Analisis pengujian daya serap air Analisis pengujian kekuatan lentur

4.2 Pembahasan 4.2.1. Analisis Pengujian Porositas Berdasarkan ASTM C 373 – 88 hasil dari pengujian Porositas , diperoleh bahwa pada komposisi campuran polipropilen bekas dan serbuk ban bekas variasi 60 : 30 yaitu 0,94 dan Porositas maksimum pada campuran polipropilen dan serbuk ban bekas variasi 10 : 80 yaitu 76,45 . Ini menunjukkan bahwa penggunaan polipropilena bekas dalam jumlah yang banyak cukup baik karena dapat mengurangi porositas. Pada komposisi polipropilen bekas dan serbuk ban bekas 60 : 30 nilai porositasnya paling minimum diantara semua variasi dan ini menunjukkan bahwa pada komposisi tersebut adalah yang terbaik untuk di uji, dikarenakan polipropilen menyebar merata homogen di dalam campuran tersebut sehingga menghalangi sebagian air untuk masuk. Komposisi Polipropilen gram x 10 1 Grafik .4.1 Hubungan antara Porositas dan Polipropilena bekas.

4.2.2 Analisis pengujian daya serap air

Sampel yang telah ditetapkan untuk campuran serbuk ban bekas dan polipropilena bekas kemudian ditambahkan aspal,aspal ini berfungsi sebagai anti air waterproof yang dapat mencegah air merembes ataupun tembus melalui lapisan genteng. Universitas Sumatera Utara Banyaknya kandungan air dalam campuran aspal cenderung mengurangi daya tahan campuran aspal karena menyebabkan erosi. Sehingga dengan ditambahkannya bahan polipropilena, persentase daya serap air lebih kecil. Berdasarkan SNI 0096 : 2007, diketahui bahwa kandungan air dalam campuran aspal maksimum 10 . Adapun sampel yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI penyerapan air yaitu pada komposisi campuran variasi polipropilena bekas dan serbuk ban bekas yaitu 80 : 10 , 70 : 20 , 60 : 30 dan 50 : 40 dan 40 : 50 dengan komposisi campuran yang optimum yaitu pada variasi 60 : 30 . Komposisi campuran Polipropilena gram x 10 1 Grafik 4.2 Hubungan antara polipropilen dengan daya serap air.

4.2.3. Analisis pengujian kekuatan lentur

Sampel uji berbentuk persegi panjang dengan ukuran 100 mm disesuaikan dengan standart ASTM D – 790. Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap pembebanan pada tiga titik lentur. Universitas Sumatera Utara Disamping itu pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Komposisi campuran Polipropilena gram x 10 1 Grafik 4.3 Hubungan antara Polipropilena dengan kekuatan lentur Berdasarkan grafik 4.3 diatas dapat dilihat hubungan antara pengaruh penggunaan polipropilen terhadap kekuatan lentur sampel tersebut. Hasil dari pengujian tersebut ditampilkan secara digital ,dimana diperoleh beban maksimum load dalam satuan kgf dan regangan stroke dalam satuan mmmenit. Dari grafik 4.3 terlihat jelas bahwa nilai kuat lentur maksimum pada komposisi campuran variasi 60 : 30 sebesar 449,9 MPa. Sedangkan nilai kuat lentur minimum pada komposisi serbuk ban bekas dan polipropilen bekas 30 : 60 sebesar 8,15 MPa. Hal ini disebabkan karena sifat polipropilen yang lentur. Semakin berkurang jumlah polipropilen yang digunakan pada campuran maka semakin berkurang kelenturannya. Dengan kata lain pada komposisi variasi 30 : 60 sampel mempunyai sifat kaku atau rapuh.

4.2.4 Analisis pengujian kekuatan Impak