PERAN PUBLIC RELATION DI PT SRITEX SUKOHARJO DALAM KEGIATAN CUSTOMER RELATION

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PERAN PUBLIC RELATION DI PT SRITEX SUKOHARJO

DALAM KEGIATAN CUSTOMER RELATION

Oleh :

KLAUDIA DEWI MAHARSI D1606029


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan industri tekstil semakin berkembangan dengan pesatnya. Seiring dengan hal ini, kebutuhan akan sumber daya manusia semakin dibutuhkan. Dengan SDM yang mumpuni diharapkan perusahaan dapat memenangkan persaingan dalam memproduksi, mengolah, dan mendistribusikan kepada masyarakat. Melaksanakan studi komunikasi dengan metode praktek yang direalisasikan dalam program Kuliah Kerja Media, menyemangati penulis untuk memilih PT. SRITEX Sukoharjo sebagai instansi tempat Kuliah Kerja Media yang notabene selama ini dipercaya menjadi industri tekstil yang sudah go internasional, dengan mengamati kinerja public relations pada PT. SRITEX secara langsung, diharapkan wawasan teori dan wawasan kerja atau praktek dapat diperoleh secara seimbang.

Sehubungan dengan hal diatas public relations adalah sebagai sebuah profesi yang berkembang pesat, kebutuhan akan Hubungan Masyarakat, semakin lama semakin dirasakan. Berbagai lembaga profit maupun non profit. Perkembangan profesi Humas menuntut kesadaran profesionalisme dari para petugas Humas (Public Relations Officer) akan berbagai ketentuan profesional. Sudah barang tentu tanpa kesadaran dimaksud, pelaksana kerja Humas tidak terjamin dari aneka hambatan, kesulitan dan tantangan yang dapat menggagalkan tujuannya.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Fungsi Humas semakin lama semakin meluas. Ini disebabkan oleh membengkaknya harapan lembaga-lembaga di dalam masyarakat, baik swasta ataupun instansi pemerintah untuk menciptakan saling pengertian dan saling mendukung keberadaan lembaga dan masyarakatnya. Oleh karena itu untuk mempersiapkan mahasiswa yang mampu menghadapi dunia kerja maka diadakan Kuliah Kerja Media (KKM) dimana mahasiswa dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat secara teoritis dengan kenyataan di dalam masyarakat.

Seiring dengan perkembangan jaman, keberadaan Public Relations tidak dapat dipisahkan dari keberadaan dan keberhasilan suatu perusahaan. Sebab Public relations mempunyai fungsi manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik.

Sehingga PR diharapkan dapat menyadari potensi serta fasilitas yang dimiliki perusahaan yang dinilai memiliki kelebihan diantara perusahaan lainnya. Berbagai aktivitas yang dimiliki public relations senantiasa bertujuan untuk meningkatkan penjualan serta menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif, yang pada gilirannya akan menempatkan perusahaan pada top of mind publik.

Namun untuk mencapai tujuan seperti diatas dalam Public relations harus bisa memainkan peranan pokok dalam usaha pencapaian tujuan dari perusahaan yaitu dengan memfokuskan, memperkuat dan mengkomunikasikan pesan secara


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id efektif. Public relations dapat meningkatkan citra individu, sebuah organisasi atau suatu produk, serta meningkatkan hubungan pers, periklanan, pemasaran, pemberian sponsor, penyelenggaraan pameran, acara masyarakat setempat, lingkungan dan urusan publik.

Komunikasi merupakan kunci, dengan menjalin dan membina hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik menjadikan hal ini sebagai tolok ukur mengenai berhasil tidaknya suatu fungsi atau tugas public relations. Hal ini disebabkan karena hubungan kerjasama antara perusahaan dengan publik memiliki sifat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Public relations harus mengetahui dari dekat apa yang terjadi di dalam perusahaan dan dengan cepat melakukan perencanaan tindakan, tindakan yang sering dilakukan adalah berupa kegiatan –kegiatan positif dalam rangka menciptakan, mempertahankan corporate image agar nama perusahaan tetap baik dimata publik

B. Tujuan

Tujuan diadakannya program Kuliah Kerja Media Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta diantaranya :

1. Tujuan Umum

a. Mempercepat waktu penyesuaian para mahasiswa dalam memasuki dunia kerja

b. Membina hubungan kemitraan antara perguruan tinggi dan perusahaan c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi calon tenaga kerja yang


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mandiri dan profesional

d. Menyesuaikan metode, menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu yang didapat di bangku kuliah ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya khususnya dalam bidang Public Relations e. Menyiapkan para mahasiswa menjadi tenaga-tenaga ahli yang handal dan

profesional di bidang Public Relations sehingga dapat mengabdikan segala ilmu yang diperoleh untuk kepentingan masyarakat dan perusahaan f. Menggali dan mendayagunakan segala kemampuan pribadi baik yang

sudah ada maupun yang didapat selama kuliah untuk diaplikasikan kedalam dunia kerja

g. Mengenal bagaimana bekerja dalam satu team pada bidang atau bagian PR dari PT. SRITEX

h. Untuk mengenal, mengetahui dan mengembangkan interaksi pada dunia kerja atau lingkungan kerja yang nyata

i. Membekali kemampuan dasar yang memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam pekerjaan 2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif dalam berkomunikasi dengan pelanggan, tamu dan mitra bisnis perusahaan b. Mengetahui bagaimana menerima dan menelpon dengan baik dan benar

di PT. Sritex Sukoharjo

c. Mengetahui bagaimana mengkliping surat kabar


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Public Relations

Berbicara mengenai pengertian Public Relations itu sendiri, dilihat dari segi etimologi kata maka peristilahan Public Relations merupakan gabungan dan dua perkataan yaitu "public" dan "relations” (Oxley, 1993 : 8 )

Perkataan "public" yang ada dalam Public Relations merupakan peminjaman dan istilah ilmu sosiologi. Oleh karenanya publik adalah sekelompok individu yang terikat oleh suatu masalah, kemudian timbul perbedaan pendapat terhadap maalah tadi dan berusaha untuk menanggulangi persoalan tadi dengan jalan diskusi sebagai jalan keluarnya. Kemudian istilah publik itu sendiri dilihat dari kegiatan Public Relations dapat berbentuk seperti lembaga, instansi dan perusahaan. Di lain pihak dapat pula berbentuk publik pemegang saham, publik karyawan, publik konsumen, publik langganan, publik anak sekolah dan publik ibu rumah tangga.

Dengan demikian dapat ditarik arti terhadap pengertian publik itu sendiri berdasarkan pendapat Herbert Blumer (1994 : 25) itu sebagai berikut:

1. Dihadapi oleh suatu persoalan.

2. Berbeda pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi, berusaha untuk menanggulangi persoalan

3. Berkeinginan mengadakan diskusi sebagai cara untuk mencari jalan keluar. Terhadap pemakaian istilah "relations” pada dasarnya mempunyai arti


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan atau relasi yang timbal balik antara publik yang berkepentingan Huruf "s" dibelakang istilah relation pada hakekatnya berfungsi untuk menunjukkan kepada identitas.

The Institute Of Public Relations (IPR) mendefinisikan Public Relations

sebagai "Upaya terencana dan dilakukan terus-menerus untuk mempertahankan itikad baik dan saling pengertian antara sebuah organisasi dan publik".

Berdasarkan prosesnya, maka Public Relations menurut Scon M Cutlip

dan Allen H Center ( 2000 : 45) menjelaskan Public Relations .adalah proses

yang kontinu dan usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kerjasama dan saling pengertian dari para pelanggan, pegawai, publik umumnya; kedalam mengadakan analisa dan perbaikan terhadap din sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.

Menurut Bertrand R Canfield dan Frazier Moore (2005 : 69), Public Relations merupakan falsafah sosial manajemen yang dinyatakan dengan kebijaksanaan dan mempraktekkan melalui komunikasi timbal balik dengan publik, berusaha untuk menjamin adanya saling pengertian dan kerjasama.

Frazier Moore (2005 : 69) Cukup banyak definisi Public Relations, hal ini disebabkan adanya latar belakang yang berbeda misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademis atau teoritis perguruan tinggi akan lain bunyinya dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi (Public Relations Practitioner).

Namun dari beberapa pendapat yang ada, dapatlah dijelaskan bahwasannya pengertian dari Public Relations itu sendiri mencakup kepada arti:


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Public Relations adalah suatu proses komunikasi.

2. Public Relations dalam falsafah sosial manajemen ketika mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan.

3. Dalam prakteknya, Public Relations menjalankan fungsi dan manajemen yaitu Planning, Organizing, Communicating, Controlling, Evaluating.

4. Dilihat dari prosesnya, maka Public Relations mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu Internal Public Relations atau Internal Communication dan External Public Relations atau External Communication.

Pengertian Public Relations itu sendiri bila dilihat dalam studi ilmu komunikasi maka akan mempunyai arti Public Relations merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari ilmu komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama atas dasar saling menguntungkan (Soleh Soemirat, 2002 : 19)

B. Fungsi dan Tujuan Public Relations 1. Fungsi Public Relations

Secara sederhana fungsi Public Relations pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan didalam atau diluar suatu instansi. Menurut Bertrand R Canfield, fungsi Public Relations adalah: a. Mengabdi kepada kepentingan masyarakat.

b. Memelihara komunikasi yang baik.


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menitikberatkan kepada moral dan tingkah laku yang baik.

Sejalan dengan pendapat dari Bertrand R Can field (2005 : 78) diatas, maka kegiatan dari fungsi itu dihubungkan dengan manajemen menurut

Howard Stephenson dalam bukunya "Handbook Of Public Relations"

menjelaskan fungsi dari Public Relations pada dasarnya akan mencakup kepada arti sebagai berikut:

a. Public Relations merupakan dasar falsafah sosial dari manajemen.

b. Public Relations itu adalah falsafah sosial yang dinyatakan melalui pengambilan keputusan

c. Public Relations itu merupakan hasil kegiatan yang berasal dari suara kebijaksanaan.

d. Public Relations itu adalah komunikasi.

Fungsi Public Relations bila dikaitkan dengan proses manajemen maka Public Relations merupakan suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seseorang atau sebuah perusahaan atas dasar kepentingan publik dan merencanakan serta menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan penerimaan yang baik dari publik (Rumanti, 2002 : 80)

2. Tujuan Public Relations

Menurut Rumanti (2002 : 82) Tujuan Public Relations berdasarkan kegiatan internal relations dalam hal ini dapat mencakup kepada beberapa hal yaitu :


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

c. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktifitas rutin perusahaan juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut.

d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal Public Relations dalam perusahaan tersebut.

Tujuan Public Relations secara universal adalah untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan dan memperbaiki citra organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan.

C. Bentuk Kegiatan Public Relations 1. Internal Public Relations

Rumanti (2002 : 57) Internal Public Relations, dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan dari Public Relations yang menitikberatkan kegiatannya kedalam. Istilah "kedalam" maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan yang dalam instansi atau perusahaan tertentu.


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Morrisan (2006 : 19) Pengertian publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian kelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik dalam kegiatan internal Public Relations ini dapat dilihat dalam :

a. Publik karyawan

b. Publik pemegang saham

c. Publik dari masing masing departemen, biro atau unit unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.

Rumanti (2005 : 55) Berdasarkan uraian yang ada, maka bentuk bentuk kegiatan internal Public Relations adalah sebagai berikut:

a. Hubungan dengan publik karyawan (employee relations)

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal Public Relations yang menitikberatkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan atau publik karyawan yang dalam hal ini mencakup kepada bentuk kegiatan :

1) Penerimaan pegawai baru 2) Kenaikan pangkat

3) Pemutusan hubungan kerja 4) Pensiun dan jaminan kerja

b. Hubungan manusiawi (human relation)

Adalah suatu usaha untuk menciptakan hubungan yang bersifat manusiawi antara seorang manajer perusahaan dengan publik karyawan,


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seperti :

1) Rasa kesejahteraan diantara publik karyawan dengan pimpinan 2) Rasa kesetiakawanan diantara publik karyawan dengan pimpinan 3) Rasa ketentraman dalam bekerja diantara publik karyawan c. Hubungan dengan publik buruh (labour relations)

Adalah salah satu bentuk dan kegiatan internal dari Public Relations yang diarahkan kepada usaha untuk memelihara hubungan antara manajer dengan publik buruh.

d. Hubungan dengan publik pemegang saham (stakeholder relations)

Adalah salah satu betuk kegiatan internal Public Relations yang diarahkan bagi usaha untuk menciptakan saling pengertian kerjasama antara publik pemegang saham dengan manajemen yang dijalankan perusahaan

Kegiatan hubungan dengan publik pemegang saham dapat dilakukan dengan:

1) Memberikan laporan mengenai status modal perusahaan melalui neraca aktiva dan passiva perusahaan.

2) Menerbitkan majalah atau bulletin mengenai kemajuan perusahaan. 3) Mengadakan serta mengatur pertemuan atau pembicaraan antara

pemegang saham dengan pihak perusahaan. 2. Eksternal Public Relations

Rumanti (2005 : 72) Adalah salah satu bentuk dari kegiatan eksternal Public Relations yang ditujukan kepada publik yang berada diluar perusahaan.


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id a. Hubungan dengan Pihak Pemerintah (government relations)

Adalah salah satu bentuk dari kegiatan eksternal Public Relations yang ditujukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungan dengan kegiatan pemerintah.

b. Hubungan dengan publik langganan (customer relations)

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan eksternal Public Relations yang kegiatannya diarahkan kepada menciptakan hubungan dengan publik pemakai jasa atau publik konsumen. Juga dapat ditambahkan disini, kegiatan customer relations ini dalam prakteknya dapat mencakup kepada bentuk kegiatan yang bertujuan seperti:

1) Promosi suatu barang. 2) Memperluas langganan.

3) Memperoleh suatu data secara langsung bagi kegiatan dari survey pemasaran.

4) Mengukur minat dan perhatian seorang anggota publik terhadap efek dari periklanan yang disiarkan.

c. Hubungan dengan masyarakat (community relations)

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan eksternal Public Relations yang kegiatannya ditujukan kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dengan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi seperti:

1) Periklanan. 2) Publisitas.


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3) Pekan Raya

4) Pameran

5) Pertemuan tokoh pemuka masyarakat.

d. Hubungan dengan pihak pengedar (supplier relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal Public Relations yang ditujukan kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan pihak pengecer.

e. Hubungan dengan pihak pendidikan (educational relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan dan eksternal Public Relations, yang kegiatannya ditujukan kepada hubungan dengan publik sekolah (SD, SLTP, SLTA) dan dapat pula mempunyai arti bertujuan untuk memberi bantuan secara khusus kepada pengembangan bidang pendidikan seperti memberi sumbangan bagi penunjangan biaya pendidikan, mengembangkan kepemimpinan pada siswa di perguruan tinggi, mengurus masalah pensponsoran bagi penyelenggaraan bantuan pendidikan.

D. Peranan Public Relations

Peranan Public Relations dalam organisasi merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi Public Relations dan komunikasi organisasi. Menurut

Dozier dan Broom (1995 : 86 ) peran Public Relations dibagi menjadi 4 kategori


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1. Expert Prescriber

Sebagai praktisi ahli Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (Public Relationship).

Hubungan praktisi ahli Public Relations dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya, sehingga pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dan praktisi Public Relations (expert prescriber) yang memiliki pengalaman dan ketrampilan tinggi dalam memecahkan masalah serta mengatasi persoalan Public Relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.

2. Communication facilitator

Dalam hal ini praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dan organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut yang dilaksanakan oleh Public Relations bersangkutan dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi yang baik dan kedua belah pihak.

3. Problem Solving Process Facilitator

Peranan praktisi Public Relations dalam hal proses pemecahan persoalan Public Relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional atau professional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi Public Relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi serta mengatasi persoalan krisis tertentu.

4. Communication Technician

Berbeda dengan tiga peranan praktisi Public Relations professional sebelumnya yang terkait erat dengan fimgsi dan peranan manajemen organisasi. Sedangkan dalam peranan Communication Technician sebagai

journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis dan system

komunikasi dalam organisasi yaitu secara tehnik komunikasi, baik arus maupun media komunikasi dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan departemen dengan lainnya.

E. Proses dan Metoda Public Relations

1. Tahapan komunikasi dalam Public Relations

Rumanti (2005 : 92) Public Relations adalah suatu bentuk kegiatan dan sekaligus juga merupakan proses komunikasi. Oleh karenanya diperlukan


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id suatu tahap yang memungkinkan proses dan kegiatan Public Relations itu dapat berjalan.

Adapun tahapan dalam komunikasi didalam proses kegiatan Public Relations itu terdiri dan beberapa tahap menurut Alien H Center dun Scot M

Cutlip dalam buku mereka “Effective Public Relation” (2000 : 56)

menjelaskan :

a. Fact finding and feed hack

Kegiatan Public Relations diarahkan kepada usaha mengumpulkan data terhadap sasaran komunikasi misalnya mencakup :

1) Meneliti mengenai kebutuhan dan kepentingan yarig diinginkan publik.

2) Mencari dan mendapatkan data guna mengetahui bagaimana situasi dan kondisi yang terdapat pada diri publik.

3) Mengapa publik bersikap dan bertingkah laku tidak mau tahu.

4) Mencari dan menentukan siapa saja yang dijadikan sasaran komunikasi.

b. Planning and programming

Kegiatan Public Relations menitikberatkan kepada usaha perencanaan bagi memperoleh hasil maksimal melalui pengolahan dan selektifitas terhadap data ataupun, fakta yang diproleh. Oleh karenanya dalam hal ini seorang Public Relations Officer yang menjalankan kegiatan Public Relations harus dapat memikirkan :


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2) Faktor Pesan Komunikasi (message).

3) Media Komunikasi yang digunakan (channel).

4) Sasaran Komunikasi.

c. Action and communicating

Proses dan kegiatan komunikasi dalam Public Relations ditujukan kepada usaha untuk mengeluarkan serta menyebarkan pernyataan kepada publik. Oleh karenanya disini diperlukan strategi komunikasi yang mencakup kepada suatu perencanaan matang berdasarkan fakta yang ada. Dalam prakteknya kegiatan ini menyangkut kepada publikasi baik melalui iklan ataupun dalam bentuk press release. Dilain pihak pesan komunikasi yang ditujukan kepada publik harus sesuai dengan garis kebijaksanaan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.

d. Evalutation

Proses kegiatan komunikasi dalam Public Relations mengarah kepada usaha untuk menilai kembali sampai sejauh mana pesan komunikasi yang disampaikan kepada publik itu diterima. Dengan demikian pada tahap akhir ini kegiatan komunikasi dalam Public Relations difokuskan kepada usaha untuk menilai terhadap langkah atau kebijaksanaan yang sudah diambil, disamping itu melalui fakta atau data yang ada melalui kegiatan evaluasi ini, kesemuanya itu merupakan bahan yang berguna bagi penyusunan suatu langkah baru bagi kegiatan Public Relations dalam suatu instansi atau perusahaan.


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Metoda Persuasi Dalam Kegiatan Public Relations

Alien H Center dun Scot M Cutlip dalam buku mereka “Effective

Public Relation” (2000 : 60 ) Istilah metoda dalam ilmu pengetahuan akan

menunjuk kepada pengertian cara atau tehnik yang dipakai dalam pengukuran terhadap suatu gejala berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan dalam suatu kegiatan penelitian.

Istilah persuasi itu sendiri dalam arti ilmu komunikasi merupakan suatu cara atau tehnik untuk mempengaruhi seseorang melalui mekanisme psikologi, yang dapat membangkitkan kesadaran individu yang menjadi sasaran komunikasi.

Proses komunikasi dalam prakteknya apabila ingin digunakan untuk mempengaruhi sasaran komunikasi pada kegiatan Public Relations sebaiknya seorang Public Relations Officer harus dipersiapkan dengan matang sedang komponen yang memungkinkan kegiatan komunikasi itu dapat terlaksana haruslah menjadi perhatian puncak pimpinan.

3. Jenis-jenis persuasi

Alien H Center dun Scot M Cutlip dalam buku mereka “Effective

Public Relation” (2000 : 62) Adapun jenis-jenis persuasi dalam prakteknya

terbagi kepada beberapa hal:

a. Emphaty adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada orang lain.

b. Integrasi merupakan salah satu jenis persuasi yang

menitikberatkan untuk mempengaruhi seseorang atau individu atau publik melalui kemampuan untuk menyatukan diri dengan komunikan.


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c. Fear Arrousing and Pay Off merupakan suatu tehnik untuk

mempengaruhi dalam metode persuasi dengan cara membangkitkan rasa takut pada diri orang atau publik yang menjadi sasaran untuk dipengaruhi.

d. Red Herring adalah suatu tehnik untuk mempengaruhi seseorang dengan

jalan mengalihkan pesan komunikasi kepada topik yang dikehendaki komunikator

e. Packing adalah usaha untuk mempengaruhi seseorang dengan

menggunakan ikatan emosional yang dapat membangkitkan perasaan. 4. Pendekatan Persuasi Dalam Public Relations

Alien H Center dun Scot M Cutlip dalam buku mereka “Effective

Public Relation” (2000 : 67) Tehnik persuasi dalam kegiatan Public

Relations itu secara prakteknya mempunyai tehnik pendekatan dalam arti usaha untuk mempengaruhi tadi dalam proses kegiatannya mempergunakan cara atau tehnik yang dikenal istilah "A-A Procedure" yaitu suatu cara didalam kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi komunikan pertama kali dengan membangkitkan perhatian pada diri komunikan dan pada tahap selanjutnya diharapkan akan terjadi aksi sebagai akibat penerimaan pesan komunikasi.

Oleh sebab itu dalam prakteknya agar pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator ini dapat diterima oleh komunikan, dalam hal ini dimaksudkan agar membangkitkan perhatian dan aksi dari komunikan, maka seorang komunikator melalui Public Relations Officer dalam kegiatan


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Public Relations itu sendiri harus berorientasi kepada beberapa hal berikut: a. Kegiatan persuasi itu harus dapat membangkitkan kebutuhan akan

informasi tcrhadap suatu hal.

b. Kegiatan persuasi itu harus dapat membangkitkan harga diri publik. c. Kegiatan persuasi itu harus dapat membangkitkan seseorang individu

untuk diterima sebagai anggota kelompok.

d. Kegiatan persuasi itu harus dapat memenuhi kebutuhan publik akan popularitas dan harga diri disamping kekuasaan.

F. Pengertian citra

Menurut Soleh Soemirat (2002 : 111) Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Humas atau Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetap wujudnya bisa dirasakan dan hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif.

Bagi suatu perusahaan, citra memegang peranan penting karena tanpa citra yang baik perusahaan tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu untuk memperoleh citra yang baik, perusahaan harus dapat membina hubungan yang baik dengan masyarakat internal maupun eksternal.

Soleh Soemirat (2002 : 117) Ada beberapa jenis citra (image) yang dikenal di dunia aktifitas Humas atau Public Relations yaitu :

1. Citra cermin (mirror image), citra yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan, terutama para pimpinannya yang tidak percaya apa dan


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id selamanya dalam posisi baik.

2. Citra kini (current image), citra merupakan kesan baik yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkaitan dengan produknya.

3. Citra keinginan (wish image), citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan, atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal (good awareness),

menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan (take

and give) oleh publiknya atau masyarakat umum.

4. Citra perusahaan (corporate image), jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang marketing dan hingga berkaitan dengan tanggungjawab sosial.

5. Citra sebaneka (multiple image), citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan diatas, misalnya bagaimana pihak Humas atau Public Relations-nya akan menampilkan pengenalan (awareness) terhadap identitas, atribut logo, brand's name, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya.

6. Citra penampilan (performance image), citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri (performance

image) para professional pada perusahaan yang bersangkutan, misalnya


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Dengan demikian mengenai citra dari perusahaan dan bentuk pelayanan jasa lain sebagainya yang hendak dicapai oleh Public Relations dalam sistem pasar terbuka pada era globalisasi serta kompetitif tersebut, yang intinya tidak terlepas dari bentuk kualitas jasa pelayanan yang telah diberikan, nilai kepercayaan merupakan "amanah" dari publiknya, serta goodwill (kemauan baik) yang ditampilkan oleh lembaga atau perusahaan bersangkutan.

G. Customer Relations

Customer Relations Adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima keluhan/masalah yang sedang dihadapi (http://www.google.co.id/pengertian

+CRO.html). Seorang Customer Service harus pandai dalam mencari jalan keluar

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh tamunya.

Tugas utama Customer Service adalah memberikan pelayanan dan membina hubungan baik dengan masyarakat, sehingga harus ditekuni dengan penuh kemampuan, kecekatan dan kesabaran. Seorang Customer Service juga harus bertanggungjawab dari awal sampai selesainya suatu pelayanan

(http://www.google.co.id/pengertian +CRO.html).

Customer Service dapat juga berfungsi sebagai : 1. Penerima Tamu

Dalam hal ini Customer Service melayani pertanyaan yang diajukan tamu dan memberikan informasi yang diinginkan selengkap mungkin dengan ramah,


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sopan, menarik dan menyenangkan. Harus selalu memberikan perhatian , bicara dengan suara lembut dan jelas, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Customer Relation Office

Artinya bahwa Customer Service adalah orang yang dapat membina hubungan baik dengan seluruh tamunya.sehingga merasa senang, puas dan makin percaya. Customer Service harus menyiapkan brosur dan formulir-formulir untuk tamu, ikut membantu mengisi formulir-formulir.

3. Komunikator

Dengan cara memberikan segala informasi dan kemudahan-kemudahan kepada tamunya, juga sebagai tempat menampung keluhan, keberatan atau tempat konsultasi.


(25)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Sri Rejeki Isman (PT. SRITEX) merupakan suatu badan usaha berbadan hukum yang bergerak dalam bidang industri tekstil yang meliputi proses pemintalan (spinning), pertenunan (weaving), pencelupan (dyeing),

penyempurnaan (printing), pengecapan (finishing), dan garment sampai pemasaran. Produk dari PT. SRITEX ini di eksport ke luar negeri dan untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Adapun data diperoleh dari Company profile PT. Sritex Sukoharjo Tahun 2008

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan 1. Pada tahun 1966

PT. SRITEX bermula dari usaha dagang bersama dengan nama UD. Sri Rejeki yang berlokasi di komplek pertokoan Pasar Klewer, Solo dengan kegiatan usaha yang berupa perdagangan tekstil.

2. Pada tahun 1968

Selain melakukan perdagangan tekstil, UD Sri Rejeki juga melakukan work order berupa kain kelantang (bleched fabric) dan kain


(26)

yang diperlukan berlokasi di Jalan Baturono no. 81 A, Solo. 3. Pada tahun 1974-1978

Untuk lebih memantapkan langkah usaha maka diupayakan status yang lebih menjamin perusahaan, pada tanggal 30 Agustus 1974 mendaftarkan pada Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 21 Mei 1977, UD. Sri Rejeki mendapatkan ijin dari pemerintah, untuk melanjutkan usahanya. Semenjak itu, UD. Sri Rejeki secara bertahap terus menambah mesin-mesin dan perlengkapan lainnya. UD. Sri rejeki diubah menjadi Pabrik Tekstil Sri Rejeki, karena ada perubahan dalam susunan permodalan maka diubah menjadi PT. Sri Rejeki Isman dengan surat keputusan Menteri kehakiman No : C2 - 1830 - TR01 tahun 1978. Penambahan nama Isman ini diambil dari nama pemilik perusahaan yaitu Ismanto. Adapun pabrik kain ini sudah meliputi unit Printing,

Weaving dan Finishing.

4. Pada tahun 1982

Pada tahun ini tepatnya tanggal 17 Maret mulai direalisasikan proyek perluasan pabrik dengan status permodalan Penanaman Modal Dalam


(27)

menampung mesin yang baru dan lama. 5. Pada tahun 1985

Pada tahun 1985 untuk mendapatkan nilai tambah, maka unit

rotary printing machine ditingkatkan menjadi Printing Fabrics.

6. Pada tahun 1987

Pada tahun 1987 dilakukan penambahan dua buah Head Strentre

(pelebaran kain dan pengeringan), selain itu juga dilakukan perluasan pabrik dari penambahan mesin garment menjadi 100 mesin.

7. Pada tahun 1988

Diadakan lagi penambahan dua buah Printing Machine dan

Presprinting Machine. Dengan adanya penambahan pada mesin-mesin

tersebut menjadikan PT. Sri Rejeki Isman sebagai "Textile Intergrate

Industryti dengan minimal mempunyai 30.000 mata pintal dan 1 unit

Rotary Printing Machine.

8. Pada tahun 1991

Pada tahun ini, pabrik benar-benar terintegrasi mulai dari proses pemintalan benang sampai menjadi pakaian jadi. Pada tanggal 2 Maret


(28)

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Sebagai produsen tekstil dan garment yang mempunyai nama baik dan memimpin di dunia.

2. Misi Perusahaan

a. Mendapatkan profit yang maksimal dan memberikan keuntungan baik kepada karyawan maupun klien.

b. Memberikan jaminan mutu, tepat waktu dan respon cepat terhadap permintaan pasar.

c. Menghasilkan produk yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar.

d. Menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan, yang merupakan sumber daya yang sangat penting.

e. Menjadikan kontribusi dibidang sosial. 3. Tujuan Perusahaan

Menjalankan perdagangan umum dalam arti seluas-luasnya termasuk perdagangan eksport dan import. Memberikan lapangan


(29)

C. Struktur Organisasi dan Job Deskription 1. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT. Sri Rejeki Isman kekuasaan tertinggi dipegang oleh Plant Directur yang dibantu oleh Deputi General Manager yang membawahi sub ordinate langsung yang disebut group head., yang didalamnya ada beberapa divisi yang memiliki beberapa departemen yang mempunyai fungsi masing-masing yang saling berkaitan.

Struktur Organisasi ini memuat tentang kepengurusan / jabatan yang ada pada PT. SRITEX. Adapun Struktur Organisasinya sebagai berikut :


(30)

Commisioner

President Directur

Vice President Directur

Supporting Unit

Corporate Secretary

Internal Audit Information Tech

Strategic Opertional Unit

Production Support

HRD / GA

Strategic Bussines Unit

Fabrik


(31)

2. Job Description a. Presiden Direktur

1) Mengangkat serta memberhentikan para direksi Sebagai coordinator dan mengandalkan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan

2) Bertindak sebagai pengambil keputusan terakhir dengan mempertimbangkan saran-saran dari bawahannya

b. Assisten Direktur

1) Membantu tugas Presdir dalam mengkoordinir bawahan 2) Mengawasi secara langsung pelaksanaan produksi

3) Memberikan bimbingan, petunjuk dan saran kepada bawahannya c. Direksi

1) Mengawasi dan mengkoordinir bawahan yang dipimpinnya 2) Memberikan bimbingan, petujuk dan saran kepada bawahannya 3) Memberikan laporan kepada Presdir tentang target yang ingin

dicapai setiap bagian yang dipimpinnya d. Direksi Keuangan


(32)

likuidasi, financial dan rentabilitas perusahaan

5) Meletakkan dasar sistem administrasi pembukuan perusahaan

e. GM Controller

1) Memeriksa dan menerima masukan laporan keuangan dari bagian gudang, financial, accounting, trysu, dan EDP Membuat dan menyempurnakan laporan yang diberikan oleh setiap bagian yang dibawahnya

2) Memberikan masukan kepada pimpinan terutama mengenai masalah keuangan

f. GM Finishing

1) Mengkoordinir dan mengawasi bawahannya

2) Memeriksa kualitas dalam pembuatan kain grey menjadi barang jadi

3) Memberikan laporan kepada Presdir tentang kualitas barang yang dihasilkan

g. GM Garment


(33)

i. GM HRD General Affair

1) Menentukan dan menilai prosentase kerja karyawan

2) Memberikan atau menolak persetujuan tentang penambahan jalur karyawan

3) Memberikan atau menolak persetujuan bagi karyawan yang menduduki jabatan tertentu

j. Controller

1) Menyusun peraturan-peraturan yang dipandang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi perusahaan

2) Mengembangkan organisasi perusahaan berdasarkan kondisi perusahaan saat ini dan mendatang

3) Mengembangkan sistem dan prosedur administrasi sesuai dengan perkembangan perusahaan

4) Memberikan pertimbangan kepada personalia dalam melakukan penerimaan, pengangkatan, mutasi dan promosi pada karyawan 5) Menyusun gaji dan upah pada akhir periode pembayaran k. Bagian Keuangan


(34)

l. Bagian Accountant

1) Meletakkan dasar sistem administrasi pembukuan perusahaan 2) Melaksanakan auditing, mencakup penyajian dan pemeriksaan

ketelitian data akuntansi serta menentukan apakah sistem administrasi perusahaan telah cukup memadai

3) Mengelola data untuk dapat memberi informasi tertentu yang diperlukan bagi manajemen

4) Mencatat data-data transaksi m. Bagian Pemasaran

1) Membuat faktur penjualan/ pemasaran 2) Mengerjakan administrasi pemasaran

3) Membuat laporan pemasaran, meliputi: jenis, berat, rupiah dan nama konsumen

n. Bagian Produksi

1) Bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi, jangan sampai terjadi gangguan atau kecelakaan


(35)

jabatan

3) Melakukan mutasi karyawan karena dibutuhkan departemen yang lain atau kurang cukup dengan jabatan yang diduduki saat ini

p. Bagian Keamanan/ Security dibawah lingkup General Affair

1) Menerima tamu-tamu perusahaan

2) Memberi teguran kepada pekerja yang tidak disiplin 3) Bertanggung jawab terhadap keamanan lokasi perusahaan q. Bagian Gudang

1) Mengadakan pengawasan keluar masuknya barang dari gudang Menerima dan memeriksa barang-barang yang ada di gudang 2) Membuat pembukuan untuk semua barang-barang yang ada di

gudang

3) Membuat daftar barang-barang yang masuk 4) Mengatur tempat penyimpanan barang 5) Menyimpan dan merawat barang-barang

r. Bagian Utility


(36)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan magang bertempat di PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo, yang beralamat di Jl. KH, Samanhudi 53 Sukoharjo 57511.

Waktu pelaksanaan magang berlangsung selama satu (1) bulan, dimulai pada tanggal 02 Februari 2009 – 28 Februari 2009. Dengan enam (6) hari kerja, hari Senin - Sabtu. Senin-Jumat jam kerja pukul 08.00 - 16.00 WIB dan hari Sabtu pukul 08.00 – 14.00 WIB.

B. Kegiatan Selama KKM

Pekerjaan - pekerjaan yang dilakukan selama magang di kantor PT Sritex Sukoharjo adalah :

1. Tugas-tugas yang dilakukan

a. Membuat kliping yang berhubungan dengan PT. Sritex dari surat kabar yang biasa melakukan kerja sama dengan PT. Sritex, yaitu Jawa Pos, Suara Merdeka, Solopos,dan Joglosemar, guna memantau wacana publik tentang PT. Sritex dan mengantisipasi adanya keluhan ataupun


(37)

masing-masing dan juga press release dibuat untuk lebih memberikan keyakinan kepada publiknya, dan menarik masyarakat untuk menjadi publiknya dengan berita yang memikat.

Press release yang mereka buat adalah informasi dan data akurat dari unit yang bersangkutan, oleh karena itu menjadikan suatu kewajiban bagi seorang Public Relations Sritex Sukoharjo, melakukan monitoring media untuk mengetahui keadaan para competitors yang dapat dijadikan tolok ukur sebagai sarana perbaikan. Dapat terlihat bahwa persaingan dalam bidang textile saat ini sangatlah ketat dengan begitu setiap pihak selalu merubah inovasi terus menerus guna mempertahankan keberadaannya melalui media. Begitu juga dengan PT. Sritex melalui iklan-iklan memberitakan kepada para publiknya dan masyarakat luas mengenai seluk beluk perusahaan dan keunggulan produk-produknya

b. Menerima telepon guna memantau adanya keluhan ataupun komplain dari pelanggan dan menerima pesanan produk dari perusahaan/mitra PT. Sritex karena telepon merupakan sarana yang paling mudah digunakan.


(38)

g. Membantu kelangsungan pekerjaan pegawai PT. Sritex di dalam Administrasi dan Customer Service seperti membantu mengirim fax, mengirim e-mail, mengcopy file dan mangirim pesan dengan mesin fax.

2. Kesulitan / Kendala yang Dihadapi

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. Sritex Sukoharjo, penulis mengalami sedikit kesulitan, antara lain :

a. Belum tahu bagaimana cara seorang PR mengklarifikasi komplain dan keluhan dari pelanggan

b. Belum mengetahui cara memberikan klarifikasi bagi lembaga/ daerah/instansi yang mengajukan permohonan bantuan

c. Belum mengetahui bagaimana cara menggunakan mesin Fax d. Belum mengetahui cara menggunakan scan

e. Belum mengetahui cara mengirim e-mail kepada mitra bisnis dan pelanggan

f. Belum mengetahui cara dan etika menerima maupun menelpon yang baik di suatu instansi.


(39)

f. Memperhatikan pegawai lain yang menelpon dan menerima telepon dari customer maupun mitra kerja

4. Kemajuan yang Telah Dicapai

a. Mengetahui cara-cara atau langkah-langkah yang dilakukan atau diambil oleh seorang PR dalam menghadapi keluhan atau komplain pelanggan

b. Mempunyai pengalaman dalam mengatasi dan mengklarifikasi keluhan atau komplain dari pelanggan

c. Dengan merilis berita yang ada, penulis menjadi lebih tahu cara merilis berita yang baik

d. Dengan membuat kliping koran, penulis menjadi tahu informasi-informasi tentang PT. Sritex

e. Menjadi tahu cara memberikan klarifikasi bagi lembaga/daerah/ instansi yang mengajukan permohonan bantuan

f. Menjadi tahu cara menggunakan mesin Fax g. Menjadi tahu cara menggunakan scan

h. Menjadi tahu bagaimana menghubungi mitra kerja PT. Sritex yang baik


(40)

C. Deskripsi Pekerjaan

Sebagai Public Relation Officer (PRO) perusahaan harus mengetahui segala sesuatu hal tentang penerimaan tamu perusahaan, menerima telepon dari mitra bisnis atau customer, menelepon dengan baik dan benar kepada mitra bisnis atau customer dan mengetahui bagaimana cara mengatasi berbagai keluhan dari customer serta mengkliping berita dari berbagai sumber media. . Adapun deskripsi pekerjaan Public Relation Officer diantaranya adalah :

1. Kliping Berita

Setiap hari, pekerjaan yang wajib dilaksanakan adalah pengklipingan berita media cetak. Kliping berita adalah kumpulan berita (tulisan dan gambar) tentang PT. SRITEX dan perusahaan pesaing yang

relevan dari surat kabar, majalah atau media lainnya, yang disampaikan

kepada manajemen, yang diterbitkan setiap hari.

Maksud dan tujuan dari kliping berita ini yaitu untuk menyeragamkan penyusunan kliping disetiap unit kerja yang menerbitkan kliping berita dan untuk mendistribusikan informasi dari media yang termonitor oleh unit kerja pembuat kliping berita.


(41)

Kliping berita merupakan proses public relations pada tahap fact

finding and feed hack, sebab kliping adalah merupakan tahap dimana

praktisi public relations meneliti mengenai kebutuhan dan kepentingan yang diinginkan publik, mencari dan mendapatkan data guna mengetahui bagaimana situasi dan kondisi yang terdapat pada diri publik, menentukan siapa saja yang dijadikan sasaran komunikasi sehingga sasaran dan pesan komunikasi yang disampaikan kepada publik dapat diterima

2. Membantu dalam penerimaan kunjungan dari mitra perusahaan

Pada bulan Februari 2009 penulis juga ikut membantu dalam menerima kunjungan tamu yaitu dari SMA Depok 1 Yogyakarta dan ikut menjelaskan visi dan misi perusahaan serta positioning perusahaan saat ini.

Pada dasarnya dalam penerimaan tamu, yang diharapkan adalah memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi tamu atas sambutan dan pelayanan yang diberikan. Tingkah laku atau sikap yang dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan dapat dilihat pada :

a. Kesan Pertama


(42)

b. Memberi salam kepada tamu

Dalam melakukan interaksi dengan tamu hendaknya dengan sikap yang sopan, hal tersebut dapat dilakukan dengan memberi salam, senyuman dan sapaan yang ramah setiap akan memulai interaksi. c. Berbicara hanya dengan tamu

Dalam berinteraksi kepada tamu hendaknya tetap memegang istilah "tamu adalah raja". Dengan memberikan perhatian penuh kepada tamu dan hanya berbicara dengan tamu yang sedang dilayani, hal tersebut akan membuat tamu merasa penting. Dengan begitu tamu akan merasa senang dan puas.

d. Menggunakan nada suara yang bersahabat

Nada suara dapat menggambarkan sifat orang yang mempunyai suara tersebut. Apakah orang tersebut menarik, ramah, cerdas atau sebaliknya. Nada suara yang bersahabat mencerminkan pelayanan yang tulus, sehingga tamu akan merasa nyaman.

e. Menunjukkan empati

Untuk dapat menciptakan kepuasan tamu kita perlu menunjukkan rasa empati. Empati adalah kemampuan atau keterampilan untuk


(43)

sederhana. Contohnya dengan mengucapkan terima kasih karena telah bersedia mengunjungi PT. Sritex.

g. Menutup interaksi

Setiap interaksi hendaknya disertai dengan cara yang tulus. Beberapa kalimat yang dapat kita sampaikan : Selamat jalan, sampai jumpa, senang bertemu dengan anda

Dalam penerimaan dan komunikasi untuk tamu rombongan, Service Excellence sangat diperlukan. Berikut adalah tata cara dalam penerimaan dan komunikasi untuk tamu rombongan:

a. Tata cara Penerimaan

1) Setiap tamu rombongan sebelum mengunjungi PT. Sritex diharuskan mengajukan Surat Permohonan kepada General Manajer HRD PT. Sritex.

2) Setiap Permohonan Kunjungan harus ditanggapi oleh General Manajer HRD terkait paling lambat 6 hari kerja setelah permohonan diterima., dalam hal rencana kunjungan dimaksud dapat disetujui atau tidak, maka kepada pemohon dikirim surat tanggapan. Sebelum memberikan surat tanggapan juga harus


(44)

guna.

b) Lama kunjungan : Ditetapkan berapa jam kunjungan agar tidak berbenturan dengan acara / kegiatan lainnya.

c) Para pembicara atau narasumber : Dalam hal ini, penerimaan Tamu - Rombongan perusahaan menjadi tanggung jawab unit komunikasi (Public Relations Officer) sepenuhnya.

d) Materi dan sarana presentasi: Disajikan dalam bentuk OHP. b. Komunikasi

1) Sebelum pembicara/ nara sumber menyampaikan penjelasan tentang informasi yang diminati tamu rombongan, agar dikomunikasikan terlebih dahulu oleh General Manager HRD tentang profil atau overview bisnis PT. Sritex.

2) Materi komunikasi tentang profil PT. Sritex dapat disuguhkan dalam format company profile yang telah dibuat sebelumnya. Menerima kunjungan tamu adalah merupakan persuasi public relation, yang mana termasuk persuasi integrasi, dimana seorang praktisi Public Relations menitikberatkan untuk mempengaruhi seseorang atau individu atau publik melalui kemampuan untuk menyatukan diri dengan


(45)

3. Menerima telepon dan menghubungi instansi mitra PT. Sritex

Dalam menerima telepon biasanya memantau adanya keluhan ataupun komplain dari pelanggan karena telepon merupakan sarana yang paling mudah digunakan untuk menyampaikan keluhan atau komplain. Ketika mengatasi keluhan dari pelanggan penulis di bantu oleh pihak yang lebih mengerti dan paham dalam mengatasi masalah tersebut. Selain menerima keluhan penulis juga menerima telepon untuk memberikan klarifikasi atas jadwal pertemuan antara pihak PT. Sritex dengan instansi mitra serta mencatat pesanan pembelian barang dari cabang-cabang PT. Sritex, dan instansi lain. Pada saat menerima telepon dari pemesan produk PT. Srirex, penulis biasanya menanyakan dan mencatat atas nama pemesan, jenis pesanan ( berupa kain atau pakaian jadi), warna, jumlah barang yang dipesan. Pesanan lalu disampaikan kepada bagian produksi untuk segera dilakukan proses produksi. Jika barang yang dipesan sudah siap, maka bagian produksi akan memberikan keterangan. Penulis bertugas menghubungi pemesan untuk memberitahukan bahwa barang yang dipesan sudah jadi dan segera dikirim.


(46)

menyahut, maka dilanjutkan dengan "Ada yang bisa kami bantu?" Sedangkan tata cara menelepon yang baik adalah :

a. Penelepon/ Pemanggil

1) Siapkan nomor yang dituju sebelum memutar atau menekan nomor telepon, pastikan kebenarannya.

2) Siapkan catatan tentang pokok yang akan dibicarakan. 3) Siapkan alat tulis untuk mencatat hasil pembicaraan.

4) Gunakan jari telunjuk dengan tekanan yang wajar untuk memutar atau menekan nomor telepon.

5) Sampaikan salam (pagi/ siang/ sore).

6) Sebutkan identitas anda, unit kerja atau nama perusahaan. 7) Bicaralah dengan ramah tetapi lugas.

8) Jika orang dipanggil tidak berada ditempat, sampaikan pesan kepada orang yang menerima panggilan dan jangan lupa untuk menanyakan nama orang yang berbicara.

9) Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih. b. Penerima Telepon/ yang dipanggil


(47)

yang penting.

e. Putuskan apakah penelepon harus menunggu atau menelepon kembali.

f. Jika menerima panggilan dengan nada marah, jangan sekali-kali terbawa emosi dan ikut marah.

g. Waktu mengakhiri hubungan telepon, ucapkan terima kasih. Tunggu sampai pemanggil meletakkan pesawat teleponnya setelah itu baru kita meletakkan telepon dengan hati-hati dan betul.

Adapun menerima dan menelpon dengan baik dalam perusahaan merupakan salah satu jenis persuasi public relation yaitu empathy dimana seorang customer relations di sini dituntut dapat dapat menempatkan diri pada orang lain sehingga dapat merebut perhatian publik terhadap perusahaan tersebut sehingga terjadi komunikasi timbal balik yang mengarah kepada kesadaran publik akan gerak dan langkah perusahaan yang mana merupakan prinsip pokok public relations.


(48)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan memperhatikan pengertian PR khususnya arti publik dan misi manajemen PR maka ada batasan ruang lingkup tanggung jawab dan wewenang di dalam berkomunikasi. Setiap unit kerja mempunyai fungsi komunikasi dengan setiap publiknya, mulai dari top management sampai dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu mensinergikan pesan - pesan kunci dan visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka panjang).

Dengan kata lain bahwa komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mau tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insan perusahaan ikut bertanggung jawab dalam memelihara, mengamankan dan meningkatkan

knowledge management, corporate image, corporate identity, corporate culture, corporate value.

Dari segala kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut. Sasaran kegiatan PR secara umum adalah:


(49)

2. Public confidence

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap keberadaan dan kegiatan perusahaan.

3. Public support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik, terhadap setiap aktivitas perusahaan

4. Public cooperation

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan meraih kerjasama dari peran serta publik sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.

Pada ujung sasaran akhir adalah mengharapkan terbentuknya corporate image, corporate identity dan corporate culture serta corporate value, yang semakin meningkat positif dan dinamis sesuai perkembangan zaman.

Selain itu seorang Public Relations dapat menempatkan dan membawa diri dalam berbagai suasana. Dalam hal ini mudah beradaptasi dengan lingkungan serta suasana dimana Public Relations Officer berada atau ditempatkan.


(50)

Seorang Public Relations Officer bisa menerapkan teknik pemasaran, dimana khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan dari produk-produk dari perusahaan.

B. Saran-Saran 1. Bagi Lembaga

a. Disiplin waktu agar lebih ditingkatkan lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis, masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat

b. Efisiensi dan efektifitas kinerja secara maksimal akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis banyak waktu yang tidak digunakan dengan optimal.

2. Bagi Akademik

a. Mahasiswa lebih memaksimalkan praktek presentasi, agar pada saat pelaksanaan KKM tidak terlalu canggung

b. Lebih sering menghadirkan praktisi Public Relations yang lebih profesional.


(51)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan memperhatikan pengertian PR khususnya arti publik dan misi manajemen PR maka ada batasan ruang lingkup tanggung jawab dan wewenang di dalam berkomunikasi. Setiap unit kerja mempunyai fungsi komunikasi dengan setiap publiknya, mulai dari top management sampai dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu mensinergikan pesan - pesan kunci dan visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka panjang).

Dengan kata lain bahwa komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mau tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insan perusahaan ikut bertanggung jawab dalam memelihara, mengamankan dan meningkatkan

knowledge management, corporate image, corporate identity, corporate culture, corporate value.

Dari segala kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut. Sasaran kegiatan PR secara umum adalali:


(52)

2. Public confidence

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap keberadaan dan kegiatan perusahaan.

3. Public support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik, terhadap setiap aktivitas perusahaan

4. Public cooperation

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan meraih kerjasama dari peran serta publik sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.

Pada ujung sasaran akhir adalah mengharapkan terbentuknya corporate image, corporate identity dan corporate culture serta corporate value, yang semakin meningkat positif dan dinamis sesuai perkembangan zaman.

Selain itu seorang Public Relations dapat menempatkan dan membawa diri dalam berbagai suasana. Dalam hal ini mudah beradaptasi dengan lingkungan serta suasana dimana Public Relations Officer berada atau ditempatkan.


(53)

Seorang Public Relations Officer bisa menerapkan teknik pemasaran, dimana khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan dari produk-produk dari perusahaan.

B. Saran-Saran 1. Bagi Lembaga

a. Disiplin waktu agar lebih ditingkatkan lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis, masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat

b. Efisiensi dan efektifitas kinerja secara maksimal akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis banyak waktu yang tidak digunakan dengan optimal.

2. Bagi Akademik

a. Mahasiswa lebih memaksimalkan praktek presentasi, agar pada saat pelaksanaan KKM tidak terlalu canggung

b. Lebih sering menghadirkan praktisi Public Relations yang lebih profesional.


(1)

commit to user 35 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan memperhatikan pengertian PR khususnya arti publik dan misi manajemen PR maka ada batasan ruang lingkup tanggung jawab dan wewenang di dalam berkomunikasi. Setiap unit kerja mempunyai fungsi

komunikasi dengan setiap publiknya, mulai dari top management sampai

dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu mensinergikan pesan - pesan kunci dan visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka panjang).

Dengan kata lain bahwa komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mau tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insan perusahaan ikut bertanggung jawab dalam memelihara, mengamankan dan meningkatkan knowledge management, corporate image, corporate identity, corporate culture, corporate value.

Dari segala kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut. Sasaran kegiatan PR secara umum adalah:

1. Public understanding

Adalah proses komunikasi timbal balik yang mengarah kepada kesadaran publik akan gerak dan langkah perusahaan (publik dapat memaklumi akan gerak dan usaha perusahaan)


(2)

commit to user

2. Public confidence

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap keberadaan dan kegiatan perusahaan.

3. Public support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik, terhadap setiap aktivitas perusahaan

4. Public cooperation

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan meraih kerjasama dari peran serta publik sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.

Pada ujung sasaran akhir adalah mengharapkan terbentuknya corporate image, corporate identity dan corporate culture serta corporate value, yang semakin meningkat positif dan dinamis sesuai perkembangan zaman.

Selain itu seorang Public Relations dapat menempatkan dan membawa diri dalam berbagai suasana. Dalam hal ini mudah beradaptasi dengan lingkungan serta suasana dimana Public Relations Officer berada atau ditempatkan.

Tujuan utama dari Public Relations adalah membangun image yang baik dan menanamkan kepercayaan melalui kombinasi. Disini seorang Public Relations harus membina hubungan yang baik dari pimpinan sampai kepada karyawan yang terendah posisinya dalam perusahaan.

Public Relations merupakan suatu rangkaian yang berkesinambungan dan terencana Public Relations bukan kegiatan yang bersifat sembarangan.


(3)

commit to user

Seorang Public Relations Officer bisa menerapkan teknik pemasaran, dimana khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan dari produk-produk dari perusahaan.

B. Saran-Saran 1. Bagi Lembaga

a. Disiplin waktu agar lebih ditingkatkan lagi, karena berdasarkan

pengamatan penulis, masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat

b. Efisiensi dan efektifitas kinerja secara maksimal akan menghasilkan

sesuatu yang lebih baik lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis banyak waktu yang tidak digunakan dengan optimal.

2. Bagi Akademik

a. Mahasiswa lebih memaksimalkan praktek presentasi, agar pada saat

pelaksanaan KKM tidak terlalu canggung

b. Lebih sering menghadirkan praktisi Public Relations yang lebih


(4)

commit to user 1

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan memperhatikan pengertian PR khususnya arti publik dan misi manajemen PR maka ada batasan ruang lingkup tanggung jawab dan wewenang di dalam berkomunikasi. Setiap unit kerja mempunyai fungsi

komunikasi dengan setiap publiknya, mulai dari top management sampai

dengan jajaran terdepan. Untuk itu perlu mensinergikan pesan - pesan kunci dan visi, misi, kebijakan strategi jangka pendek maupun jangka panjang).

Dengan kata lain bahwa komunikasi adalah menjadi proses bisnis utama dari setiap fungsi. Hal tersebut membawa konsekuensi yang mau tidak mau, suka tidak suka bahwa setiap unit kerja, setiap insan perusahaan ikut bertanggung jawab dalam memelihara, mengamankan dan meningkatkan knowledge management, corporate image, corporate identity, corporate culture, corporate value.

Dari segala kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh setiap unit kerja tersebut. Sasaran kegiatan PR secara umum adalali:

1. Public understanding

Adalah proses komunikasi timbal balik yang mengarah kepada kesadaran publik akan gerak dan langkah perusahaan (publik dapat memaklumi akan gerak dan usaha perusahaan)


(5)

commit to user

2. Public confidence

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk meraih kepercayaan publik terhadap keberadaan dan kegiatan perusahaan.

3. Public support

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan publik, terhadap setiap aktivitas perusahaan

4. Public cooperation

Adalah proses komunikasi timbal balik yang bertujuan meraih kerjasama dari peran serta publik sesuai tujuan perusahaan untuk kepentingan bersama.

Pada ujung sasaran akhir adalah mengharapkan terbentuknya corporate image, corporate identity dan corporate culture serta corporate value, yang semakin meningkat positif dan dinamis sesuai perkembangan zaman.

Selain itu seorang Public Relations dapat menempatkan dan membawa diri dalam berbagai suasana. Dalam hal ini mudah beradaptasi dengan lingkungan serta suasana dimana Public Relations Officer berada atau ditempatkan.

Tujuan utama dari Public Relations adalah membangun image yang baik dan menanamkan kepercayaan melalui kombinasi. Disini seorang Public Relations harus membina hubungan yang baik dari pimpinan sampai kepada karyawan yang terendah posisinya dalam perusahaan.

Public Relations merupakan suatu rangkaian yang berkesinambungan dan terencana Public Relations bukan kegiatan yang bersifat sembarangan.


(6)

commit to user

Seorang Public Relations Officer bisa menerapkan teknik pemasaran, dimana khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan dari produk-produk dari perusahaan.

B. Saran-Saran 1. Bagi Lembaga

a. Disiplin waktu agar lebih ditingkatkan lagi, karena berdasarkan

pengamatan penulis, masih ada beberapa pegawai yang datang terlambat

b. Efisiensi dan efektifitas kinerja secara maksimal akan menghasilkan

sesuatu yang lebih baik lagi, karena berdasarkan pengamatan penulis banyak waktu yang tidak digunakan dengan optimal.

2. Bagi Akademik

a. Mahasiswa lebih memaksimalkan praktek presentasi, agar pada saat

pelaksanaan KKM tidak terlalu canggung

b. Lebih sering menghadirkan praktisi Public Relations yang lebih