Berdasarkan Hasil Wawancara Penyajian Data Berdasarkan Kuesioner dan Wawancara.

Tabel 31: Distribusi jawaban responden berdasarkan apakah penyelesaian KTP selalu siap tepat waktu No Kelurahan Terjun Jumlah 1 Ya 6 60 2 Tidak 4 40 Jumlah 10 100 Sumber: Angket Masyarakat No.17 Dari tabel 31 di atas dapat kita lihat bahwa dari 10 orang responden, 6 orang mengatakan bahwa penyelesaian KTP selalu tepat waktu. Sedangkan 4 orang mengatakan penyelesaian KTP tidak tepat waktu. Dari data ini dapat diketahui bahwa aparatur harus lebih meningkatkan disiplin kerja agar pekerjaannya selalu siap tepat waktu agar masyarakat tidak kecewa menunggu KTP selesai terlalu lama. Walaupun KTP tersebut mengalami keterlambatan karena sesuatu hal, maka aparatur seharusnya memberi informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat memahami alasan ketelambatan itu. Hal ini juga dapat mengurangi rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah, sehingga masyarakat enggan berhubungan dengan pemerintahan dan aparatnya.

IV.2.2. Berdasarkan Hasil Wawancara

Melalui wawancara dengan beberapa aparatur pemerintah yang berhubungan dengan pengurusan KTP, maka dapat diketahui bahwa aparatur selalu berusaha untuk bekerja dan memberikan pelayanan yang tepat waktu kepada masyarakat. Aparatur berusaha untuk segera mengerjakan urusan permohonan pengurusan KTP dari masyarakat. Biasanya yang menjadi kendala adalah akibat adanya pemadaman bergilir di Kota Medan. Walaupun di Kecamatan Medan Marelan listrik hidup, tetapi jika di Dinas Kependudukan listrik padam, maka data Universitas Sumatera Utara juga tidak bisa masuk ke Dinas Kependudukan. Begitu juga sebaliknya, jika di Dinas Kependudukan listrik hidup, tetapi di Kecamatan Medan Marelan listrik padam, maka data juga tidak bisa dikirim ke Dinas Kependudukan. Hal lainnya adalah tidak adanya Camat di tempat karena ada tugas di luar kantor, maka urusan akan tertunda. Karena formulir pengurusan KTP memerlukan tanda tangan dari Camat. Memang seorang Camat tidak mungkin selama 24 jam selalu ada di ruangannya. Camat juga mempunyai keperluan lain, misalnya untuk mengikuti rapat dinas diluar kantor Kecamatan, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Hal ini menurut responden yang menjadi kendala dalam pengurusan KTP adalah tidak tersedianya blangko. Memang ini jarang terjadi, tetapi jika terjadi akan menghambat pengurusan KTP. Pada kantor Kecamatan Medan Marelan ini juga pengawasan juga sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya evaluasi tugas-tugas setiap hari senin dan adanya rapat-rapat staf yang dihadiri dari tingkat Kecamatan hingga ke tingkat Kepala Lingkungan. Pemeriksaan kehadiranabsensi, masuk kerja pukul 07.30-16.00 WIB pada hari Senin-Kamis, pukul 07.30-13.30 WIB pada hari Jumat. Secara umum proses pelaksanaan semua kegiatan yang ada di Kecamatan Medan Marelan disampaikan oleh Camat Medan Marelan pada rapat koordinasi antara Camat dan Lurah pada setiap senin pagi setelah apel pagi. Melalui forum rapat tesebut selalu di evaluasi kinerja aparatur pemerintah sampai pada tingkat Kepala Lingkungan. Selain itu, segala kegiatan yang akan dikerjakan juga di rencanakan juga pada forum tersebut. Setelah itu Lurah mengumumkannya di Kelurahan dan juga menginformasikannya kepada Kepala Lingkungan dan para tokoh-tokoh agama. Kantor Kecamatan diawasi langsung oleh Pemko Medan dan oleh Camat itu sendiri. Kantor Kelurahan diawasi langsung oleh Kecamatan dan Lurah itu sendiri. Kepala Lingkungan diawasi oleh Kelurahan dan dinilai oleh masyarakat. Karena masyarakat merupakan pengguna jasa dan penerima layanan dari aparatur pemerintah. Masyarakat yang merasa tidak Universitas Sumatera Utara puas dengan pelayanan dari aparatur pemerintah dapat memberikan kritik dan masukan kepada Kepala Lingkungan. Kepala Lingkungan akan meneruskan ke Kelurahan dan di coba di cari pemecahanya atau jalan keluarnya. Biasanya Kaur pemerintahan yang menampung semua keluhan masyarakat yang berhubungan dengan masalah KTP. Dengan sudah berjalannya sistem pengawasan pada kantor Kecamatan Medan Marelan, maka secara otomatis sistem koordinasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal, juga sudah berjalan dengan baik. Seperti yang kita lihat diatas, pengawasan dilakukan dengan adanya koordinasi dari tingkat Pemko Medan yang mengawasi Kecamatan dan Kecamatan juga mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Pemko Medan. Kantor Kelurahan juga diawasi oleh Kecamatan. Kepala Lingkungan diawasi oleh Kelurahan. Pada tingkat horisontal juga dapat dilihat, pada tingkat Kelurahan, semua aparatur pemerintah diawasi oleh Lurah dan pada tingkat Kecamatan, seluruh aparatur pemerintah diawasi oleh Camat. Kecamatan Medan Marelan memiliki sumber daya manusia yang cukup baik, ramah kepada masyarakat dan juga cukup memiliki kemampuan dalam menangani setiap masalah yang timbul di Kecamatan Medan Marelan. Sampai saat ini jumlah pegawai di Kecamatan Medan Marelan berjumlah sebanyak 23 orang dan tenaga honorer sebanyak 10 orang. Dalam menjalankan pekerjaan setiap harinya para pegawai di Kecamatan Medan Marelan memiliki koordinasi yang sangat baik kepada atasan. Selain itu koordinasi sejajar juga berlangsung dengan baik dan pembinaan atasan ke bawahan juga terjalin dengan baik. Jika aparatur pemerintah melanggar peraturan dan prosedur yang ada, maka akan dikenakan sanksi. Jika pada tahap awal akan diberikan peringatan terlebih dahulu. Jika tidak juga mengikuti peraturan maka akan dikenakan sanksi administrasi, dapat berupa Universitas Sumatera Utara pemindahan maupun diberhentikan. Menurut Camat Medan Marelan, belum lama ini Kepala Seksi Pemerintahan yang dipecat karena telah berbuat nakal. ‘’Jelas ada, buktinya Kasipem yang kemaren ku berhentikan, ku copot karena bermain-main’’. Jika berbicara mengenai fasilitas yang ada di Kecamatan Medan Marelan, dapat dikatakan sudah memadai, karena sudah menggunakan sistem komputerisasi. Jadi mereka dapat mempergunakannya seoptimal mungkin. Pada kantor Kelurahan juga sudah memadai karena sudah dilengkapi dengan komputer. Pada tingkat Kepala Lingkungan fasilitas yang ada untuk pengurusan KTP hanya ada berupa blangko. Seperti yang diungkapkan oleh Lurah Terjun, ‘’Fasilitas cukup, komputer ada dan itu dapat menunjang kinerja dari pegawai yang ada di Kantor Kelurahan Terjun ini.’’ Begitu juga dengan pendapat Camat Medan Marelan, bahwa fasilitas yang ada sudah memadai, karena sudah tersedianya sistem komputerisasi di Kantor Kecamatan Medan Marelan. Untuk masalah sosialisasi tentang KTP dan pentingnya KTP bagi masyarakat, aparataur pemerintahan Kecamatan Medan Marelan sudah cukup sering dan aktif dalam mensosialisasikan hal tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masyarakat yang hampir semuanya mengetahui prosedur dan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pengurusan KTP. Sosialisasi yang dilakukan dapat dilihat dari aktifnya Kepala Lingkungan mensosialisasikan dalam perwiridan warga. Atau dapat juga dilakukan ketika adanya kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan pada hari jumat. Melalui pemasangan spanduk-spanduk tentang tata cara pengurusan KTP, melalui pelaksanaan posyanduk. Universitas Sumatera Utara Pengurusan KTP juga gratis di Kota Medan ini. Masyarakat hanya harus menyediakan persyaratan yang dibutuhkan seperti pas photo 3x4 sebanyak 3 lembar, fotokopi Kartu Rumah Tangga sebanyak 2 lembar dan KTP lama jika untuk memperpanjang KTP. Jika persyaratan belum lengkap maka akan dikembalikan kepada warga lagi untuk dilengkapi. Hal ini juga sering menjadi hal yang memperlambat penyelesaian KTP. Walaupun pengurusan KTP gratis, tapi jika masyarakat memberikan tips kepada aparatur, maka menurut Kepala Lingkungan XIII Terjun, ‘’Memang kadang serba payah juga, orang tu suruh awak ke sana, orang tu mau cepat satu hari, tak usah dikasi lah ongkos, payah juga memang, tidak lah banyak kadang kan. Kayak KTP ni, begitu siap ada yang ngasi, tapi tidak banyak lah pula’’. Sedangkan menurut Camat Medan Marelan, “Tapi kalau Anda kasi juga Kepling-nya Anda duduk di rumah, makanya saya tanya, Anda mengurus apa diurus? Kalau Anda diurus itu, Anda duduk di rumah kasi sama Kepling, dia-lah yang kesana kemari, gak Anda kasi juga dia uang rokoknya, parah kali lah itu. Yang namanya mengurus itu, Anda datang ke Kepling minta surat pengantar, bawa ke kantor lurah. Dan kalau dia duduk-duduk di rumah saja, sudah itu siap, diantar pula Kepling pula ke rumahnya, gak dikasinya uang rokok sepuluh ribu, dua puluh ribu, parah kali lah itu, lima tahun lho Mengenai tanggapan masyarakat tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah, responden mengatakan tanggapan itu berbeda-beda. Karena semua tergantung pada individu masing-masing warga. Seperti yang dikatakan Kepala Lingkungan III Terjun, ‘’Jika ada warga yang merasa tidak senang dengan aparatur pemerintah, maka sebaik apapun aparatur memberikan pelayanan kepada masyarakat, akan tetapi terlihat jelek oleh warga itu.’’ Masalah ini memang wajar terjadi karena masyarakat sangat beraneka ragam cara pemikirannya, seperti adanya perbedaan latar belakang pendidikan dan status sosial. Hal ini merupakan tantangan bagi Kepala Lingkungan untuk pintar-pintar Kepala Universitas Sumatera Utara Lingkungan memanage masyarakat. Karena Kepala Lingkungan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat setiap hari. Masalah yang pernah dikeluhkan oleh masyarakat adalah masalah kesalahan data KTP. Kesalahan data yang sering terjadi adalah kesalahan data tentang nama, tempat tanggal lahir. Jika terjadi kesalahan data maka cara untuk memperbaikinya pertama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: fotokopi ijazahakte kelahiransurat keterangan lahir dari bidan. Setelah itu proses selanjutnya adalah dengan membuat ulang Kartu Rumah Tangga dan KTP. Masalah lainnya yang pernah dikeluhkan masyarakat adalah masalah berlarut-larutnya penyelesaian KTP. Hal ini menurut masyarakat harus segera diperhatikan oleh aparatur pemerintahan karena merugikan masyarakat dan membuat masyarakat menunggu-nunggu. Tetapi menurut Kepala Lingkungan XIII Terjun, ‘’Saya selalu berusaha mengkoordinasikan dengan pihak Kelurahan agar secepatnya menyelesaikan permohonan KTP warga saya. Saya juga akan segera menghubungi warga jika KTP tersebut telah selesai dikerjakan.’’ Dalam kesempatan ini penulis menanyakan tentang masalah KTP ganda dan KTP tembak yang belakangan ini sering kita dengar. Menanggapi pertanyaan tersebut, responden mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi dan bisa tidak terjadi. Bisa terjadi karena adanya oknum yang nakal dan memang pernah terjadi, walaupun menurut Kaur Pemerintahan Kelurahan Mabar, hal ini tidak terjadi di Lingkungannya. Bisa tidak terjadi karena adanya SIAk. Dinas Kependudukan memiliki semua data base penduduk Kota Medan. Kalau dalam pengurusan KTP maka setiap Kecamatan mengirim data ke Dinas Kependudukan. Untuk itu sebenarnya tidak bisa seorang warga memiliki KTP ganda di Kota Medan ini. Karena akan segera diketahui melalui data yang tersimpan di Komputer. Dalam KTP tembak, seseorang mengurus KTP dengan tidak memiliki Kartu Keluarga. Jika ada pun itu pasti Kartu Keluarga fiktif. Hal ini bisa terjadi karena faktor. Salah satunya adalah adanya aparatur yang nakal Universitas Sumatera Utara yang menghalalkan segala cara untuk mengambil keuntungan. Menurut responden sendiri, jika ditanya apakah mau melakukan permintaan warga yang meminta pengurusan KTP tembak maupun KTP ganda, maka Kaur pemerintahan Kelurahan Terjun menjawab, ‘’Hal seperti ini merupakan potensi masalah. Karena kita tidak mengetahui apa maksud dari warga tersebut membuat KTP ganda atau tembak. Bisa saja dilain waktu menimbulkan masalah dan dapat merugikan diri saya sendiri.’’ Untuk itulah maka responden berusaha untuk menghindari persoalan yang merupakan potensi masalah. Tapi responden tidak menutup kemungkinan akan adanya aparatur pemerintah yang mau melakukan pengurusan KTP ganda dan KTP tembak ini. Masalah lainnya menurut responden adalah masyarakat selalu menginginkan penyelesaian KTP secara instant, tidak mau peduli dengan kendala yang dialami oleh aparatur pemerintahan itu sendiri. Seperti pemadaman listrik dan tidak adanya Camat ditempat pada hari itu untuk menandatangani blangko permohonan pembuatan KTP. Penundaan penyelesaian KTP itu juga tidak diharapkan oleh aparatur pemerintah. Seperti yang dikatakan oleh Kasi Pemerintahan Kecamatan Medan Marelan, ‘’Itu semua diluar kendali kami. Tidak mungkin kami menahan Camat agar selalu ada ditempat, padahal beliau juga mempunyai kewajiban lain yang kadang diadakan diluar kantor Camat ini.’’ Jika ditanya tentang apakah aparatur pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapakan, maka Camat Medan Marelan menjawab, ‘’Ya, dan kalau dibeda-bedakan, oknum itu namanya, akan saya cari orangnya’’. Tegas Camat Medan Marelan. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA