c. Di negara dengan tingkat prevalensi sedang HbsAg 2-7 penularan bisa terjadi pada semua golongan umur.
d. Di negara dengan tingkat prevalensi rendah HbsAg 2 infeksi sering terjadi pada kelompok umur dewasa.
Pemeriksaan hepatitis B salah satunya dengan pemeriksaan serologi sel, yaitu pemeriksaan HbsAg, HbeAg, anti Hbe dan HBV DNA Dewi, 2008.
HbsAg, HbeAg keduanya adalah antigen. Fungsi pemeriksaan HbsAg adalah untuk mengetahui apakah seseorang merupakan penderita hepatitis B, yang ditandai
dengan HbsAg positif, sedangkan fungsi pemeriksaan HbeAg adalah untuk mengetahui apakah adanya reflika virus dalam hepatosit sel hati. HbeAg berkaitan
erat dengan HBV DNA, yaitu DNA virus hepatitis B. Pada beberapa kasus ada yang nilai HbeAg-nya negatif namun bukan pertanda mutlak bahwa yang bersangkutan
tidak memiliki virus hepatitis B.
2.2.6. Perawatan dan Pengobatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada
umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang
baik. Hepatitis akut umumnya sembuh, hanya 10 menjadi Hepatitis kronik menahun dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada
beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia
dalam bentuk antiviral seperti Lamivudine, Adefovir dan Modulator Hadi, 2000.
Hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, obat-obatan atau racun yang mengakibatkan gejala yang sama seperti virus Hepatitis, pengobatan yang paling baik
adalah menghentikan penggunaan alkohol, narkoba, atau obat-obatan yang dapat menggangu hati. Selain itu ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan.
Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu
melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh
hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak Curcuma xanthorrhiza, kunyit Curcuma
longa, sambiloto Andrographis paniculata, meniran Phyllanthus urinaria, daun serutmirten, jamur kayulingzhi Ganoderma lucidum, akar alang-alang Imperata
cyllindrica, rumput mutiara Hedyotis corymbosa, pegagan Centella asiatica, buah kacapiring Gardenia augusta, buah mengkudu Morinda citrifolia, jombang
Taraxacum officinale Hadi, 2000. Orang dengan sejarah penggunaan jarum suntik, penggunaan narkoba, tato
atau sirkulasi darah yang telah terpapar melalui seks tidak aman dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit hepatitis B Sulaiman, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.2.7. Pencegahan