Faktor BebanSafety Factor dan Kombinasi Beban kondisi Ultimate Limit States Kombinasi Pembebanan Untuk Kondisi Serviceabilty Limit States

2.6.1 Faktor BebanSafety Factor dan Kombinasi Beban kondisi Ultimate Limit States

Faktor beban adalah suatu angka keamanan yang digunakan dalam perencanaan atau desain.Berdasarkan Tabel 2.2 Eurocode 2,nilai faktor keamanan untuk beban dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 2.2 Nilai Faktor Keamanan Untuk Beban Berdasarkan Eurocode 2 Aksibeban Tetap γG Aksibeban SementaraγQ Gaya Prategang γP Efek yang tidak terlalu bahaya Efek yang ditimbulkan berbahaya 1.0 1.35 1.5 1.5 0.9 atau 1.0 1.2 atau 1.0 Sementara untuk faktor keamanan untuk material berdasarkan Tabel 2.3 Eurocode 2 adalah : Tabel 2.3 Faktor Keamanan Untuk Material Berdasarkan Eurocode 2 Kombinasi BetonConcrete γ c Baja non-prategangtendon prategang γs Fundamental 1.5 1.15 Aksi terburuk Kecuali gempa 1.3 1.0 Universitas Sumatera Utara Maka,nilai kombinasi beban untuk kondisi Ultimate Limit States berdasarkan Eurocode 2 untuk Kombinasi dasarfundamental combination yaitu beban tetap,beban sementara dapat dituliskan sebagai berikut E d = ΣΣΣΣ γ G .G K + γ Q1 .Qk, 1 + ΣΣΣΣ γQ,i. ψ Qk,i i1 Untuk desain,apabila hanya ada satu beban sementara Qk 1 ,maka kombinasi bebannya dapat dituliskan : E d = ΣΣΣΣ γ G .G K + 1,5.Qk, 1 Untuk desain,bila ada dua atau lebih beban sementara Qk 1 ,maka kombinasi bebannya dapat dituliskan : E d = ΣΣΣΣ γ G .G K + 1,35. ΣΣΣΣ ψ Qk, 1 i1 Nilai ψ untuk : 1.Imposed loadsemua jenis bangunan kecuali bertingkat 0.7 2. Imposed load untuk bangunan bertingkat 1.0 2.Wind load 0.6 4.Snow loadbeban salju 0.6 Apabila beban tak terdugaaccidental action turut diperhitungkan berdasarkan Eurocode 2 kombinasi beban dapat dituliskan sebagai berikut : E d = ΣΣΣΣ γ GA .G K + Ad +. ψ 1 Qk, 1 + ΣΣΣΣ ψ 2,i Qk,i i1 Nilai ψ 1 dan ψ 2 bahkan ψ dapat dilihat dari tabel 1 Eurocode 2. Universitas Sumatera Utara

2.6.2 Kombinasi Pembebanan Untuk Kondisi Serviceabilty Limit States

Ed ≤ C d R d Ada 3 kombinasi untuk keadaan serviceability limit states yaitu : 1. Rare Combination E d = ΣΣΣΣ G K ,j +P + Qk, 1 + ΣΣΣΣ ψ 0,i Qk,i i 1 2. Frequent Combination E d = ΣΣΣΣ G K ,j +P + ψ 1,1 Qk, 1 + ΣΣΣΣ ψ 2,i Qk,i i 1 3. Quasi permanent Combination E d = ΣΣΣΣ G K ,j +P + ΣΣΣΣ ψ 2,i Qk,i i 1 Untuk desain,apabila hanya ada satu beban sementara Qk 1 ,maka kombinasi bebannya dapat dituliskan : E d = ΣΣΣΣ G K ,j +P + Qk, 1 Untuk desain,bila ada dua atau lebih beban sementara Qk 1 ,maka kombinasi bebannya dapat dituliskan : E d = ΣΣΣΣ G K,j +P + 0.9 Qk, 1 i1 Di mana : Ed = beban total yang bekerja C d = nilai kekuatan material +P = Gaya Prategang. Universitas Sumatera Utara Gk = nilai karakteristik beban tetap Qk,1= nilai karakteristik dari satu beban sementara Qk,i = nilai karakteristik beban sementara yang lainnyalebih dari satu beban sementara. Ad = nilai desain untuk beban tak terdugaaccidental action γG = faktor beban untuk beban tetap γGA = faktor beban untuk beban tak terduga γQ = faktor beban untuk beban sementara ψ ,ψ 1 ,ψ 2 = koefisien untuk faktor beban sementara dapat dilihat dari tabel 1 Eurocode 2 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 TINJAUAN BETON PRATEGANG

MENURUT EUROCODE 2

3.1. Beton

3.1.1 Berat Beton Normal

Beton normal menurut Eurocode 2 pasal 3.1.2 adalah beton yang dalam keadaan kering pada suhu 105 ۨ◌C memiliki kepadatandensity lebih dari 2000 kg 3 dan tidak melebihi dari 2800 Kgm 3 . Berat jenis beton normal untuk : • Reinforced concretebeton bertulang ρ = 2400 kgm 3 • Prestressing concretebeton prategang ρ = 2500 kgm 3 . 3.1.2 Kekuatan Tarik dan Tekan Beton 3.1.2.1 Kekuatan Tarik BetonTensile Strength Concrete Nilai actual kekuatan tarik beton dapat dirumuskan sebagai berikut : f ctn = 0.30f ck 23 f ctk0.05 = 0.7 f ctm f ctk0.95 = 1.3 f ctm Di mana f ctm = nilai kekuatan tarik beton f ctm0.05 = nilai terendah kekuatan tarik beton5-keretakan f ctm0.05 = nilai tertinggi kekuatan tarik beton95 keretakan f ck = nilai karakteristik kekuatan tekan silinder beton Universitas Sumatera Utara