Jumlah sel yang mati semakin lama akan semakkin banyak dan kecepatan kematian dipengaruhi kondisi nutrien dan lingkungan Waluyo, L.,2007.
Gambar 3. Grafik pertumbuhan bakteri
2.5 Metode Isolasi Biakan Bakteri
a Cara gores
Ose yang telah steril dicelupkan ke dalam suspensi mikroorganisme yang diencerkan, lalu dibuat serangkaian goresan sejajar yang tidak saling menutupi di
atas permukaan agar yang telah padat. b
Cara sebar Suspensi mikroorganisme yang telah diencerkan diinokulasikan secara
merata dengan menggunakan hockey stick pada permukaan media padat. c
Cara tuang Pengenceran inokulum yang berturut-turut diletakkan pada cawan petri
steril dan dicampurkan dengan medium agar cair, lalu dibiarkan memadat. Koloni yang berkembang akan tertanam di dalam media tersebut Stanier, 1982.
2.6 Media Pertumbuhan Bakteri
Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, bakteri dibagi menjadi dua kelompok. bakteri yang mensintesis semua komponen sel dari karbondioksida
Universitas Sumatera Utara
dinamakan autotrof sedangkan bakteri yang memerlukan satu atau lebih senyawa organik sebagai sumber karbon disebut heterotrof. Namun di samping sumber
karbon organik, heterotrof juga memerlukan karbondioksida. Macam zat organik yang diperlukan amat beragam bergantung pada bakterinya. Ada yang
memerlukan 10 macam atau lebih senyawa organik dari yang sederhana sampai kompleks Waluyo, L., 2010.
Media biakan dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:
1. Berdasarkan susunan kimia, media dibagi atas:
a. Media sintetik yaitu media yang yang susunan kimianya dapat diketahui
dengan pasti. Komposisi media sintetik biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia Waluyo, L., 2010.
b. Media non-sintetik yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat ditentukan
dengan pasti. Medium ini banyak digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme. Contohnya: ekstrak daging dan pepton Waluyo, L., 2010.
2. Berdasarkan fungsinya, dapat dibedakan menjadi:
a. Media selektif
Media selektif adalah media biakan yang selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lainnya. Misalnya media yang mengandung kristal violet
pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri Gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri Gram negatif Waluyo, L., 2010.
b. Media diferensial
Media ini mengandung zat kimia tertentu yang memungkinkan membedakan berbagai macam tipe mikroba. Misalnya media agar darah dapat membedakan
bakteri hemolitik dengan bakteri non hemolitik Waluyo, L., 2010.
Universitas Sumatera Utara
c. Media diperkaya
Media ini ditambah zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof tertentu. Zat tersebut misalnya darah Waluyo, L., 2010.
3. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas:
a. Media cair
Media cair adalah media yang berbentuk cair. Misalnya kaldu nutrien, kaldu glukosa dan air pepton Waluyo, L.,2010.
b. Media semi padat
Media semi padat dibuat dengan bahan sama dengan media padat akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya Waluyo, L., 2010.
c. Media padat
Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal dari ganggangalga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan
karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme dan dapt membeku pada suhu di atas 45
o
C Waluyo, L., 2010.
2.7 Pengukuran Aktivitas Antimikroba