sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan dengan menggunakan sabun
antiseptik. e. Penggunaan sarung tangan adalah suatu alat pelindung berupa sarung tangan
atau handscoon yang digunakan petugas kesehatan saat akan melakukan
tindakan keperawatan. f. Keselamatan menggunakan jarum suntik adalah menggunakan jarum suntik
sesuai dengan standar operasional penggunaan jarum suntik di rumah sakit dengan sikap hati-hati demi keselamatan petugas..
g. Kesterilan alat adalah suatu langkah yang dilakukan perawat setelah menggunakan alat kesehatan dengan cara merendam alat-alat yang
terkontaminasi dalam larutan klorin atau disinfektan lainnya. h. Kewaspadaan umum universal precaution adalah suatu tindakan
pengendalian infeksi sederhana yang digunakan oleh seluruh petugas kesehatan di rumah sakit Permata Bunda Medan dalam mencegah penularan
Hepatitis B.
3.6. Metode Pengukuran
3.6.1. Variabel Independen
Pengukuran variabel independen menggunakan skala ordinal. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur dalam
bentuk item pertanyaan indikator. Indikator dibagi dalam beberapa tingkatan dan diberi skornilai.
Universitas Sumatera Utara
a. Pengetahuan Untuk mengukur tingkat pengetahuan digunakan skala ordinal dengan dua kategori
yaitu tinggi dan rendah, untuk mengukur variable pengetahuan didasarkan pada 10 pertanyaan, diaman untuk setiap jawaban yang benar diberikan skor 1 dan skor 0
untuk yang jawaban salah, maka skor tertinggi adalah 10, dan skor terendah adalah 0, kemudia dikategorikan sebagai berikut:
1. Tinggi jika skor jawaban 60 atau skor 6 2. Rendah jika skor jawaban 60 atau skor 6
b. Sikap Untuk pengukuran sikap dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan dan masing-
masing diberikan 3 pilihan jawaban dengan total skor 30, dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
Setiap pertanyaan diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban sikap a Setuju, diberikan skor
3 tiga b Kurang setuju skor
2 dua c Tidak setuju skor
1 satu Berdasarkan total skor jawaban sikap dari 10 pertanyaan yang diajukan, maka sikap
petugas kesehatan digolongkan menjadi 2 kategori yaitu: 1. Baik, jika skor jawaban petugas kesehatan
60 atau skor 18 2. Tidak baik, jika skor jawaban petugas kesehatan 60 atau skor 18
Universitas Sumatera Utara
c. Pelatihan Kerja Untuk pelatihan kerja dilakukan dengan mengajukan 6 pertanyaan dan masing-
masing diberikan 2 pilihan jawaban. Jika petugas kesehatan menjawab “ya” maka diberikan skor 1 dan jika petugas kesehatan menjawab “tidak” maka diberikan skor 0,
selanjutnya variable pelatihan kerja dikategorikan sebagai berikut: 1. Baik, jika skor jawaban 100 atau = 6
2. Tidak baik, jika skor jawaban 100 atau 6
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5. di bawah ini:
Tabel. 3.5 Aspek Pengukuran N
o Variabel Parameter Skala
Ukur Hasil
Ukur Alat Ukur
Cara Ukur
1. Pengetahuan 1. Pengetahuan
tinggi jika skor jawaban
responden ≥ 60
2. Pengetahuan rendah jika skor
jawaban 60
Ordinal 1. Tinggi
2. Rendah Wawancara Kuesioner
2. Sikap 1. Baik, apabila skor
jawaban responden 60
2. Tidak baik apabila skor
jawaban responden 60
Ordinal 1. Baik
2. Tidak baik
Wawancara Kuesioner
3. Pelatihan Kerja
1. Mendapatkan pelatihan jika
skor 100 2. Tidak
mendapatkan pelatihan jika
skor 100 Ordinal 1. Baik
2. Tidak baik
Wawancara Kuesioner
Universitas Sumatera Utara