Sikap Pelatihan Kerja Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan

b.2. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. b.3. Pekerjaan Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. b.4. Sumber Informasi Informasi adalah data yang diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang Mubarak, 2006. Salah satu cara memperoleh pengetahuan yaitu dari sumber informasi, semakin banyak seseorang memperoleh informasi dari berbagai sumber maka semakin baik pengetahuannya Notoatmodjo, 2003.

2.3.2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap tidak dapat dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup Notoatmodjo, 2007. Sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu: a. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c. Kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo, 2007, dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting dengan berbagai tingkat sikap yaitu : a. Menerima receiving, artinya bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. b. Merespon responding, adalah memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari tindakan. c. Menghargai valuing, adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. d. Bertanggung Jawab responsible, adalah bertanggungjawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2.3.3. Pelatihan Kerja

Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan keterampilan dan keahlian kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja Sastrohadiwiryo, 2002. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan pasal 13 disebutkan bahwa pelatihan di bidang kesehatan wajib memenuhi persyaratan tersedianya: a. Calon peserta pelatihan b. Tenaga kepelatihan c. Kurikulum Universitas Sumatera Utara d. Sumber dana yang tetap untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan pelatihan e. Sarana dan prasarana. Pasal 9 menyebutkan bahwa : a. Pelatihan di bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis kesehatan. b. Pelatihan di bidang kesehatan dapat dilakukan secara berjenjang sesuai dengan jenis tenaga kesehatan yang bersangkutan. Selanjutnya pada pasal 10 disebutkan bahwa : a. Setiap tenaga kesehatan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Penyelenggara danatau pimpinan sarana kesehatan bertanggung jawab atas pemberian kesempatan kepada tenaga kesehatan yang ditempatkan. Sesuai standar patogen yang ditularkan melalui darah dari OSHA pelatihan awal dan tahunan yang berhubungan dengan standar harus tersedia untuk setiap pekerja yang secara potensial terpapar selama jam-jam kerja, dan biaya tidak dibebankan pada pekerja pelatihan tahunan harus dilakukan dalam 12 bulan dari pelatihan awal. Catatan harus tetap dipertahankan untuk sesi-sesi pelatihan Schaffer, dkk, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.4. Landasan Teori