mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5 . Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesisi dapat diterima.
2. Uji Signifikan.
Uji signifikan adalah uji yan gdilakukan dengan cara membandingkan t-tesy tabel. Tujuan studi signifikan ini adalah untuk menentukan hipotesis diteima atau ditolak. Tidak
ada korelasi antara variebel x dengan variabel y. H
o
ditolak apabila t-hitung lebih besar dari harga t-tabelt-hitungt-tabel, dan diterima apabila t-hitung lebih kecil dari harga t-
tabel t-hitungt-tabel. Rumus : t = r
√n-2 1-r
Dimana: t= statistik t derajat bebas n-2
n= banyaknya pengamatan
3.Koefisien Deteminant.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi
product moment r
xy
dan dikalikan dengan 100.
KP= r
xy
x 100 Keterangan:
KP= Koefisien Determinant. R
xy
= Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y.
Universitas Sumatera Utara
BAB .III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.
Keadaan Wilayah Desa Dalu X A Kecamatan Tg. Morawa.
Desa Dalu X A adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Tg. Morawa Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Desa Dalu X A memiliki luas daerah
530 Ha. Adapun Desa Dalu X A berbatasan dengan: - Sebelah Utara berbatasan dengan
: Desa Dalu X B. - Sebelah Selatan berbatasan dengan
: Desa Dagang Kelambir. - Sebelah Barat berbatasan dengan
: PTPN .II. Tg. Morawa. - Sebelah Timur berbatasan dengan
: Desa Wonosari. Desa Dalu X A terbagi dalam 7 dusun. Luas wilayah di Desa Dalu X A yang tebagi
berdasarkan pemanfaatan wilayah yaitu: - Perumahanpekarangan
: 71 Ha. - Persawahan
: 75 Ha. - Perladangan tadah hujan
: 6 Ha. - Perladangan
: 291 Ha. - Perkebunan
: 80 Ha. - Tanah Wakaf
: 2 Ha. - Jalan
: 5 Ha. Jumlah penduduk yang ada di Desa Dalu X A ini berjumlah 4924 jiwa, yang terdiri
dari 1052 KK. Adapun tabulasi data jumlah penduduk yang dilihat dari berdasarkan umus
Universitas Sumatera Utara
penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian, pemeluk agama, dan menurut suku bangsa bisa dilihat di bawah ini.
Tabel .III.I. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan. No
Tingkat Pendidikan Jumlah
F
1 Belum Sekolah
718 14,58
2 Tidak Pernah Sekolah
78 1,58
3 SDSederajat
1495 30,36
4 SMP Sederajat
1250 25,38
5 SMU Sederajat
1238 25,16
6 Perguruan Tinggi
145 2,94
TOTAL 4924
100 Sumber Data: Kantor Kepala Desa Dalu X A
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Dalu X A mempunyai tingkat pendidikan SDsederajat sebanyak 1495 jiwa 30,36 dan minoritas
penduduk tidak pernah sekolah 78 jiwa 1,58.
Tabel .III.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Penduduk Desa Dalu X A. No
Kelompok Umur Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
F
1 0-1 Tahun
86 77
163 3,31
2 1-3 Tahun
131 131
262 5,32
3 3-5 Tahun
134 136
270 5,49
4 5-12 Tahun
401 404
805 16,35
Universitas Sumatera Utara
5 12-15 Tahun
162 178
340 6,50
6 15-18 Tahun
334 241
575 11,67
7 18-35 Tahun
677 809
1486 30,18
8 35-45 Tahun.
290 253
543 11,04
9 45-60 Tahun.
187 164
351 7,12
10 60 Tahun Keatas
67 62
129 2,62
TOTAL 2469
2455 4924
100 Sumber data: Kantor Kepala Desa Dalu X A
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Desa Dalu X A berada pada kelompok umus 18-35 tahun yaitu berjumlah laki laki 677 jiwa dan
perempuan 809 jiwa, jadi total semuanya 1486 jiwa 30,18 dan merupakan kelompok usia produktif. Sedangkan minoritas penduduk berada pada kelompok umur 60 tahun
keatas sebanyak laki-laki berjumlah 67 jiwa dan perempuan berjumlah 62 orang jadi total jumlahnya yaitu 129 jiwa 2,62.
Tabel .III.3. Distribusi Penduduk Menurut Mata PencaharianKK. No
Pekerjaan Jumlah
F
1 Petani
148 14,07
2 Nelayan
1 0,1
3 Wiraswasta
326 30,9
4 PNS
37 3,52
5 Karyawan
480 45,62
6 Buruh
56 5,33
Universitas Sumatera Utara
7 POLRI
3 0,29
8 TNI
1 0,09
TOTAL 1052
100 Sumber Data: Kantor Kepala Desa Dalu X A
Dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas mata pencaharian penduduk desa Dalu X A adalah karyawan, sebanyak 480 KK 45,62. Dan minoritas mata
pencaharian penduduk adalah nelayan dan TNI, masing-masing 1 Kk 0,1.
Tabel .III.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama. No
Agama Jumlah
F
1 Islam
4895 0,99
2 Kristen
29 0,01
3 Hindu
- -
4 Budha
- -
TOTAL 4924
100 Sumber Data: Kantor Kepala Desa Dalu X A
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas agama penduduk Desa Dalu X A adalah agama Islam yang berjumlah 4895 0,99. Dan minoritas penduduk adalah
beragama Kristen yaitu sebanyak 29 jiwa 0,01.
Universitas Sumatera Utara
Tabel .III.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa. No
Suku Bangsa Jumlah
F
1 Jawa
2162 43,91
2 Melayu
2648 53,78
3 Minang
50 1,02
4 Batak
21 0,43
5 Cina
8 0,16
6 Aceh
35 0,7
TOTAL 4924
100 Sumber Data: Kantor Kepala Desa Dalu X A
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Desa Dalu X A bersuku bangsa Melayu yaitu berjumlah 2648 jiwa 53,78. Dan minoritas penduduk adalah
bersuku bangsa Cina yang berjumlah 8 jiwa 0,16.
Struktur Organisasi Desa Dalu X A
Sebagaimana desa-desa lain pada umumnya, maka struktur organisasi Desa Dalu X A adalah sebagai berikut:
1. Kepala Desa
2. Sekretaris Desa
3. Kepala Urusan Pemerintah
4. Kepala Urusan Pembangunan
5. Kepala Urusan Umum
6. Kepala Dusun 1,2,3,4,5,6,7,.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dalam Perda Kabupaten Deli serdang nomor 42 Tahun 2000 ,di jelaskan Tugas dan kewajiban aparatur desa sesuai dengan struktur organisasinya .
1. Kepala Desa mempunyai tugas membina .Perekonomian desa ,memelihara
ketentraman ketertiban masyarakat desa , mendamaikan perselisihan masyarakat di desa dan mengajukan rancangan peraturan di desa menetapkan peraturan
daerah bersama BPD,Kepala Desa bertanggung jawab kepada rakyat melalui BPD dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada bupati
dengan tebusan kepada camat. 2.
Sekretaris desa dalam membantu kepala desa mempunyai tugas: -
memberi saran dan pendapat kepada kepala desa . -
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsurkegiatan sekretaris desa.
- merumuskn program kegiatan kepala desa
- melaksankan urusan surat menyurat kearsipan dan laporan.
- Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat.
- Menyususn rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa.
- Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi
pertanahan. -
Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oelh Kepala Desa.
3. Kepala Urusan Pemerintahan, didalam membantu Sekretaris Desa mempunyai
tugas:
Universitas Sumatera Utara
- Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di Desa.
- Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal
pembuatan KTP. -
Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan. -
Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi peraturan desa dan keputusan kepala desa.
- Melaksanakan kegiatan masyarakat termasuk kegiatan ketentraman dan ketertiban
serta pertahanan sipil. -
Melakukantugas lan yang diberikan oleh sekretaris desa. 4.
KepalaUrusan Pembangunan, dalam membantu sekretaris desa mempunyai tugas: -
Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan di desa. -
Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan desa. -
Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memelihara untuk dikembangkan.
- Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna pembuatan daftar
usulan rencana roek daftar usulan kegiatan serta mencatat daftar isian proyek daftar isian kegiatan.
- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa.
5. Kepala Urusan Umum, dalam membantu sekretaris desamempunyai tugas:
- Melakukan dan mengendalikan surat – surat masuk dankeluar serta melaksanakan
tata kearsipan. -
Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan dan rapat-rapat atau naskah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
- Melaksanakan penyediaan penyimpa dan pendistribusian alat –alat tulis kanotr
serba pemeliharaan dan peralatan kantor. -
Penyusunan jadwal serta mengikuti perkembangan pelaksanaan piket . -
Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan kantor dan bangunan lain milik desa.
- Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian aparat desa.
- Melaksanakan pengelolaan buku administrasi umum.
- Mencatat inventaris kekayaan desa.
- Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan peneriaman tamu dinas dan
kegiatan kerumah tanggaan umumnya. -
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa. 6.
Kepala Dusun. -
Membantu tugas-tugas Kepala Desa, terutama tugas-tugas di dusun. -
Untuk melancarkan program-program di desa terutama untuk didusun. Misalnya POSYANDU, dan gotong royong ditiap dusun.
- Membantu untuk menyalurkan bantuan-bantuan dari pemerintah untuk disalurkan
di desa. -
Untuk melakukan pendataan warga ditiap dusun.
Permasalahan-Permasalahan Di Desa Dalu X A
Ada beberapa permasalahan yang teridentifikasi berdasarkan hasil pemetaan swadaya yang dilakukan oleh anggota masyarakat difasilitasi oleh Tim Pemetaan Swadaya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel .III.6. Permasalahan Mayarakat Desa Dalu X A. No
Permasalahan Jenis Permasalahan
1 Lingkungan
- Jalan gangdusun rusak: Dusun 1,2,3,4,5,6, dan 7.
- Parit gang tumpat: Dusun 1,2,3,4,5,6, dan 7.
- Penerangan jalan: Dusun 1,2,3, dan 4.
- Pengukuhan gang: 1 dan 3.
- Jembatan penghubung: Dusun 1,2,3,4 menuju ke
dusun 5,6, dan 7. -
Air bersih: Dusun 2,3,4,5, dan 6. -
Fasilitas madrasah: Dusun 2. -
Fasilitas Mushalla: Dusun 2. -
Titi gang rusak: Dusun 3 dan 4. -
Irigasi rusak: 2,3, dan 5. -
Pengaspalan jalan. 2
Ekonomi -
Usaha kurang berkembang. -
Tidak mempunyai keterampilan. -
Usaha pertanian kurang berkembang. -
Tidak punya pekerjaanpengangguran. -
Usaha peternakan kurang berkembang. 3
Sosial -
Warga miskin jompo tidak produktif. -
Penyuluhan hukum ketenaga kerjaan. -
Warga miskin janda yang produktif. -
Warga miskin sakit-sakitan.
Universitas Sumatera Utara
- Anak putus sekolah.
- Rumah warga miskin tidak layak huni.
- Cacat fisik.
Sumber: Sekretariat Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Mandiri Desa Dalu XA
Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Mandiri Desa Dalu X A.
Pengorganisasian Masyarakat merupakan proses partisipatif warga masyarakat kelurahandesa sasaran untuk memilih dan memutuskan sendiri perlu tidaknya
berorganisasi untuk menangani persoalan kemiskinan secara sistematik di kelurahandesa mereka . Bila masyarakat menganggap perlu berorganisasi agar dapat bertindak secara
terorganisasi dan sistematik maka masyarakat desa tersebut dapat membentuk organisasi masyarakat warga , baik itu dalam bentuk
paguyuban atau perhimpunan dan memutuskan lembaga pimpinan kolektif yang akan memimpin organisasi masyarakat
warga tersebut yang bertindak atas nama organisasi warga tersebut terhadap pihak-pihak yang didalam dan diliuar komunitas tersebut dalam kasus PNPM P2KP lembaga
pimpinan lolektif ini secara generik diberi nama BKM Badan Keswadayaan Masyarakat. Dengan ketentuan dasar bila masyarakat menganggap perlu membangun
organisasi sebagai wadah perjuangan, maka masyarakat dapat membentuk organisasi masyarakat warga dengan ciri utama organisasi masyarakat warga adalah
• Adanya kesetaraan dimana komunitas terbentuk sebagai himpunan warga yang setara di suatu kelurahandesa .
• Setiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif yaitu telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena adanya ikat
kesamaan common bond seperti kepentingan, persoalan, tujuan, dsb.
Universitas Sumatera Utara
• Tiap anggota atau warga berhimpun secara sukarela dan bukan karena terpaksa atau adanya paksaan.
• Membangun semangat saling percaya. • Bekerja sama dalam kemitraan.
• Secara damai memperjuangkan berbagai hal termasuk dalam hal ini menanggulangi kemiskinan.
• Selalu bersikap menghargai keragaman dan hak azazi manusia sebagai dasar membangun sinergi.
• Menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam keputusan yang diambil dan secara insentif melakukan musyawarah.
• Selalu mempertahankan otonomi arau kemerdekaan dari berbagai pengaruh kepentingan.
• Mampu bekerja sama secara mandiri posisi organisasi masyarakat warga - -
Diluar institusi Pemerintah -
Diluar institusi Militer -
Diluar institusi Agama -
Diluar institusi Pekejaan atau usaha -
Diluar institusi Keluarga Untuk memimpin organisasi masyarakat warga khususnya Desa Dalu X A tersebut
maka dibentuklah lembaga pimpinan kolektif terdiri dari 9 sd 13 orang anggota yang dalam hal ini secara generik diberi nama BKM Badan Keswadayaan Masyarakat.
Anggota BKM ini dipilih secara rahasia tanpa pencalonan dan tanpa kampanye. Sebagai lembaga pimpinan kolektif masyarakat, BKM hanya dapat dibangun dan dibubarkan atas
Universitas Sumatera Utara
kesepakatan serta keputusan dari segenap lapisan masyarakat Desa Dalu X A tersebut. Hal ini dimaksudkan agar BKM benar-benar dimiliki oleh masyarakat dan tidak dimiliki
oleh sekelompok orang atau sekelompok unsurperwakilan masyarakat atau bahkan pihak-pihak diluar masyarakat. Kepada BKM tersebut selanjutnya dipercaya
mengendalikan pengelolaan dana BLM Bantuan Langsung Masyarakat dan dana-dana lain yang dipercayakan kepada mereka secara partisipatif, transparan dan akuntabel. Dana
tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membiayai kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diputuskan oleh masyarakat sendiri melalui rembug
warga, baik dalam bentuk pijaman bergulir maupun stimulan atas keswadayaan masyarakat.
Badan Keswadayaan Masyarakat Mandiri Desa Dalu X A terdiri dari 13 anggota yaitu:
1. Yudi Agus Prayitno Koordinator BKM
2. Roisah.
3. Siti Maimunah.
4. Ujang Sutrisna.
5. Nilawati Nst.
6. Sudarlius lbs.
7. Boynem.
8. Sarjiyem.
9. Sutristianingsih.
10. Fatimah.
11. Sutrisno.
Universitas Sumatera Utara
12. Sucipto.
13. Khuwailid.
- Sebagai Sekretarias Pembukuan BKM : Wiwin Agustina.
- Unit Pelaksana Sosial UPS
: Syahrul Laili. -
Unit Pelaksana Keuangan UPK : Haris S.ag Dan Armayadi
- Unit Pelaksana Lingkungan UPL : Judiharto
A. Visi , Misi dan Tujuan Program Penanggulangan Kemiskinan Oleh BKM Mandiri Desa Dalu X A.
Visi dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Desa Dalu X A adalah terwujudnya mesyarakat mandiri dan sejahtera
Misi dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Desa Dalu X Aadalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan tridaya yaitu daya lingkungan ,daya sosial,dan daya ekonomi
dalam penanggulangan kemiskinan . 2.
Masyarakat mampu melakukan kemitraan dengan pihak lain dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
Tujuan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Desa Dalu X A Adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan dan atau peningkatan sarana dan prasarana umum bagi masyarakat 2.
Peningkatan jalan gangdusun . 3.
Peningkatan kelayakan hunian warga miskin. 4.
Peningkatan pelayanan bantuan bagi masyarakat miskin tidak produktif dan produktif jompo, usia sekolah.
Universitas Sumatera Utara
5. Penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat misin potensial produktif.
6. Penyediaan modal usaha bagi masyarat miskin yang mempunyai usaha kurang
berkembang. 7.
Peningkatan keterampilan SDM warga miskin potensial produktif.
B. Rumusan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah disusun masyarakat Desa Dalu X A meliputi :
Internalisasi nilai-nilai luhur kemanusiaan kesegala aspek kehidupan masyarakat, lembaga lokal maupun kelompok peduli yang ada. Dengan strategi ini diharapkan
di masyarakat tumbuh benih-benih kepedulian kepada sesama sehingga mamapu membangun kebersamaan, gotong royong, kerjasama sebagai pondasi yang kokoh
memberdayakan masyarakat sendiri. Penguatan lembaga masyarakat melalui pembentukan KSM atau panitia ditingkat
akar rumput. Penguatan lembaga ini dibangun atas dasar kesamaan kepentingan dan kebutuhan, kesamaan kegiatan, domisili dll, yang mendorong tumbuh
berkembangnya kapital sosial. Penerapan Konsep tridaya dalam penanggulangan kemiskinan. Strategi
penanggulanan kemikinan ini bertujuan agar masyarakat belajar membangkitkan ketiga daya yang dimiliki manusia yaitu manusia yang berdaya secara sosial,
manusia yang produktif dan manusia yang mampu mewujudkan lingkungan yang sehat, produktif dan lestari.
menguatkan akuntabilitas masyarakat. Pada strategi ini diharapkan masyarakat peduli untuk menumbuhkankembangakan kontrol sosial secara obyektif dan efektif
sehingga menjamin pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan benar-
Universitas Sumatera Utara
benar berpihak kepada masyarakat miskin dan mendorong kemandirian serta keberlanjutan upaya-upaya penaggualngan kemiskinan di Desa Dalu X A.
Menjalin kemitraan dengan Pemda dan kelompok peduli setempat. Strategi ini bertujuan agar masalah-masalah yang dialami masyarakat dapat ditangani secara
efektif mandiri dan berkelanjutan. Penguatan jaringan antar pelaku pembangunan. Strategi ini bertujuan agar terbangun
kepedulian dari pelaku pembangunan lain termasuk akses penyaluran channeling bagi keberlanjutan program-program dimasyarakat dan penerapan
tridaya di masyarakat. Pembangunan lingkungan Desa terpadu menuju tatanan pemerintahan dan pelayanan
publik yang baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB .IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA.
1. Penyajian Data.