kepemerintahan yang baik, baik ditinjau dari aspek ekonomi, lingkungan, termasuk perumahan dan pemukiman, maupun sosial Rahadi,2005:12
Oleh karena itu dibutuhkan kinerja yang baik disetiap unsur aparatur pemerintahan desa dan khususnya para pengurus BKM . karena kinerja merupakan suatu
momen yang harus dipahami sebagai suatu ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Kinerja dalam setiap organisasi desa sangat diperlukan karena kinerja marupakan suatu
prestasi kerja, produktivitas kerja, apakan itu kinerja individu aparatur pemerintahan atau kinerja organisasi desa dalam hal ini adalah kinerja para pengurus Badan Keswadayaan
Masyarakat.
7. Hipotesis.
Hipotesis adalah jawaban sementra terhadap rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono,2003:70. Berdasarkan uraian
pada landasan teori dan kerangka pemikiran maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
“ Terdapat pengaruh positif antara kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat dalam pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Desa Dalu X
A
Tg. Morawa”.
8. Definisi Konsep.
Menurut Singarimbun 1995 : 33 adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik
kejadian,keadaan,kelompok atau individu tertentu yang menjadi pusat perhatian. Adapun defenisi konsep yang penulis kemukakan dalam penelitian ini dalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Kinerja Anggota Badan Keswadayaan Masyarakat adalah prestasi kerja, prestasi penyelenggaraan suatu kegiatan dimana menunjukkan seberapa jauh
tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dengan tingakt Responsivitas, Responsibilitas, dan Akuntabilitas yang tinggi oleh lembaga
kepercayaan masyarakat yang harus mengakar, representatif, dan aspiratif, serta beranggotakan kumpulan warga yang ikhlas, adil, jujur dan tidak dibayar
untuk pengabdiannya, sehingga menjadi tumpuan kepercayaan masyarakat.. 2. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP adalah program
pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep-konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku
pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip
universal.
Universitas Sumatera Utara
9. DEFENISI OPERASIONAL Berdasarkan pendapat Singarimbun 1995 : 46 defenisi operasional adalah unsur
penelitian yang memberitahukan bagiamana caranya mengukur suatu variable.
Tabel II.I. Definisi Operasional No
Variabel Dimensi
Indikator 1
Variabel Bebas X: Kinerja Anggota Badan Keswadayaan
Masyarakat BKM. A. Responsibilitas Pengurus
B. Responsivitas Pengurus
a. Kejelasan tentang prosedur b. Kemampuan BKM
mencapai tujuan P2KP. c. Kemampuan pengurus BKM
melaksanakan misi P2KP. d. Kesesuaian pelaksanan
program dengan prinsip partisipasi masyarakat.
e. Kesesuaian pelaksanaan P2KP dengan prosedur
f. Respondaya tangkap pengurus BKM terhadap
masalah kemiskinan di desa. g. Kepuasan masyarakat
terhadap kinerja pengurus BKM.
a. Kemampuan BKM menegali kebutuhan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
C. Akuntabilitas Pengurus.
b. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh anggota
BKM kepada masyarakat. c. Penyelesaian masalah
masyarakat terhadap yang berkaitan tentang
kemiskinan. a. Tanggapan terhadap aspirasi
masyarakat. b. Konsistensi kegiatan dengan
kehendak masyarakat. c. Transparansi anggota BKM
dalam pelaksanaan P2KP. d. Pemberian informasi kepada
masyarakat tentang perkembangan P2KP.
e. Pertanggung jawaban anggota BKM kepada
masyarakat.
2. Variabel Terikat Y: