Berdasarkan analisis diatas, didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas dan PJK dengan nilai p = 0,007.
5.1.3.7 Hubungan Merokok dan Penyakit Jantung Koroner
Distribusi data penelitian berdasarkan merokok dan PJK pada rekam medis RSUP HAM secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 5.8
Tabel 5.8 Hubungan Merokok dan PJK
Merokok PJK
Non-PJK Total
P value Ya
127 69,8
55 30,2
182 100
Tidak 102
37 174
63 276
100 0,001
Total 229
229 458
Berdasarkan analisis diatas, didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara hipertensi dan PJK dengan nilai p = 0,001.
5.1.4 Analisis Multivariat Faktor Risiko yang Paling Dominan pada Penyakit Jantung Koroner
Analisis multivariat dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar pengaruh masing-masing faktor risiko setelah dikontrol terhadap kejadian PJK.
Analisis ini menggunakan uji regresi logistik berganda dengan metode backward selection, pada tingkat kemaknaan p 0,05, menggunakan perangkat lunak
statistik. Uji ini dimaksudkan untuk memilih variabel bebas yang paling berpengaruh, jika diuji bersama-sama dengan variabel bebas yang lain pada
kejadian PJK. Variabel bebas yang tidak berpengaruh secara otomatis akan dikeluarkan
dar perhitungan. Variabel bebas yang dijadikan kandidat dalam uji regresi logistik
Universitas Sumatera Utara
ini adalah variabel yang dalam analisis bivariat chi square mempunyai nilai p 0,25. Ada 6 enam variabel yang dimasukkan kedalam analisis multivariat ini.
Hasil analisis multivariat menunjukkan ada 5 lima variabel bebas yang berpengaruh terhadap kejadian PJK dan bermakna secara statistik. Variabel
tersebut dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 5.9 Tabel hasil analisis multivariat yang bermakna secara statistik
No Variabel
OR 95 CI
Lower Upper
p
1.
Umur 45
2,298 1,215
4,346 0,010
2. 3.
Laki-laki Peningkatan
LDL 1,546
2,148 0,926
1,074 2,579
4,296 0,096
0,031
4. Hipertensi
2,486 1,597
3,869 0,001
5. 6.
Diabetes Obesitas
2,205 1,746
1,379 1,004
3,526 3,038
0,001 0,048
7. Merokok
3,649 2,241
5,942 0,001
Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh terhadap PJK adalah umur 45, jenis kelamin laki-laki, peningkatan LDL, hipertensi, diabetes,
obesitas, dan merokok. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR EXP{B}. Kekuatan hubungan dari yang terbesar sampai yang terkecil adalah merokok OR
= 3,649, 95 CI = 2,241 – 5,942 , hipertensi OR = 2,486, 95 CI = 1,597 – 3,869 , umur 45 tahun OR = 2,298, 95 CI = 1,215 – 4,346 , diabetes OR =
2,205, 95 CI = 1,379 – 3,526, peningkatan LDL OR = 2,148, 95 CI = 1,074
Universitas Sumatera Utara
– 4,296 , obesitas OR = 1,746, 95 CI = 1,004 – 3,038 , dan laki-laki OR = 1,546, 95 CI = 0,926 – 2,579 .
a. Umur 45 tahun
Pada orang yang berumur 45 tahun mempunyai risiko 2,29 kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang yang berumur
45 tahun dengan nilai p = 0,010. b.
Jenis kelamin laki-laki Pada orang yang berjenis kelamin laki-laki mempunyai risiko 1,54
kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan dengan nilai p = 0,096.
c. Peningkatan LDL
Pada orang yang memiliki peningkatan kadar LDL mempunyai risiko 2,14 kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang
yang tidak memiliki peningkatan kadar LDL dengan nilai p = 0,031. d.
Hipertensi Pada orang yang memiliki riwayat hipertensi mempunyai risiko
2,48 kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi dengan nilai p = 0,001.
e. Diabetes
Pada orang yang memiliki penyakit diabetes mempunyai risiko 2,20 kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang yang
tidak memiliki penyakit diabetes dengan nilai p = 0,001. f.
Obesitas Pada orang yang memiliki riwayat obesitas mempunyai risiko 1,74
kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat obesitas dengan nilai p = 0,048
g. Merokok
Pada orang yang memiliki riwayat merokok mempunyai risiko 3,64 kali lebih besar untuk terkena PJK dibandingkan dengan orang yang
tidak memiliki riwayat merokok dengan nilai p = 0,001
Universitas Sumatera Utara
h. Probability event
Dari ke-7 variabel tersebut bila dihitung berdasarkan rumus probability event didapatkan hasil sebagai berikut :
1 p = ---------------------------------------------------------
1 + e
– bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5
1 p = --------------------------------------------------------------------------
1 + 2,7
– -2,482 + 0,832 . 1 + 0,435 . 1 + 0,765 . 1 + 0,911 . 1 + 0,791 . 1 + 0,558 . 1 + 1,294 . 1
1 p = ------------------------------ = 0,9562 95,6
1 + 2,7
- 3,104
Berdasarkan persamaan regresi logistik dapat diketahui bahwa 95,6 kemungkinan terjadinya PJK disebabkan oleh umur 45 tahun, jenis kelamin laki-
laki, peningkatan LDL, hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, dan merokok. Sedangkan 4,4 sisanya, dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terukur.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Umur
Pada penelitian ini variabel umur dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu umur 45 tahun dan 45 tahun. Kelompok umur 45 tahun termasuk variabel
bebas yang memenuhi syarat untuk masuk analisis multivariat. Hasil analisa multivariat pada penelitian menunjukkan bahwa umur 45 tahun memiliki faktor
risiko lebih besar untuk terjadinya PJK dibandingkan dengan umur 45 tahun OR = 2,298 , 95 CI = 1,215 – 4,346. Umur 45 tahun juga memiliki hubungan
yang bermakna secara statistik untuk terjadinya PJK dengan nilai p = 0,010. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Abidin 2008, bahwa
kelompok umur 45 tahun lebih banyak mendominasi pada pasien penderita
Universitas Sumatera Utara