Defenisi Operasional Aspek pengukuran

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi, yaitu seluruh petani yang memiliki balita di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal yang berjumlah 61 KK dan 75 balita.

3.4. Metode Pengambilan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data tentang cara pemilihan dan pengolahan makanan diperoleh melalui wawancara dan kuisoner terhadap keluarga petani yang memiliki balita di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data demografi dan geografi yang diperoleh dari kantor kepala desa.

3.5. Instrumen Penelitian

Berupa kuisoner yang berisi pertanyaan tentang pemilihan bahan makanan dan pengolahan bahan makanan pada keluarga petani yang memiliki balita di Desa Hutapungkut Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal. Alat ukur yang digunakan untuk TB balita yaitu mikrotois sedangkan untuk BB digunakan dacin.

3.6. Defenisi Operasional

Sesuai dengan kerangka penelitian, maka defenisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penyediaan pangan keluarga adalah suatu kegiatan dalam pengadaan bahan makanan yang dapat dilihat dari cara pemilihan dan pengolahan bahan makanan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Pemilihan bahan makanan adalah kegiatan dalam memilih dan memperhatikan bahan makanan yang bersih, tidak mengandung formalin, jamur, pewarna, penyedap rasa, kelengkapan kemasan dan komposisi bahan makanan serta aman untuk kesehatan keluarga. 3. Pengolahan bahan makanan adalah kegiatan dalam mengubah bentuk makanan mulai dari bahan mentah dan siap untuk dikonsumsi mulai dari proses penyiangan, pencucian, penyediaan air bersih dan pemasakan bahan makanan. 4. Status gizi anak balita adalah keadaan gizi anak balita umur 12-59 bulan, yang diukur dengan indeks berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU, berat badan menurut tinggi badan BBTB kemudian dibandingkan dengan standar WHO tahun 2005.

3.7. Aspek pengukuran

1. Dalam penyediaan pangan keluarga, dilihat dari pemilihan dan pengolahan bahan makanan, aspek pengukuran dalam penelitian ini didasarkan pada jawaban responden terhadap pernyataan dari kuisoner yang sesuai dengan skor yang ditetapkan. Nilai yang dijumlahkan dikategorikan menjadi 3 tingkatan yaitu : baik, sedang, dan kurang Arikunto, 2002 - Baik, apabila nilai yang diperoleh 75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 13,5. - Sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai yaitu 8,1-13,5 - Kurang baik, apabila nilai yang diperoleh 45 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 18 yaitu 8,1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Jumlah pertanyaan untuk kategori penyediaan yang dilihat dari pemilihan dan pengolahan pangan keluarga sebanyak 12 pertanyaan, yaitu 6 pertanyaan untuk pemilihan dan 6 pertanyaan untuk pengolahan. Dimana nilai tiga 3 sebagai nilai yang paling tinggi dan nilai satu 1 sebagai nilai paling rendah. 2. Penilaian status gizi balita diperoleh dengan menggunakan antropometri dengan menggunakan indeks BBU, TBU, BBTB, nilai Zskor dihitung dengan software WHO Anthro 2005, kemudian dilakukan pengkategorian berdasarkan standar WHO 2005 sebagai berikut : a. Kategori berdasarkan BBU: BB normal : ≥ - 2 SD sd 2 SD BB kurang : ≥ - 3 SD sd - 2 SD BB sangat kurang : - 3 SD b. Kategori berdasarkan TBU : TB lebih dari normal : 3 SD TB Normal : ≥ - 2 SD sd 3 SD TB Pendek : -2SD sd -3 SD TB Sangat Pendek : - 3 SD Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Kategori berdasarkan BBTB : Sangat Gemuk : 3 SD Gemuk : 2 SD sd 3 SD Normal : -2 SD sd 2 SD Kurus : -2 SD sd -3 SD Sangat Kurus : -3 SD

3.8. Pengolahan Dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak Balita di Tinjau Dari Pola Pengasuhan Pada Ibu Pekerja dan Bukan Pekerja di Desa Buluh Cina Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2000

0 44 68

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Terhadap Status Gizi Balita di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal

16 61 81

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 5 100

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 17

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 6

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 21

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 4

Gambaran Status Gizi dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita Keluarga Perokok di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015

0 0 17