inovasi baru sehingga pemanfaatan ban bekas dapat lebih berguna dan dapat menghindari pencemaran lingkungan yang disebabkan pembakaran limbah ban bekas.
Oleh karena itu pemanfaatan ban bekas sebagai salah satu komponen dalam pembuatan genteng perlu diteliti.Wordpress,2011
Limbah plastik juga merupakan salah permasalan besar dalam pencemaran lingkungan, salah satunya adalah limbah plastik dari bahan polipropilen, bahan ini
telah juga dimanfaatkan kegunaannya terutama dengan pola mendaur ulang dengan berbagai kegunaan, pemanfaatan polipropilen bekas sebagai salah satu bahan
bangunan hingga kini belum ada, hal ini menginginkan peneliti meneliti polipropilen bekas ini sebagai bahan bangunan terutama bahan dalam pembuatan genteng.
Pembuatan genteng polimer juga memerlukan salah satu bahan yang bersifat adhesive, yang mampu mengikat material dari campuran pembuatan genteng. Aspal
merupakan salah satu bahan yang mampu bersifat adhesive, karena bahan ini mengandung senyawa hidrokarbon yang dibuat dari bahan sisa minyak bumi.
Dari penelitian tersebut diatas, maka peneliti ingin meneliti mengenai pembuatan genteng dengan menggunakan polipropilena PP dan ban bekas sebagai
bahan dasar serta aspal sebagai sebagai perekat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah campuran dari ban bekas, polipropilen dan aspal dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan genteng.
2. Ingin mencari campuran yang sesuai untuk menghasilkan genteng polimer dengan sifat mekanik yang sangat baik.
3. Bagaimanakah sifat fisik dan mekanik campuran bahan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
1.3 BATASAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi dengan penggunaan jenis bahan campuran yaitu : 1. Aspal yang digunakan adalah aspal iran tipe 6070.
2. Polipropilena PP yang digunakan adalah aqua gelas yang bekas. 3. Ban bekas yang digunakan adalah ban luar.
4. Variable yang digunakan dalam penelitihan ini adalah : Variable tetap : Aspal iran tipe 6070, Dikumil peroksida DCP dan Divinil
benzene DVB Variable bebas : PolipropilenaPP dan Serbuk ban bekas.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah : 1. Melakukan studi pembuatan paduan aspal, serbuk ban bekas, dan
polipropilen untuk pembuatan genteng. 2. Mengetahui persentase terbaik dari paduan poliprolilen PP dan serbuk ban
bekas pada pembuatan genteng. 3. Ingin menghasilkan genteng yang lebih fleksibel dengan pemanfaatan
limbah seperti aspal dan ban bekas.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Adapun mamfaat yang diharapkan dari penelitihan ini : 1. Mampu menghasilkan suatu bahan genteng yang sifat kompatibilitasnya
sesuai dengan yang diharapkan. 2. Dapat menghasilkan suatu produk barang yang mempunyai nilai tambah
ekonomis dan bermutu.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GENTENG
Suatu atap berfungsi melindungi terutama terhadap hujan. Tergantung atas sifat alami bangunan, atap itu bisa juga melindungi dari panas, cahaya matahari, dingin dan
angin. Jenis-jenis lain dari struktur, sebagai contoh, suatu bangunan untuk kebun, akan melindungi dari dingin, angin dan hujan tetapi bisa tembus cahaya. Suatu rumah bisa
diatapi dengan material yang melindungi dari cahaya matahari tetapi tidak menghalangi unsur-unsur yang lain.
Setiap jenis penutup atap punya kelebihan dan kekurangangnya masing- masing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan,
bentuk dan umur rencananya masing masing. Berikut akan dibahas beberapa jenis yang paling popular saat ini :
2.1.1.Atap Sirap
Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin eusideroxylon zwageri ini umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan,
dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah bergaya country dan yang
menyatu dengan alam.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional
Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar dan kekuatannya cukup bagus.Genteng tanah liat
membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan.
Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak lebih alami, namun
sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.
2.1.3. Atap Genteng Keramik
Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini
dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian
modern di perkotaan.
2.1.4. Atap Genteng Beton
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC Portland Cement adalah semen yang paling
banyak terdapat di pasaran, masyarakat Indonesia biasa menyebut semen abu-abu untuk membedakan dengan semen warna semen pengisi nat. Bahan baku semen PC
adalah batu kapurgamping berkadar kalsium tinggi yang dimasak dalam tanur bertekanan tinggi
dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya,
tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
2.1.5. Atap Seng
Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal
dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang,
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.
2.1.6. Atap Dak Beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya.
2.1.7. Atap Genteng Metal
Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya
tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm lebar,dengan ketebalan 0.3mm dan
panjang antara 1.2-12m.Rumah Ide,2009
2.2. Genteng Polimer
Genteng berbasis polimer merupakan suatu alternatif pengganti genteng yang kita kenal selama ini,dibuat dengan mencampur polimer sebagai matriks dan pengisi
filler dari bahan alam. Genteng komposit polimer dibuat secara partikel komposit dengan terlebih
dahulu mengubah bentuk bahan pengisi menjadi partikel,partikel ini kemudian dicampur dengan matrik polimer pada suhu titik leleh polimer tersebut. Matrik yang
digunakan adalah polietilen,polipropilen,dan paduan polietlen – karet alam.
Universitas Sumatera Utara
Mutu genteng komposit polimer yang dihasilkan bergantung pada bahan matriks,pengisi dan perbandingan antara matrik dan pengisi. Terhadap komposit yang
diperoleh dilakukan uji fisik, mekanik,dan termal. Komposit polimer yang memberikan sifat yang diinginkan lalu dicetak dengan bentuk genteng sehingga
diperoleh genteng komposit polimer. Secara keseluruhan genteng komposit polimer mempunyai beberapa keunggulan seperti ringan,kuat,ekonomis dan elastis serta
menggunakan bahan alam yang berlimpah sebagai bahan pengisi. Batan,2009
2.2.1. Genteng Aspal
Bahan meterial yang satu ini dari campuran lembaran bitumen turunan aspal dan bahan kimia lain. Material ini diolah sehingga menghasilkan sebuah genteng yang
ringan, lentur, dan tahan air. Aspal dalam hal ini berfungsi sebagai water proofing sehingga atap menjadi tahan terhadap kebocoran. Selain anti bocor, genteng aspal juga
lebih ringan dibandingkan genteng tanah liat, beton, atau keramik. Dengan bobot yang ringan konstruksi atap pun bisa diminimalkan, sehingga biaya pun bisa dihemat.
Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan
bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.
Untuk itu penulis mencoba merencanakan pembuatan genteng dengan menggunakan bahan plastik polimer dan proses cetak injeksi merupakan salah satu
cara dalam pengolahan plastik untuk membuat genteng ini. Untuk membuat barang- barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki, maka dalam
proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan juga bahan tambahan atau aditif. Keuntungan dari genteng aspal ini yaitu :
1.Ramah lingkungan 2. Tahan lama
3. Pemeliharaannya mudah dan Fleksibel.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan sistemnya genteng ini memiliki struktur polimer khusus yang meningkatkan fleksibilitas.Kekuatan tarik produk meningkat karena usia pembuatan
lapisan lebih kuat dan lebih tahan lama untuk menyediakan produk dengan kinerja yang sangat baik. Syafrudin latif, 2009
2.3. Ban Bekas
Karet alam atau karet mentah memiliki sifat fleksibel, harganya relatif ringan tapi daya sambung dan daya rekat jauh lebih rendah dibanding karet sintesis bila dibuat
perekat. Karet alam tidak bisa dipakai untuk penyambung plastik. Perekat yang dipakai dan terbuat dari karet sintesis atau karet alam tidak tahan terhadap bahan
pelarut minyak bahan oksidasi dan sinar ultraviolet, mudah sekali rusak bila terkena panas. Tahan terhadap panas pada suhu 35-40 derajat Celsius sebelum divulkanisasi,
jika divulkanisasi tahan terhadap panas 70 derajat Celsius. Karet alam larut dengan baik pada pelarut hidrokarbon. Perekat ini berguna untuk benda ringan seperti kain
karet busa yang mengelupas pada beban 3 kilogramcm2 pada suhu kamar.
Karet nitril karboksil adalah karet yang mengandung gugus asam karboksilat. Perekat yang dibuat dari bahan ini tidak saja memiliki daya rekat yang tinggi terhadap
logam tapi juga mempercepat reaksi resinya terhadap senyawa lain yang gunanya memberi kekuatan adhesive dan kohesif, dan lebih tahan minyak. Karet alam adalah
polimer hidrokarbon tak jenuh. Senyawa ini secara komersial diperoleh dari getah karet. Struktur kimianya sebagian dijelaskan pada abad ke 19 jika dipanaskan tanpa
udara isoprene. Suatu ban yang modern terdiri dari gabungan cordrubber. Ban roda dihasilkan
dan juga beberapa komponen-komponen yang terpisah, seperti injakan, innerliner, manik-manik, sabuk-sabuk, dll, dan komponen-komponen yang berbeda mempunyai
komposisi-komposisi karet yang berbeda. Karet ban bukanlah murni, tetapi dalam wujud campuran-campuran, yang terdiri dari elastomer-elastomer dan berbagai bahan
tambahan. Bahan tambahan dapat digolongkan sebagai bahan vulkanisasi, penggerak- penggerak vulkanisasi dan accelerators, pengisi-pengisi penguatan, semi reinforcing,
Universitas Sumatera Utara
atau pencampur, antidegradants, pelunak-pelunak. Lan Liang, Texas AM University, 2004.
Perumusan campuran dan fungsi campuran-campuran karet bersifat rancang bangun kritis memiliki banyak kekayaan yang khusus yang diperlukan oleh ban
industry, 38 seperti fleksibilitas, histeresis rendah, friksi baik di kebanyakan permukaan-permukaan, hambatan ampelas tinggi, dan sifat tak tembus baik ke udara.
Kekayaan ini memastikan bahwa ban roda melaksanakan bermacam fungsi-fungsi di bawah kondisi-kondisi yang parah, sulit, keras, berat.Untuk menggabungkan kekayaan
ini menuntut teknologi pencampuran karet canggih dan pencampuran yang tepat, yang sebaliknya membuat sisa pembuangan lebih hebat.
2.3.1. Pemrosesan Karet
Bahan karet dapat berasal dari sumber alamiah Hevea B.,dapat pula dibuat sintetik. Sintetis karet di dasarkan pada macam atau jumlah monomer
terbatas,namun aneka tipe produk karetnya amat banyak. Berbagai sifat produk dipengaruhi oleh cara pembuatan, system katalis sampai kondisi polimerisasi ,atas
struktur molekulnya. Beberapa sifat molekuler karet yang penting ialah berat molekul massa molar
rata – rata serta distribusinya,jenis dan derajat percabangannya,distribusi monomernya bagi kopolimer serta adanya gugus – gugus fungsi tertentu. Mikrostruktur elastomer
sangat menentukan sifat – sifat nya selama pemrosesan serta laju pembentukan dan struktur jalinan vulkanisasinya. A. J. Hartomo,1993
2.3.2. Vulkanisasi
Bila karet alam ini divulkanisir ia akan menjadi tahan panas dan kekuatan mengelupas sampai dengan 6 kilogramcm
2
. Salah satu dari keunggulan dari solusi karet alam tidak beracun, pelarut yang dipakai tidak menyengat dan tidak mudah terbakar,
Universitas Sumatera Utara
viskositas dari solusi ini kira-kira 25 persen. Karet Stiren butadin adalah karet sintetik termasuk yang luas permukaannya dan pemakaiannya dan murah harganya
dibandingkan dari karet alam. Karet Stiren Butadin termasuk perekat interior. Dari perekat ini berguna untuk karpet, karet busa dan konstruksi mobil untuk menyambung
karet kelogan karet ini tidak berguna untuk PVC. Pelarut yang digunakan biasanya nafta.
Selama vulkanisasi, tiga struktur dimensional dibentuk antara agen vulkanisasi dan rantai-rantai polimer oleh reaksi-reaksi closslinking. Reaksi ini penting untuk
dijadikan kuat dan lebih sedikit yang elastis. Setelah vulkanisasi, menjadi karet yang tak mampu larut di dalam bahan pelarut dan lebih resistan kepada penurunan derajad
secara normal yang disebabkan oleh panas, cahaya, dan penuaan. Sebaliknya, kesukaran dengan pendaur-ulangan karet juga diakibatkan oleh struktur yang
crosslinked. Vulkanisasi karet adalah suatu proses tak terbalikkan, yang disebabkan oleh polimer itu sendiri merupakan satu molekul yang besar.Platz, G.M, U.S.
Patent,1994 Perekat yang memerlukan vulkanisasi dan tambahan bahan – bahan lebih
seperti akselator. Perekat karet yang divulkanisasi dibawah tekanan kontak langsung pada kuningan merupakan perekat yang efektif dan untuk logam,campuran karet ini
terdiri dari : 35 sink,70 tembaga. Dengan stirin butadin daya rekat yang dimiliki dapat mencapai 40 kgcm
2
,dengan panas diatas 100
o
c daya rekat yang dimiliki tidak banyak berpengaruh dan perekat ini dapat bertahan terhadap tekanan yang berbeban
berat dan dinamis.Eddy Tano, 1997.
2.3.3. Activator Vulkanisir
Suatu penggerak vulkanisir bertindak seperti suatu katalisator; penambahan- penambahan relatif kecil dapat meningkatkan derajat tingkat oksidasi seng, mungkin
hampir semua penggerak yang tidak tersusun teratur adalah penting, sedangkan oksida magnesium juga bermanfaat. Pengaktifan oleh oksida seng tergantung pada ukuran
partikel yang digunakan. Secara normal, hal itu memerlukan 3-5 phr per seratus hidrokarbon karet, tetapi sangat bagus ukuran partikel dapat memerlukan sedikitnya 1
phr dari oksida seng untuk activasi yang cukup. Zat asam yang mengandung lemak,
Universitas Sumatera Utara
seperti yang stearic, palmitic, dan asam laurat, adalah penggerak-penggerak organik yang paling penting untuk pemercepat vulkanisir.
Metoda-metoda modern untuk vulkanisasi karet yang menggunakan belerang sering kali menggunakan jumlah yang kecil. Ada pemercepat yang baik yang tersedia
saat ini, kebanyakan mereka adalah nitrogenor belerang berisi senyawa organik yang digolongkan.
2.4 Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat adhesive, berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen
merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam aspal buton} atau
aspal minyak aspal yang berasal dari minyak bumi. Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai
bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan
bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan
aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang,
dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80 massa aspal adalah karbon, 10 hydrogen, 6 belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik
besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten yang massa molekulnya kecil dan malten yang massa molekulnya besar. Biasanya aspal
mengandung 5 sampai 25 aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa polar. Sukirman,2003.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Kandungan Aspal
Kandungan aspal terdiri dari senyawa yang kompleks,bahan utamanya disusun oleh hidrokarbon dan atom – atom N,S dan O dalam jumlah yang kecil,juga beberapa
logam seperti Vanadium, Ni, Fe, dan Ca dalam bentuk garam organik dan oksidanya. Dimana unsur – unsur yang terkandung dalam dalam bitumen adalah Karbon 82 – 88
,Hidrogen 8 – 11 ,Sulfur 0 – 6 ,Oksigen 0 – 1,5 ,dan Nitrogen 0 –1 .
Adapun beberapa kualitas yang harus dimiliki oleh aspal untuk menjamin performa yang memuaskan, secara mendasar adalah rheology, kohesi, adhesi dan
durabilitas. Fungsi aspal dalam campuran agregat aspal adalah sebagai bahan pengikat yang bersifat visco-elastis dengan tingkat viscositas yang tinggi selama masa
pemakaiannya dan berfungsi sebagai pelumas pada saat penghamparan di lapangan sehingga mudah untuk dipadatkan.
Pada AASHTO 1982 dinyatakan bahwa jenis aspal keras ditandai dengan angka penetrasi aspal, angka ini menyatakan tingkat kekerasan aspal atau tingkat
konsistensi aspal.Semakin meningkatnya besar angka penetrasi aspal maka tingkat kekerasan aspal semakin rendah, sebaliknya semakin kecil angka penetrasi aspal maka
tingkat kekerasan aspal semakin tinggi.Semakin besar angka penetrasi aspal semakin kecil tingkat konsistensi aspal akanmemberikan nilai modulus elastis aspal yang
semakin kecil dalam tinjauan temperatur dan pembebanan yang sama. Semakin tinggi suhu udara dan makin lambat beban yang lewat,maka modulus elastis aspal makin
kecil. Lama pembebanan merupakan fungsi dari tebal perkerasan dan kecepatan kendaraan.
Terdapat bermacam – macam tingkat penetrasi aspal yang dapat digunakan dalam campuran agregat aspal, antara lain 4050, 6070, 80100. Dalam pemilihan
jenis aspal yang akan digunakan pada daerah yang beriklim panas sebaiknya aspal dengan indeks penetrasi yang rendah, dalam rangka mencegah aspal menjadi lebih
kaku dan mudah pecah brittle . Umumnya aspal yang digunakan di Indonesia adalah aspal dengan penetrasi 80100 dan penetrasi 6070.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi kandungan aspal dalam campuran juga berperan sebagai selimut penyelubung agregat dalam bentuk tebal film aspal yang berperan menahan gaya
geser permukaan dan mengurangi kandungan pori udara yang lebih lanjut, juga berarti mengurangi penetrasi air dalam campuran.
2.4.2. Sifat – Sifat Aspal
Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama-
sama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senyawa-senyawa komplek seperti Asphaltenese, Resins
dan Oils. Aspal mempunyai sifat visco-elastis dan tergantung dari waktu pembebanan. Pada proses pencampuran dan proses pemadatan sifat aspal dapat ditunjukkan dari
nilai viscositasnya,sedangkan pada sebagian besar kondisi saat masa pelayanan, aspal mempunyai sifat viscositas yang diwujudkan dalam suatu nilai modulus kekakuan.
Sedang sifat aspal lainnya adalah ; 1. Aspal mempunyai sifat mekanis Rheologic , yaitu hubungan antara tegangan
stress dan regangan strain dipengaruhi oleh waktu. Apabila mengalami pembebanan dengan jangka waktu pembebanan yang sangat cepat, maka aspal
akan bersifat elastis, tetapi jika pembebanannya terjadi dalam jangka waktu yang lambat maka sifat aspal menjadi plastis viscous .
2. Aspal adalah bahan yang Thermoplastis, yaitu konsistensinya atau viskositasnya akan berubah sesuai dengan perubahan temperatur yang terjadi.
Semakin tinggi temperature aspal, maka viskositasnya akan semakin rendah atau semakin encer demikian pula sebaliknya. Dari segi pelaksanaan lapis
keras, aspal dengan viskositas yang rendah akan menguntungkan karena aspal akan menyelimuti batuan dengan lebih baik dan merata.Akan tetapi dengan
pemanasan yang berlebihan maka akan merusak molekul-molekul dari aspal, aspal menjadi getas dan rapuh.
3. Aspal mempunyai sifat Thixotropy, yaitu jika dibiarkan tanpa mengalami
tegangan regangan akan berakibat aspal menjadi mengeras sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
jalannya waktu. Meskipun aspal hanya merupakan bagian yang kecil dari komponen campuran beraspal, namun merupakan bagian terpenting untuk
menyediakan ikatan yang awettahan lama durable dan menjaga campuran tetap dalam kondisi kental yang elastis.
2.4.3 Jenis – Jenis Aspal
Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan asal dan proses pembentukannya yaitu sebagai berikut :
1. Aspal Alamiah Aspal alamiah ini berasal dari berbagai sumber,seperti pulau Trinidad.
Aspal dari Trinidad mengandung kira – kira 40 organic dan zat – zat anorganik yang tidak dapat larut. Dengan pengembangan aspal minyak
bumi,aspal alamiah relative tidak penting.
2. Aspal Batuan
Aspal batuan ini adalah endapan alamiah batu kapur atau batu pasir yang diperpadat dengan bahan – bahan berbitumen. Aspal ini terjadi ini
diberbagai bagian diamerika serikat. Aspal ini umumnya membuat permukaan jalan yang sangat lama dan stabil ,tetapi kebutuhan transportasi yang tinggi
membuat aspal terbatas pada daerah – daerah tertentu.
3. Aspal Minyak Bumi Aspal minyak bumi pertama kali digunakan diAmerika Serikat untuk
perlakuan jalan pada tahun 1894. Bahan – bahan pengeras jalan aspal sekarang berasal dari minyak mentah domestic bermula dari ladang – ladang di
Kentucky, Ohio , Michigan, Illinois , Mid-Continent, Gulf-Coastal, Rocky Mountain, California, dan Alaska. Sumber – sumber asing termasuk meksiko,
Venezuela, Colombia, dan Timur Tengah. Sebasar 32 juta ton telah digunakan pada tahun 1980 Oglesby,C.H.,1996
Universitas Sumatera Utara
4. Aspal Iran Aspal iran merupakan salah satu jenis aspal yang di impor dari Iran –
Teheran. Aspal jenis ini sangat sesuai dan direkomendasikan untuk Negara beriklim tropis seperti diindonesia, karena ini desain untuk bisa elastis
menyesuaikan suhu yang naik dan turun, contohnya aspal yang dipergunakan sebagai bahan utama dalam penelitihan ini yaitu aspal dengan angka penetrasi
6070. Untuk data jenis pengujian dan data persyaratan aspal tersebut tercantum seperti pada table dibawah ini.
Table 2.1 Data jenis pengujian dan persyaratan Aspal tipe grade 6070
SIFAT SATUAN
SPESIFIKASI STANDART
PENGUJIAN Densitas pada T 25 ºC
grcm
3
1010 - 1060 ASTM – D713289
Penetrasi pada T 25 ºC 0,1 mm
6070 ASTM – D5
Titik lelah ºC
4956 ASTM – D36
Daktilitas pada T 25 ºC Cm
Min. 100 ASTM – D113
Kerugian pemanasan wt
Max. 0,2 ASTM – D6
Penurunan pada
penetrasi setelah
pemanasan Max. 20
ASTM – D6D5
Titik nyala ºC
Min. 250 ASTM – D92
Kelarutan dalam CS
2
wt Min. 99,5
ASTM – D4 Spot Test
Negatif ASSHO T102
Sony Sulaksono,2001
2.4.4. Viskositas Aspal
Tingkatan material aspal dan suhu yang digunakan sangat tergantung pada kekentalannya. Kekentalan aspal sangat bervariasi terhadap suhu, dari tingkatan padat,
encer sampai tingkat cair. Hubungan antara kekentalan dan suhu adalah sangat penting
Universitas Sumatera Utara
dalam perencanaan dan penggunaan material aspal. Kekentalan akan berkurang dalam hal ini aspal akan menjadi lebih encer ketika suhu meningkat.
Kekentalan absolut atau kekentalan dinamik dinyatakan dalam satuan Pa detik atau poises 1 poise = 0,1 Pa detik. Viskositas kinematik dinyatakan dalam satuan
cm
2
detik dan stokes atau centistokes 1 stokes = 100 centistokes = 1 cm
2
detik. Karena kekentalannya sama dengan kekentalan absolute dibagi dengan berat jenis
kira – kira 1 cm
2
detik untuk aspal, kekentalan absolut dan kekentalan kinematik mempunyai harga yang relatif sama apabila kedua – duanya dinyatakan masing –
masing dalam poises dan stokes. Sony Sulaksono,2001
2,5. Polipropilen PP
Polipropilen merupakan hasil reaksi polimerisasi monometer propylene. PP yang diperdagangkan umumnya dalam bentuk pellet butiran memanjang. Polipropilen
dapat digunakan untuk membuat barang – barang seperti botol, box aki, tikar, rafia, dan karung plastik.
Bahan baku polipropilen didapat dengan menguraikan petroleum naftan dengan cara yang sama seperti pada etilen. Menurut proses yang serupa dengan
metoda tekanan rendah untuk polietilen, mempergunakan katalis Zieger – Natta, polipropilen dengan keteraturan ruang dapat diperoleh dari propilen. Polipropilen
ataktik tanpa keteraturan ruang dan mempunyai titik lunak rendah dipisahkan oleh ekstraksi dengan pentan dan disisihkan.Ghanie,2011
2.5.1 Sifat - Sifat Polipropilen
Sifat – sifat polipropilen serupa dengan sifat – sifat polietilen. Massa jenisnya rendah 0,90 – 0,92. Termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat
terbakar jika dinyalakan. , titik lunaknya tinggi sekali 176°C, Tm, kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah
terutama pada suhu rendah. Sifat tembus cahayanya pada pencetakan lebih baik daripada polietilen dengan permukaan yang mengkilap, penyusutannya pada
Universitas Sumatera Utara
pencetakan kecil, penampilan dan ketelitian dimensinya lebih baik. Sifat mekaniknya dapat ditingkatkan sampai batas tertentu dengan jalan mencampurkan serat gelas.
Pemuaian termal juga dapat diperbaiki sampai setingkat dengan resin termoset. Sifat – sifat listriknya hampir sama dengan sifat – sifat listrik polietilen. Ketahanan kimianya
kira – kira sama bahkan lebih baik daripada polietilen massa jenis tinggi. Ketahanan retak – tegangannya sangat baik. Dalam hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon yang
terklorinasi, larut pada 80°C atau lebih, tetapi pada suhu biasa hanya memuai. Oleh karena itu sukar untuk diolah dengan perekatan dan pencapan seperti halnya dengan
polietilen yang memerlukan perlakuan tertentu pada permukaannya. Polipropilena merupakan jenis bahan baku plastik yang ringan, densitas 0,90 –
0,92, memiliki kekerasan dan kerapuhan yang paling tinggi dan bersifat kurang stabil terhadap panas dikarenakan adanya hidrogen tersier. Penggunaan bahan pengisi dan
penguat memungkinkan polipropilena memiliki mutu kimia yang baik sebagai bahan polimer dan tahan terhadap pemecahan karena tekanan stress-cracking walaupun
pada temperatur tinggi. Kerapuhan polipropilena dibawah 0
o
C dapat dihilangkan dengan penggunaan bahan pengisi. Dengan bantuan pengisi dan penguat, akan terdapat adhesi yang
baik.Polimer yang memiliki konduktivitas panas rendah seperti polipropilena konduktivitas = 0,12 Wm kristalinitasnya sangat rentan terhadap laju pendinginan.
Misalnya dalam suatu proses pencetakan termoplastik membentuk barang jadi yang tebal dan luas, bagian tengah akan menjadi dingin lebih lambat dari pada bagian luar,
yang bersentuhan langsung dengan cetakan. Akibatnya, akan terjadi perbedaan derajat kristalinitas pada permukaan dengan bagian tengahnya.
Polipropilena mempunyai tegangan tensile yang rendah, kekuatan benturan impact strength yang tinggi dan ketahan yang tinggi terhadap pelarut organik.
Polipropilena juga mempunyai sifat isolator yang baik mudah diproses dan sangat tahan terhadap air karena sedikit sekali menyerap air, dan sifat kekakuan yang tinggi.
Seperti polyolefin lain, polipropilena juga mempunyai ketahan yang sangat baik terhadap bahan kimia anorganik non pengoksidasi, deterjen, alcohol dan
sebagainya. Tetapi polipropilena dapat terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti asam
Universitas Sumatera Utara
nitrat dan hidrogen peroksida. Sifat kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan daya regangannya tinggi, kaku dan keras.Ahmad Hafizullah,2011
2.5.2 Mampu Cetak
Polipropilen mempunyai sifat mampu cetak yang baik seperti halnya polietilen. Seperti telah diutarakan di atas polipropilen mempunyai faktor penyusutan cetakan
yang lebih kecil dibandingkan dengan polietilen yang bermassa jenis tinggi, pada kondisi optimal dapat diperoleh produk dengan ketelitian dimensinya bai dan
tegangan sisa yang kecil.
2.5.3 Penggunaan Polipropilen
Hampir sama seperti polietilen, popliropilen banyak digunakan sebagai bahan dalam produksi peralatan meja makan, keranjang, peralatan kamar mandi, keperluan rumah
tangga, mainan, peralatan listrik, barang – barang kecil, komponen mobil, dan seterusnya. Penggunaan yang luas itu berkat mampu cetaknya yang baik,
permukaannya yang licin, mengkilap dan tembus cahaya. Film yang diregangkan pada dua arah sumbu kuat dan baik ketahanan impaknya pada suhu rendah. Untuk
memperbaiki permeabilitas gas dan ketahanan terhadap panas telah dikembangkan berbagai macam laminasi film.
Benang celah dibuat dengan cara meregangkan film sampai putus pada panjang yang sama, dan benang pisah dengan robekan yang banyak, dipakai untuk
membuat tali dan pita untuk keperluan pengepakan. Serat dipergunakan untuk tambang, karpet, tirai dan bahkan yang dicetak tiup untuk berbagai macam
botol.ghanie,2011
2.6 Dikumil Peroksida DCP
Dikumil Peroksida adalah sumber radikal yang kuat, digunakan sebagai inisiator polimerisasi, katalis, dan zat pemvulkanisasi. Temperatur waktu paruh 61
o
C untuk 10 jam 80
o
C untuk 1 jam dan 120
o
C untuk 1 menit. DCP terdekomposisi dengan cepat, menyebabkan kebakaran dan ledakan, pada pemanasan dan dibawah pengaruh
Universitas Sumatera Utara
cahaya. DCP juga bereaksi keras dengan senyawa yang bertentangan asam, basa, zat pereduksi, dan logam berat. Sebaiknya DCP disimpan dalam kondisi temperatur
kamar 27
o
C atau maksimum 39
o
C dan untuk menjaga dari zat pereduksi dan senyawa yang tidak kompatibel dengannya.
Dikumil peroksida DCP dapat berurai menjadi radikal bebas pada suhu pemvulkanisasian. Radikal-radikal bebas tersebut akan bereaksi dengan rantai-rantai
molekul karet dengan cara bereaksi dengan atom hidrogen.
2.6.1 Penggunaan Dikumil Peroksida DCP Sebagai Inisiator
Diantara berbagai tipe inisiator, peroksida ROOR dan hidroperoksida ROOH merupakan jenis yang paling banyak digunakan. Mereka tidak stabil dengan panas dan
terurai menjadi radikal-radikal pada suatu suhu dan laju yang tergantung pada strukturnya. Yang ideal, suatu inisiator peroksida mestilah relatif stabil pada suhu
pemrosesan polimer untuk menjamin laju reaksi yang layak . Teknik crosslinking ikat silang karet dengan peroksida telah dikenal sejak
lama. Keuntungan umum menggunakan peroksida sebagai zat ikat silang adalah ketahanannya baik pada suhu tinggi dalam waktu yang lama, keelastisannya yang
baik, dan tidak ada penghilangan warna pada produk akhir.
2.7 Divinil benzene DVB
Divenil benzena berubah-ubah secara ekstrim zat crosslinking ikat silang yang sangat baik dan juga meningkatkan sifat-sifat polimer. Sebagai contoh, divenil
benzena banyak digunakan pada pabrik adesif, plastik, elastromer, keramik, material biologis, mantel, katalis, membran, peralatan farmasi, khususnya polimer dan resin
penukar ion.
Rumus molekul divenil benzena C
10
H
10
, titik didih 195
o
C, tidak larut dalam air dan larut dalam etanol dan eter dan titik nyala 76
o
C, ketika bereaksi bersama-sama dengan stirena, divenil benzena dapat digunakan sebagai monomer reaktif dalam resin
Universitas Sumatera Utara
polyester. Stiren dan divenil benzena bereaksi secara bersama-sama menghasilkan kopolimer stirena divenil benzena. Ahmad Hafizullah,2011.
2.8 Syarat Mutu Genteng Menurut Standar Nasional Indonesia