Analisis Multivariat Masa Kerja

Prevalence Ratio kewaspadaan umum baik pada petugas kesehatan dengan pelatihan kerja yang tinggi dan rendah adalah 0,732 dengan 95 CI 0,526-1,018. Hal ini menunjukkan bahwa petugas kesehatan dengan pelatihan kerja yang tinggi kemungkinan berpeluang 0,732 kali lebih besar untuk melaksanakan kewaspadan umum secara baik dibandingkan dengan petugas yang dengan pelatihan kerja yang rendah. Seperti terlihat pada tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13. Hubungan Pelatihan Kerja dengan Kewasapadaan Umum Petugas Kesehatan dalam Pencegahan Hepatitis B di Rumah Sakit Permata Bunda Medan Tahun 2012 No Pelatihan Kerja Kewaspadaan Umum Total p PR 95CI Baik Tidak Baik n n n 1. Tinggi 16 61,5 10 38,5 26 100 0,066 0,732 0,526-1,018 2. Rendah 37 84,1 7 15,9 44 100

4.4. Analisis Multivariat

Pada penelitian ini, variabel bebas yang memenuhi kriteria kemaknaan statistik P 0,25 dimasukkan ke dalam analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda, yaitu variabel pengetahuan, sikap dan pelatihan kerja. Untuk mendapatkan faktor yang paling dominan dengan tindakan kewaspadaan umum di rumah sakit Permata Bunda Medan tahun 2012, maka semua kandidat diuji secara bersama-sama dengan menggunakan metode enter. Faktor yang akan Universitas Sumatera Utara dipertimbangkan untuk masuk dalam tiap seleksi dilihat dengan nilai p. Pada setiap tahapan seleksi variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu persatu mulai dari p yang terbesar. Dari hasil seleksi pertama terlihat ada beberapa variabel yang tidak berhubungan bermakna dengan kewaspadaan umum p 0.05, tetapi yang dikeluarkan pada tahap ini adalah variabel dengan nilai p terbesar saja, yaitu variabel sikap dan pelatihan kerja, sehingga diperoleh variabel yang berhubungan signifikan p 0,05. Seperti terlihat pada tabel seleksi berikut ini Tabel 4.14. Seleksi Variabel yang Berhubungan dengan Kewaspadaan Umum Universal Precaution dalam Pencegahan Hepatitis B pada Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Permata Bunda Medan Tahun 2012 Variabel B p value Exp B 95 CI Seleksi 1. Pengetahuan 1,481 0,035 4,395 1,107 – 17,446 Sikap 0,766 0,254 2,121 0,576 – 8,034 Pelatihan Kerja -0,773 0,221 0,462 0,134 – 1,593 Constant -2,813 0,086 0,060 Seleksi 2. Pengetahuan 1,715 0,011 5,556 1,482 – 20,829 Pelatihan kerja -0,845 0,175 0,429 0,127 – 1,456 Constant -1,986 0,167 0,137 Seleksi 3. Pengetahuan 1,941 0,003 6,963 1,943-24,951 Constant -3,594 0,000 0,028 Model persamaan regresi logistik yang diperoleh adalah: Y = β + β 1 X 1 + atau Y = -3,594 + 1,941 X 1 Keterangan : Y = Probabilitas kewaspadaan umum X 1 = Pengetahuan Universitas Sumatera Utara Hasil persamaan regresi logistik berganda menunjukkan bahwa jika pengetahuan X 1 ditingkatkan ke arah yang lebih baik, maka hal ini akan terjadi peningkatan kewaspadaan umum pada petugas kesehatan sehingga pengendalian risiko penularan infeksi akan meningkat, di Rumah Sakit Permata Bunda Medan. Ramalan probalilitas risiko petugas kesehatan untuk melakukan kewaspadaan umum dengan persamaan berikut : y = -3,594 + 1,941 pengetahuan y = -1,653 Dengan nilai probalilitasnya adalah : p = 11+e -y = 1 1+e --1,653 = 1 1+0,1914 = 0,84. Dengan demikian, probabilitas petugas kesehatan untuk melakukan kewaspadaan umum adalah 84. Artinya semakin tinggi pengetahuan petugas kesehatan maka akan memiliki peluang untuk melakukan indikasi melakukan kewaspadaan umum universal precaution. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Petugas Kesehatan