dengan konsentrasi 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70 mgml, 60 mgml, 50 mgml, 40 mgml, 30 mgml, 20 mgml, 10
mgml, 9 mgml dan 8 mgml.
3.15 Uji Aktivitas Antibakteri
Sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri konsentrasi 10
6
CFUml dimasukkan ke dalam cawan petri kemudian ditambahkan 18 ml media MHA cair 45-50
o
C lalu dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat. Selanjutnya dibuat lubang
dengan pencetak lubang dan diteteskan larutan ekstrak mulai dari konsentrasi 500 mgml hingga pengenceran 8 mgml masing-masing 0,1 ml pada lubang dan
sebagai kontrol diteteskan 0,1 ml larutan etanol 96. Ditutup cawan petri dan dibungkus. Didiamkan selama 10-15 menit kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Setelah itu diukur diameter hambat pertumbuhan bakteri pada
daerah bening di sekitar lubang dengan menggunakan jangka sorong.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tanaman
Berdasarkan identifikasi tanaman yang dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor, identitas
tanaman adalah Psophocarpus tetragonolobus L. DC., suku Fabaceae. Hasil identifikasi tanaman dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 49.
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia
Hasil pemeriksaan organoleptik terhadap daun segar yaitu berwarna hijau, tidak berbau dan tidak berasa. Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap daun
segar yaitu berwarna hijau, berbentuk seperti ujung tombak, tersusun majemuk ganda tiga pada tangkai, panjang 7-8,5 cm dan lebar 4-6 cm, berdaun tipis, tidak
berasa dan cepat layu, tangkai berbentuk bulat dan berwarna hijau muda. Hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap daun segar menunjukkan adanya epidermis
atas, jaringan palisade, kristal oksalat bentuk prisma, berkas pembuluh xilem bentuk spiral, jaringan bunga karang, xilem, floem, stomata, kolenkim, epidermis
bawah dan rambut penutup. Hasil pemeriksaan organoleptik terhadap simplisia yaitu berwarna hijau
kecoklatan, berbau langu dan tidak berasa. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia yaitu berwarna hijau kecoklatan, keriput dan rapuh. Hasil pemeriksaan
mikroskopik serbuk simplisia menunjukkan adanya sel epidermis, stomata tipe parasitik, berkas pembuluh xilem bentuk spiral dan rambut penutup.
Universitas Sumatera Utara