Viskositas Aspal Sifat - Sifat Polipropilen

4. Aspal Iran Aspal iran merupakan salah satu jenis aspal yang di impor dari Iran – Teheran. Aspal jenis ini sangat sesuai dan direkomendasikan untuk Negara beriklim tropis seperti diindonesia, karena ini desain untuk bisa elastis menyesuaikan suhu yang naik dan turun, contohnya aspal yang dipergunakan sebagai bahan utama dalam penelitihan ini yaitu aspal dengan angka penetrasi 6070. Untuk data jenis pengujian dan data persyaratan aspal tersebut tercantum seperti pada table dibawah ini. Table 2.1 Data jenis pengujian dan persyaratan Aspal tipe grade 6070 SIFAT SATUAN SPESIFIKASI STANDART PENGUJIAN Densitas pada T 25 ºC grcm 3 1010 - 1060 ASTM – D713289 Penetrasi pada T 25 ºC 0,1 mm 6070 ASTM – D5 Titik lelah ºC 4956 ASTM – D36 Daktilitas pada T 25 ºC Cm Min. 100 ASTM – D113 Kerugian pemanasan wt Max. 0,2 ASTM – D6 Penurunan pada penetrasi setelah pemanasan Max. 20 ASTM – D6D5 Titik nyala ºC Min. 250 ASTM – D92 Kelarutan dalam CS 2 wt Min. 99,5 ASTM – D4 Spot Test Negatif ASSHO T102 Sony Sulaksono,2001

2.4.4. Viskositas Aspal

Tingkatan material aspal dan suhu yang digunakan sangat tergantung pada kekentalannya. Kekentalan aspal sangat bervariasi terhadap suhu, dari tingkatan padat, encer sampai tingkat cair. Hubungan antara kekentalan dan suhu adalah sangat penting Universitas Sumatera Utara dalam perencanaan dan penggunaan material aspal. Kekentalan akan berkurang dalam hal ini aspal akan menjadi lebih encer ketika suhu meningkat. Kekentalan absolut atau kekentalan dinamik dinyatakan dalam satuan Pa detik atau poises 1 poise = 0,1 Pa detik. Viskositas kinematik dinyatakan dalam satuan cm 2 detik dan stokes atau centistokes 1 stokes = 100 centistokes = 1 cm 2 detik. Karena kekentalannya sama dengan kekentalan absolute dibagi dengan berat jenis kira – kira 1 cm 2 detik untuk aspal, kekentalan absolut dan kekentalan kinematik mempunyai harga yang relatif sama apabila kedua – duanya dinyatakan masing – masing dalam poises dan stokes. Sony Sulaksono,2001 2,5. Polipropilen PP Polipropilen merupakan hasil reaksi polimerisasi monometer propylene. PP yang diperdagangkan umumnya dalam bentuk pellet butiran memanjang. Polipropilen dapat digunakan untuk membuat barang – barang seperti botol, box aki, tikar, rafia, dan karung plastik. Bahan baku polipropilen didapat dengan menguraikan petroleum naftan dengan cara yang sama seperti pada etilen. Menurut proses yang serupa dengan metoda tekanan rendah untuk polietilen, mempergunakan katalis Zieger – Natta, polipropilen dengan keteraturan ruang dapat diperoleh dari propilen. Polipropilen ataktik tanpa keteraturan ruang dan mempunyai titik lunak rendah dipisahkan oleh ekstraksi dengan pentan dan disisihkan.Ghanie,2011

2.5.1 Sifat - Sifat Polipropilen

Sifat – sifat polipropilen serupa dengan sifat – sifat polietilen. Massa jenisnya rendah 0,90 – 0,92. Termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat terbakar jika dinyalakan. , titik lunaknya tinggi sekali 176°C, Tm, kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah terutama pada suhu rendah. Sifat tembus cahayanya pada pencetakan lebih baik daripada polietilen dengan permukaan yang mengkilap, penyusutannya pada Universitas Sumatera Utara pencetakan kecil, penampilan dan ketelitian dimensinya lebih baik. Sifat mekaniknya dapat ditingkatkan sampai batas tertentu dengan jalan mencampurkan serat gelas. Pemuaian termal juga dapat diperbaiki sampai setingkat dengan resin termoset. Sifat – sifat listriknya hampir sama dengan sifat – sifat listrik polietilen. Ketahanan kimianya kira – kira sama bahkan lebih baik daripada polietilen massa jenis tinggi. Ketahanan retak – tegangannya sangat baik. Dalam hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon yang terklorinasi, larut pada 80°C atau lebih, tetapi pada suhu biasa hanya memuai. Oleh karena itu sukar untuk diolah dengan perekatan dan pencapan seperti halnya dengan polietilen yang memerlukan perlakuan tertentu pada permukaannya. Polipropilena merupakan jenis bahan baku plastik yang ringan, densitas 0,90 – 0,92, memiliki kekerasan dan kerapuhan yang paling tinggi dan bersifat kurang stabil terhadap panas dikarenakan adanya hidrogen tersier. Penggunaan bahan pengisi dan penguat memungkinkan polipropilena memiliki mutu kimia yang baik sebagai bahan polimer dan tahan terhadap pemecahan karena tekanan stress-cracking walaupun pada temperatur tinggi. Kerapuhan polipropilena dibawah 0 o C dapat dihilangkan dengan penggunaan bahan pengisi. Dengan bantuan pengisi dan penguat, akan terdapat adhesi yang baik.Polimer yang memiliki konduktivitas panas rendah seperti polipropilena konduktivitas = 0,12 Wm kristalinitasnya sangat rentan terhadap laju pendinginan. Misalnya dalam suatu proses pencetakan termoplastik membentuk barang jadi yang tebal dan luas, bagian tengah akan menjadi dingin lebih lambat dari pada bagian luar, yang bersentuhan langsung dengan cetakan. Akibatnya, akan terjadi perbedaan derajat kristalinitas pada permukaan dengan bagian tengahnya. Polipropilena mempunyai tegangan tensile yang rendah, kekuatan benturan impact strength yang tinggi dan ketahan yang tinggi terhadap pelarut organik. Polipropilena juga mempunyai sifat isolator yang baik mudah diproses dan sangat tahan terhadap air karena sedikit sekali menyerap air, dan sifat kekakuan yang tinggi. Seperti polyolefin lain, polipropilena juga mempunyai ketahan yang sangat baik terhadap bahan kimia anorganik non pengoksidasi, deterjen, alcohol dan sebagainya. Tetapi polipropilena dapat terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti asam Universitas Sumatera Utara nitrat dan hidrogen peroksida. Sifat kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan daya regangannya tinggi, kaku dan keras.Ahmad Hafizullah,2011

2.5.2 Mampu Cetak