5. Abeles dari Inggris memperkenalkan dan mengembangkan konsep pemberian
prategang parsial diantara tahun 1930-an dan 1960-an. Leonhardt dari Jerman dan Mikhailov dari Rusia dan T.Y.Lin dari Amerika Serikat juga
memberikan kontribusi banyak pada seni dan ilmu pengetahuan tentang desain beton prategang. Metode pemberian keseimbangan beban dari Lin ini
sangat dihargai. Perkembangan pada abad kedua puluh ini telah menjadikan banyak penggunaan beton prategang di seluruh dunia, dan khususnya di
Amerika Serikat. 6.
Dewasa ini, beton prategang digunakan pada gedung seperti apartemen tingkat 40,bangunan industri, struktur bawah tanah menara TV, struktur lepas
pantai dan gudang apung, stasiun stasiun pembangkit, cerobong reaktor nuklir, dan berbagai jenis sistem jembatan termasuk jembatan segmental dan
cable-stayed. Suksesnya perkembangan dan pelaksanaan semua struktur terkanal di dunia ini adalah karena banyaknya kemajuan dalam teknologi
bahan, khususnya baja prategang, dan bertambahnya pengetahuan untuk mengestimasi kehilangan jangka pendek dan panjang pada gaya prategang
2.3 Metode Pemberian Prategang
2.3.1 Metode PratarikPre-Tension Method
Kabel tendon dipersiapkan terlebih dahulu pada sebuah angkur yang mati fixed anchorage dan sebuah angkur yang hidup live anchorage. Kemudian live
anchorage ditarik dengan dongkrak jack sehingga kabel tendon bertambah panjang. Jack biasanya dilengkapi dengan manometer untuk mengetahui besarnya gaya yang
ditimbulkan oleh jack. Setelah mencapai gaya yang diinginkan, beton kemudian
Universitas Sumatera Utara
dicor. Setelah beton mencapai umur yang cukup, kabel perlahan-lahan dilepaskan dari kedua angkur dan dipotong. Kabel tendon akan berusaha kembali ke bentuknya
semula setelah pertambahan panjang yang diakibatkan oleh penarikan pada awal pelaksanaan. Hal inilah yang menyebabkan adanya gaya tekan internal pada beton.
Pada cara ini tidak digunakan selongsong pada tendon. Metode ini digunakan untuk beton-beton pracetak dan biasanya digunakan
untuk konstruksi-konstruksi kecil.
Gambar 2.2 Metode Pemberian PratarikPretension Sumber : Desain Beton Prategang.Lin,T.Y
2.3.2 Metode PascatarikPost-Tensioning Method
Mula-mula cetakan disediakan dan selongsong dimasukkan dalam cetakan beton dengan salah satu ujungnya diberi angkur hiduplive anchorage dan ujung
lainnya angkur matidead anchorage atau kedua ujungnya dipasang angkur hidup Posisi selongsong diatur sesuai dengan bidang momen strukturnya.Kemudian beton
Universitas Sumatera Utara
dicor di sekeliling selongsongduct.Biasanya baja tendon tetap berada di dalam selongsong selama pengecoran. Jika beton sudah mencapai kekuatan tertentu atau
beton sudah mengeras,tendon ditarik hingga mencapai gaya yang diinginkan. Untuk mencegah kabel tendon kehilangan tegangan akibat slip pada ujung angkur terdapat
baji. Gaya tarik akan berpindah pada beton sebagai gaya tekan internal akibat reaksi angkur.Gaya prategang ditransfer melalui penjangkaran ujung seperti chucks dari
supreme products. Setelah terjadi prategang penuh, kemudian selongsong tempat dimasukkannya baja prategang tersebut disuntikkan dengan cairan beton di
grouting .Adapun material yang disuntikkan adalah semen Portland yang memenuhi spesifikasi ASTM C 150 tipe I,II,III, air yang layak minum,dan bahan tambahan
yang tidak mengandung bahan kimiawi yang dapat membahayakan semen dan baja prategang itu sendiri.
Selongsong
Cetakan beton disiapkan dan beton dicor
Tendon ditarik dan gaya prategang ditransfer
Tendon diangkur dan cairan beton di grouting
Gambar 2.3 Metode Pemberian PascatarikPost-tension Sumber : Desain Praktis Beton Prategang.Andri Budiardi
Universitas Sumatera Utara
Gambar.2.4 Live dan Dead Angkur Beton prategang yang diproduksi atau yang dicetak oleh pabrik-pabrik beton
prategang memiliki bentuk profil atau section properties yang beragam pula.Tergantung pada kebutuhan daripada struktur yang direncanakan.Seperti untuk
jembatan beton biasanya section properties yang dipakai adalah bentuk I girder,U- beam.M-beam.Untuk platslab prategang pada rumah tinggal tinggal biasanya
digunakan F slab ataupun T-beam.
Tipikal Section properties beton Pracetak Prategang yang diproduksi Pabrik
Universitas Sumatera Utara
2.4 Tahap Pembebanan