BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional
yang bertujuan untuk menggambarkan penyediaan pangan dan status gizi balita pada keluarga petani di
Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Manadailing Natal dengan alasan pemilihan lokasi yaitu masyarakatnya
banyak yang bekerja dari sektor pertanian, tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah hal ini berpengaruh terhadap penyediaan pangan pada keluarga. Berdasarkan
data dari puskesmas Kecamatan Kotanopan pada tahun 2010 di Desa Hutapungkut terdapat 3 balita gizi buruk.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada April – September 2011.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua keluarga yang tinggal di Desa Hutapungkut yang memiliki matapencaharian sebagai petani dan yang memiliki balita
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi, yaitu seluruh petani yang memiliki balita di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten
Mandailing Natal yang berjumlah 61 KK dan 75 balita.
3.4. Metode Pengambilan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data tentang cara pemilihan dan pengolahan makanan diperoleh melalui wawancara dan kuisoner terhadap keluarga petani yang memiliki
balita di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data demografi dan geografi yang diperoleh dari kantor kepala desa.
3.5. Instrumen Penelitian
Berupa kuisoner yang berisi pertanyaan tentang pemilihan bahan makanan dan pengolahan bahan makanan pada keluarga petani yang memiliki balita di Desa
Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Alat ukur yang digunakan untuk TB balita yaitu mikrotois sedangkan untuk BB digunakan dacin.
3.6. Defenisi Operasional