jalannya waktu. Meskipun aspal hanya merupakan bagian yang kecil dari komponen campuran beraspal, namun merupakan bagian terpenting untuk
menyediakan ikatan yang awettahan lama durable dan menjaga campuran tetap dalam kondisi kental yang elastis.
2.4.3 Jenis – Jenis Aspal
Aspal dapat diklasifikasikan berdasarkan asal dan proses pembentukannya yaitu sebagai berikut :
1. Aspal Alamiah Aspal alamiah ini berasal dari berbagai sumber,seperti pulau Trinidad.
Aspal dari Trinidad mengandung kira – kira 40 organic dan zat – zat anorganik yang tidak dapat larut. Dengan pengembangan aspal minyak
bumi,aspal alamiah relative tidak penting.
2. Aspal Batuan
Aspal batuan ini adalah endapan alamiah batu kapur atau batu pasir yang diperpadat dengan bahan – bahan berbitumen. Aspal ini terjadi ini
diberbagai bagian diamerika serikat. Aspal ini umumnya membuat permukaan jalan yang sangat lama dan stabil ,tetapi kebutuhan transportasi yang tinggi
membuat aspal terbatas pada daerah – daerah tertentu.
3. Aspal Minyak Bumi Aspal minyak bumi pertama kali digunakan diAmerika Serikat untuk
perlakuan jalan pada tahun 1894. Bahan – bahan pengeras jalan aspal sekarang berasal dari minyak mentah domestic bermula dari ladang – ladang di
Kentucky, Ohio , Michigan, Illinois , Mid-Continent, Gulf-Coastal, Rocky Mountain, California, dan Alaska. Sumber – sumber asing termasuk meksiko,
Venezuela, Colombia, dan Timur Tengah. Sebasar 32 juta ton telah digunakan pada tahun 1980 Oglesby,C.H.,1996
Universitas Sumatera Utara
4. Aspal Iran Aspal iran merupakan salah satu jenis aspal yang di impor dari Iran –
Teheran. Aspal jenis ini sangat sesuai dan direkomendasikan untuk Negara beriklim tropis seperti diindonesia, karena ini desain untuk bisa elastis
menyesuaikan suhu yang naik dan turun, contohnya aspal yang dipergunakan sebagai bahan utama dalam penelitihan ini yaitu aspal dengan angka penetrasi
6070. Untuk data jenis pengujian dan data persyaratan aspal tersebut tercantum seperti pada table dibawah ini.
Table 2.1 Data jenis pengujian dan persyaratan Aspal tipe grade 6070
SIFAT SATUAN
SPESIFIKASI STANDART
PENGUJIAN Densitas pada T 25 ºC
grcm
3
1010 - 1060 ASTM – D713289
Penetrasi pada T 25 ºC 0,1 mm
6070 ASTM – D5
Titik lelah ºC
4956 ASTM – D36
Daktilitas pada T 25 ºC Cm
Min. 100 ASTM – D113
Kerugian pemanasan wt
Max. 0,2 ASTM – D6
Penurunan pada
penetrasi setelah
pemanasan Max. 20
ASTM – D6D5
Titik nyala ºC
Min. 250 ASTM – D92
Kelarutan dalam CS
2
wt Min. 99,5
ASTM – D4 Spot Test
Negatif ASSHO T102
Sony Sulaksono,2001
2.4.4. Viskositas Aspal