Menentukan Tulangan Geser Yang Dibutuhkan. Pemeriksaan Luas Tulangan Geser Minimum

® ¬ = 0.85401.5 = 22,667 Nmm 2 z = 0.90.894 = 0,8 m υ = 0,7 § R¨ = 0.7 − l = 0,5 V Rd2 = W ¾. ® ¬ [ . † ¿ . v1+cot. α = ½ .0,522,667.0,250,8051 = 1140,433 kN V Ed = 273,479 kN. Tumpuan cukup kuat untuk menahan gaya geser.

4.1.8.4 Menentukan Tulangan Geser Yang Dibutuhkan.

Luas tulangan geser yang dibutuhkan untuk mehanan gaya geser akibat beban struktur adalah : t I¼ À ¼ = Á K- § ¼-.ƒ.RQJà . Nilai cot θ ≈ 1.Maka,kebutuhan luas tulangan geser adalah t I¼ À ¼ = Á K- § ¼-.ƒ.RQJà = , s`a l`a∗ .Œ∗ ,]ll∗ .10 4 = 8,28 cm 2 m. dan jarak maksimum tulangan ,s maks = 0,5d = 0.50,844 = 0,422 m. Maka,dipakai tulangan geser Ǿ11 pada jarak 20 cm dengan a sw = 9,50 cm 2 m. ∴ Tulangan geser Ǿ1120.

4.1.8.5 Pemeriksaan Luas Tulangan Geser Minimum

Luas tulangan geser minimum dapat dirumuskan sebagai berikut : t I¼²ÄÅ À ¼²ÄÅ = „ ¿ÆÇ‚ . † ¿ . ijkž. α = sudut tulangan begel →α = 90 ° .Juga ρ min = 1.6 ρ . Maka, ρ min = 1.6 ρ→ρ = f ck Ec = 4034500 = 1.1610 -3 ρ min = 1.61.1610 -3 = 1,85510 -3 Maka, t I¼²ÄÅ À ¼²ÄÅ = 1.85510 -3 25 = 4,64 cm 2 m. t I¼²ÄÅ À ¼²ÄÅ = 4.64 cm 2 m dengan a sw = 9,50 cm 2 m…..perencanaan OK. Universitas Sumatera Utara 4.1.9 Pemeriksaan Batas Kemampuan Layan Serviceability Limit State 4.1.9.1 Pemeriksaan Batas Tegangan Untuk pemeriksaan tegangan,kondisi awal dari struktur atau pada saat t =0, berbeda pada saat kondisi setelah struktur balok sudah dipasang dan sudah ada beban luar yang bekerja t= ∞ .Itulah sebabnya perhitungan tegangan kondisi awal,t = 0 perhitungannya tidak disatukan dengan t = ∞ . 4.1.9.1.1Pemeriksaan Tegangan Pada Level Beton Prategang Berdasarkan Eurocode 2 pasal 4.2.1.44.4.1.1 ,untuk batas tegangan beton yang sudah mengalami kehilangan tegangan beton tergantung waktu seperti rangkak dan susut pada beton adalah:tidak melebihi σ C ≤ 0.45f ck σ C = 0.4540 = 18,0 Nmm 2 = 18 MNm 2 Untuk pemeriksaan tegangan untuk level beton prategangdigunakan kombinasi quasi-permanent yaitu : E d,perm = Σ G k,j + P k + Σψ 2 ,i.Q k,I i1 Di mana ; ψ 2 untuk wind load = 0 dan ψ 2 untuk imposed load = 0.3 Maka,pemeriksaan tegangan untuk Potongan ITitik maksimum pada kondisi awal,t = 0 N d,perm = -P m,0 = -1067,175 kN M d,perm = 1156,1 + -665,917 = 490,183 kNm Pada kondisi awal,beban yang bekerja pada struktur hanyalah berat sendiri dari balok prategang,juga momen akibat gaya prategang.Maka,tegangan yang terjadi: Universitas Sumatera Utara σ C bawah = ½ - t R ¦ - ™ È = , bs ,ls a ,lŒ , lŒb = 1,008 Nmm 2 σ C atas = ½ - t R ¦ - ™ É = , bs ,ls a ,lŒ , Œaa = - 7,400 Nmm 2 Baik tegangan pada serat atas= -7,400 Nmm 2 dan serat bawah = 1,008 Nmm 2 tidak melebihi tegangan yang disyaratkan yaitu 18 Nmm 2 .Maka,struktur pada kondisi awal dpat dikatakan AMAN. Potongan ITitik Maksimum dengan t = ∞ Pada kondisi ini,momen akibat beban eksternal seperti beban tidak tetap variable action sudah bekerja.Demikian pengaruh akibat kehilangan prategang sudah diperhitungkan. N d,perm = -1067,1750,9112 = -0,9724 MN M d,perm = 1231,1 + -665,917 = 565,183 kNm M d,variable = 116,850.3 = 35,055 kNm Untuk beban angin,karena ψ 2 = 0,maka tidak diperhitungkan momen akibat beban angin.Maka,tegangan yang terjadi adalah : σ C bawah = ½ - t R ¦ -JQJ ™ È = ,Œs l ,ls a ,b , lŒb = 1,9 Nmm 2 σ C atas = ½ - t R ¦ -JQJ ™ É = ,Œs l ,ls a .b , Œaa = - 8, Nmm 2 Baik tegangan pada serat atas= -8,353 Nmm 2 dan serat bawah = 1,944 Nmm 2 tidak melebihi tegangan yang disyaratkan yaitu 18 Nmm 2 .Maka,struktur pada kondisi awal dapat dikatakan AMAN. Untuk daerah tumpuan,tegangan tidak akan diperiksa karena sudah pasti tegangan yang ada di tumpuan hanyalah tegangan akibat prategang saja,karena momen akibat beban mati ataupun beban tidak tetap di tumpuan = 0.dan tentunya Universitas Sumatera Utara tegangan di tumpuan menjadi kecil dibandingkan tengan di titik maksimum.Jadi,tegangan di tumpuan tidak perlu dihitung karena tidak terlalu berpengaruh.

4.1.9.1.2 Pemeriksaan Tegangan Pada Level Tulangan Nonprategang Reinforcement Steel

Berdasarkan Eurocode 2 pasal 4.4.1.1 tegangan pada level reinforcement steel adalah : σ s ≤  0,8  f yk = 0.8500 = 400 Nmm 2 Kombinasi beban yang digunakan adalah rare combination,yaitu : E d,rare = Σ G k,j + P k + Σψ ,i.Q k,I i1 Tegangan Pada Titik MaksimumPotongan I,t= ∞ N d,rare = -1067,750.9112 = -972,410 kN M d,rare = 1231.1 + 116,85+281,50.6 = 1516,85 kNm Untuk luas penampang bajareinforcement steel = As=20,78 cm 2 . ζ = 0.90 Maka,tegangan yang terjadi pada level baja adalah : σ S = ].`s ,s] . š ,a s ,Œ ∗ , a 0.9724 = 184,666 MNm 2 σ S = 184,666 MNm 2 400 MNm 2 ….tegangan pada level baja AMAN

4.1.9.1.3 Pemeriksaan Tegangan Pada Level Baja PrategangPrestressing Steel

Berdasarkan Eurocode 2 pasal 4.4.1.1 tegangan pada level prestressing steel atau baja prategang dapat dituliskan sebagai berikut σ p ≤  0,75  f pk = 0.81770 = 1327,5 Nmm 2 Universitas Sumatera Utara Untuk pemeriksaan tegangan pada level baja prategang,yang diperhitungkan yaitu gaya aksial akibat gaya prategang dan momen akibat beban tetap. Tegangan Pada Titik Maksimumt = ∞ N d,perm = -1067,1750.9112 = -972,410 kN M d,perm = 1231,1 kNm Maka,tegangan yang terjadi pada level baja prategang : ∆σ p = ].`s .s]. š . −0.9724 + , ` .Œ∗ , a = 74,467 MNm 2 . ∆σ p = 74,467 MNm 2 1327,5 MNm 2 …..perencanaan AMAN.

4.1.9.2 Pemeriksaan Batas RetakLimit State of Cracking