalu dilarutkan dalam
air suling steril sedikit demi sedikit dalam labu ukur 100 ml sampai larut sempurna. Ditambahkan air suling steril sampai garis tanda, dimasukkan dalam
erlenmeyer steril yang bertutup lalu disterilkan pada autoklaf suhu 121
o
C tekanan 2 atm selama 15 menit.
3.11.3 Pembuatan suspensi standar Mc.Farland
Suspensi standar yang menunjukkan konsentrasi kekeruhan suspensi bakteri sama dengan 10
8
CFUml. Komposisi:
Larutan asam sulfat 1 9,5 ml
Larutan barium klorida 1,175 bv 0,5 ml
Cara pembuatan: Kedua larutan dicampurkan dalam tabung reaksi steril, dikocok sampai homogen dan ditutup. Apabila kekeruhan hasil suspensi bakteri sama
dengan kekeruhan suspensi standar berarti konsentrasi bakteri 10
8
CFUml.
3.11.4 Pembuatan media agar miring
10 ml media agar yang telah dimasak dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditutup dan di bungkus lalu disterilkan di dalam autoklaf selama 15 menit pada
suhu 121
o
C Kemudian tabung yang berisi agar diletakkan pada kemiringan
Universitas Sumatera Utara
30-45
o
C. Diperhatikan bahwa agar tidak menyentuh tutup tabung. Agar dibiarkan menjadi dingin dan keras Lay, 1994.
3.12 Pembuatan Stok Kultur Bakteri
Masing-masing sebanyak satu ose dari biakan murni bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 , Staphylococcus epidermidis ATCC 12228
dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 digoreskan dengan metode sinambung pada permukaan nutrien agar miring, ditutup mulut tabung reaksi dengan kapas.
Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37
o
C.
3.13 Pembuatan Inokulum Bakteri
Bakteri hasil inkubasi menggunakan jarum ose steril lalu disuspensikan kedalam tabung yang berisi 10 ml larutan NaCl 0,9 steril kemudian
dihomogenkan dengan vorteks hingga diperoleh kekeruhan suspensi bakteri yang sama dengan kekeruhan suspensi standar Mc. Farland, ini berarti konsentrasi
suspensi bakteri adalah 10
8
CFUColony Forming Unitml. Setelah itu dilakukan pengenceran dengan memipet 0,1 ml biakan bakteri 10
8
CFUml, dimasukkan kedalam tabung steril yang berisi larutan NaCl 0,9 sebanyak 9,9 ml dan dikocok
homogen maka diperoleh suspensi bakteri dengan konsentrasi 10
6
CFUml.
3.14 Pembuatan Larutan Ekstrak Dengan Berbagai Konsentrasi
Ditimbang 5 g ekstrak etanol daun kecipir lalu dilarutkan dengan etanol 96 di dalam labu tentukur 10 ml hingga garis tanda. Konsentrasi ekstrak adalah
500 mgml kemudian dibuat pengenceran selanjutnya sampai diperoleh ekstrak
Universitas Sumatera Utara
dengan konsentrasi 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70 mgml, 60 mgml, 50 mgml, 40 mgml, 30 mgml, 20 mgml, 10
mgml, 9 mgml dan 8 mgml.
3.15 Uji Aktivitas Antibakteri