Sistematika bakteri: Divisio
: Protophyta Kelas
: Schizomycetes Bangsa
: Pseudomonadales Suku
: Pseudomonadaceae Marga
: Pseudomonas Jenis
: Pseudomonas aeruginosa Buchanan dan Gibbons, 1974.
2.4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah suhu, pH, tersedianya nutrien, air, oksigen dan potensial oksidasi reduksi.
a. Suhu
Masing-masing bakteri mempunyai suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya. Hal ini disebabkan di bawah suhu minimum
dan di atas suhu maksimum, aktivitas enzim akan berhenti, bahkan pada suhu yang terlalu tinggi akan terjadi denaturasi enzim. Berdasarkan kemampuannya
untuk memulai pertumbuhan, bakteri dibagi atas golongan : 1.
Psikrofil : 0-20
o
C dengan optimum 5-15
o
C 2.
Mesofil : 10-45
o
C dengan optimum 20-40
o
C 3.
Termofil : 25-80
o
C dengan optimum 45-60
o
C Waluyo, L., 2007.
b. pH
Nilai pH medium sangat berpengaruh pada jenis mikroba yang tumbuh. Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum yaitu pH dimana pertumbuhannya
optimum sekitar 6,5-7,5 Waluyo, L., 2007.
Universitas Sumatera Utara
c. Nutrien
Bakteri membutuhkan nutrien untuk kehidupan dan pertumbuhannya yaitu sebagai: sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi dan faktor pertumbuhan
misalnya mineral dan vitamin. Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyusun komponen-komponen sel. Bakteri yang tumbuh, misalnya
pada makanan, umumnya bersifat heterotrof yaitu menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi dan karbon. Kebanyakan organisme heterotrof
menggunakan komponen organik yang mengandung protein sebagai sumber N tetapi beberapa bakteri dapat pula menggunakan sumber nitrogen anorganik
Waluyo, L.,2007.
d. Potensial oksidasi-reduksi Eh
Eh suatu perbenihan merupakan faktor yang menentukan apakah suatu bakteri yang dibiakkan dapat tumbuh atau tidak. Eh kebanyakn perbenihan bila
berkontak dengan udara adalah kurang lebih +0,2 – 0,4 volt pada pH 7. Bakteri- bakteri anaerob tidak mungkin tumbuh kecuali apabila Eh perbenihan mencapai
-0,2 volt Syahrurrachman, A., 1994.
e. Oksigen
Berdasarkan keperluan oksigen, bakteri dibagi dalam 5 golongan: 1.
Bakteri anaerob obligat: hidup tanpa O
2
, O
2
toksis terhadap golongan kuman ini.
2. Bakteri anaerob aerotoleran: tidak mati denga adanya O
2
. 3.
Bakteri anaerob fakultatif: mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa O
2
. 4.
Bakteri aerob obligat: tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah besar.
Universitas Sumatera Utara
5. Bakteri mikroaerofilik: hanya tumbuh baik dalam tekanan O
2
yang rendah Syahrurachman, A., 1994.
2.4.7 Fase Pertumbuhan Bakteri
Ada 4 fase pertumbuhan bakteri : 1. Fase penyesuaian diri lag phase
Fase ini untuk menyesuaikan diri dengan substrat dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Fase ini belum terjadi pembelahan sel karena beberapa enzim mungkin
belum disintesis. Jumlah sel pada fase ini mungkin tetap tetapi kadang-kadang menurun. Lamanya fase ini bervariasi, dapat cepat atau lambat tergantung dari
kecepatan penyesuaian dengan lingkungan di sekitarnya Waluyo, L., 2007. 2.
Fase pembelahan logarhytmik phase Sel mulai membelah dengan kecepatan yang masih rendah. Setelah bakteri
menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka sel membelah degan cepat. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tumbuhnya
seperti pH, kandungan nutrien dan suhu. Pada fase ini sel membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan fase lainnya, selain itu sel paling sensitif
terhadap keadaan lingkungan Waluyo, L., 2007. 3.
Fase stasioner stationary phase Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat nutrien sudah habis Waluyo, L., 2007.
4. Fase kemunduran period of decline
Pada fase ini sebagian populasi bakteri mulai mengalami kematian karena nutrien di dalam medium sudah habis dan energi cadangan di dalam sel habis.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sel yang mati semakin lama akan semakkin banyak dan kecepatan kematian dipengaruhi kondisi nutrien dan lingkungan Waluyo, L.,2007.
Gambar 3. Grafik pertumbuhan bakteri
2.5 Metode Isolasi Biakan Bakteri
a Cara gores
Ose yang telah steril dicelupkan ke dalam suspensi mikroorganisme yang diencerkan, lalu dibuat serangkaian goresan sejajar yang tidak saling menutupi di
atas permukaan agar yang telah padat. b
Cara sebar Suspensi mikroorganisme yang telah diencerkan diinokulasikan secara
merata dengan menggunakan hockey stick pada permukaan media padat. c
Cara tuang Pengenceran inokulum yang berturut-turut diletakkan pada cawan petri
steril dan dicampurkan dengan medium agar cair, lalu dibiarkan memadat. Koloni yang berkembang akan tertanam di dalam media tersebut Stanier, 1982.
2.6 Media Pertumbuhan Bakteri