Teknik Pengukuran Skor Teknik Analisa Data Koefisien Korelasi Produk Moment.

5. Teknik Pengukuran Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang ersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah mamakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5 Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4 Untuk jawaban alternatif “c” diberi skor 3 Untuk jawaban alternatif “d” diberi skor 2 Untuk jawaban alternatif “e” diberi skor 1 Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden ditentukan kelas intervalnya dengan pertimbangan sebagai berikut : Skor tertinggi – skor terendah Banyaknya bilangan Maka diperoleh : 5-1 5 = 0.8 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 – 5.00 b. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80

6. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Koefisien Korelasi Produk Moment.

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat Sugiono, 2003:212. Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : r xy = 2 2 2 2 . { . }{ . N xy x y N x x N y y − − − ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ r xy = angka indeks korelasi “r” product moment N = populasi x ∑ = jumlah seluruh skor x y ∑ = jumlah seluruh skor y xy ∑ = jumlah hasil kali antara skor x dan skor y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Nilai r xy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain. b. Nilai r xy yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain. c. Nilai r xy yang sama dengan nol 0 menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi dan rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiono 1994:149 yaitu : Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat hubungan 0,000 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Tinggi 0,800 – 1,000 Sangat tinggi Dari nilei r xy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi unutk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini Universitas Sumatera Utara mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5 . Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesisi dapat diterima.

2. Uji Signifikan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Manajemen Kredit Terhadap Pengembalian Pinjaman Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan Pada Badan Keswadayaan Masyarakat Di Labuhanbatu (Studi Kasus Badan Keswadayaan Masyarakat Maju Bersama Kelurahan Urung Kompas Kecamata

2 33 133

Pengaruh Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Studi pada Kelurahan Kota Matsum I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan).

1 47 70

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) (Studi Pada Kelurahan Rambung, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi ).

3 59 97

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat –Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (PNPM-P2KP) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Sidikalang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

1 51 128

Pengaruh Pelaksanaan Program Penaggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal)

1 41 126

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

Respon Masyarakat Terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) Di Kelurahan Pekan Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

1 39 127

Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2kp) Di Kecamatan Medan Maimun

2 47 125

Studi Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2kp) Di Desa Purbayan Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo

0 3 127