BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Prinsip-Prinsip Dasar Beton Prategang
Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tapi lemah dalam kondisi tarik. Kuat tariknya bervariasi dari 8 sampai 14 persen dari kuat tekannya.
Karena rendahnya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi pada taraf pembebanan yang masih rendah. Untuk mengurangi atau mencegah berkembangnya
retak tersebut, gaya konsentris atau eksentris diberikan dalam arah longitudinal elemen struktural. Gaya ini mencegah berkembangnya retak dengan cara
mengeliminasi atau sangat mengurangi tegangan tarik di bagian tumpuan dan daerah kritis pada kondisi beban tersebut. Penampang dapat berperilaku elastis, dan hampir
semua kapasitas beton dalam memikul tekan dapat secara efektif dimanfaatkan diseluruh tinggi penampang beton pada saat semua beban bekerja di struktur
tersebut. Gaya longitudinal yang diterapkan seperti di atas disebut gaya prategang,
yaitu gaya tekan yang memberikan prategangan pada penampang di sepanjang bentang suatu elemen struktural sebelum bekerjanya beban mati dan beban hidup
transversal atau beban hidup horizontal transien.Jenis pemberian gaya prategang, bersama besarnya, ditentukan terutama berdasarkan jenis sistem yang dilaksanakan
dan panjang bentang serta kelangsingan yang dikehendaki. Karena gaya prategang diberikan secara longitudinal di sepanjang atau sejajar dengan sumbu komponen
struktur, maka prinsip-prinsip prategang dikenal sebagai pemberian prategang linier.
Universitas Sumatera Utara
Prategang pa tegangan dalam awal
bekerja sehingga tega yang diinginkan. Ga
ditempatkan pada be gayatekanan yang di
yang tadi dikerjakan sebelum beton dicor
Gambar Gambar diata
prategang pada beber beton yang bekerja s
tekan yang besar. Me vertikal, namun pada
tekan tersebut yang m Salah satu def
ACI dalam Beton Pra Beton Pratega
internal dengan besar mengimbangi sampa
eksternal.Pada elemen dengan menarik tulanga
pada dasarnya merupakan suatu beban y al sebelum pembebanan luar dengan besar dan
egangan yang dihasilkan dari beban luar dilaw Gaya pratekan dihasilkan dengan menarik k
beton dengan alat penarik. Setelah penarikan g direncanakan, tendon ditahan dengan angkur
kan tidak hilang. Penarikan kabel tendon dapa or pre-tension atau setelah beton mengeras pos
bar 2.1 Ilustrasi Cara Mendasar Pemberian Pr atas mengilustrasikan , dengan cara mendasa
berapa buku. Buku buku diatas dianggap sama a sama sebagai sebuah balok akibat pemberi
Meskipun mungkin blok blok tersebut bisa terg da kenyataannya tidak demikian karena adanya
mencegah gelinciran. definisi terbaik mengenai beton prategang dibe
rategang. egang berdasarkan ACI yaitu beton yang me
sar dan distribusi sedemikian rupa sehingga t pai batas tertentu tegangan yang terja
en-elemen beton bertulang,sistem prategang bi ulangannya.
n yang menimbulkan dan distribusi tertentu
lawan sampai tingkat k kabel tendon yang
an tendon mencapai kur, agar gaya tarik
dapat dilakukan baik post-tension.
an Prategang ndasar, aksi pemberian
ma seperti blok blok berian gaya prategang
tergelincir dalam arah nya gaya longitudinal
diberikan oleh Komisi
mengalami tegangan ngga tegangan itu dapat
rjadi akibat beban g biasanya dilakukan
Universitas Sumatera Utara
Ada 3 konsep yang berbeda-beda yang dapat dipakai untuk menjelaskan dan menganalisis sifat-sifat dasar dari beton prategang.Hal ini penting bagi seorang
perencana untuk mengerti ketiga konsep tersebut agar dapat mendesain beton prategang dengan sebaik dan seefisien mungkin.Ketiga konsep tersebut sebagai
berikut. Konsep Pertama:Sistem Prategang untuk Mengubah Beton menjadi Bahan
yang Elastis. Beton yang tidak mampu menahan tarikan dan kuat memikul tekanan umumnya dengan baja mutu tinggi yang ditarik sedemikian rupa sehingga bahan
yang getas dapat memikul tegangan tarik. Dari konsep inilah lahir kriteria “tidak ada tegangan tarik”pada beton. Umumnya telah diketahui bahwa jika tidak ada tegangan
tarik pada beton, berarti tidak terjadi retak dan beton tidak merupakan bahan yang getas lagi, melainkan berubah menjadi bahan yang elastis.
Atas dasar pandangan ini, beton divisualisasikan sebagai benda yang mengalami dua sistem pembebanan, gaya internal prategang dan beban eksternal
dengan tegangan tarik akibat gaya eksternal dilawan oleh tegangan tekan akibat gaya prategang. Begitu juga retak pada beton akibat gaya elastisnya dicegah atau
diperlambat dengan pratekan yang dihasilkan oleh tendon.
Konsep Kedua,Sistem Prategang merupakan kombinasi Baja Mutu Tinggi
dengan Beton.Pada beton prategang,baja mutu tinggi dipakai dengan jalan menariknya sebelum kekuatannya dimanfaatkan sepenuhnya.Jika baja mutu tinggi
ditanamkan pada beton seperti pada beton bertulang biasa,beton sekitarnya akan mnejadi retak sebelum kekuatan baja digunakan .Oleh karena itu,baja perlu ditarik
sebelumnya terhadap beton.Dengan menarik dan menjangkarkan baja ke beton,dihasilkan tegangan dan regangan tekan pada beton dan tegangan dan regangan
Universitas Sumatera Utara
tarik apa baja.Kombinasi ini memungkinkan pemakaian atau perencanaan yang aman dan ekonomis dari kedua bahan tersebut di mana hal ini tidak akan tercapai jika baja
hanya ditanamkan pada beton saja seperti beton bertulang Konsep
ketiga,Sistem Prategang
untuk mencapai
Perimbangan Beban.Konsep ini menggunakan prategang sebagai suatu usaha untuk membuat
seimbang gaya-gaya pada sebuah batang.
2.2 Riwayat Perkembangan Beton Prategang