Uji Daya Beda Aitem Reliabilitas Hasil Pengolahan Alat Ukur

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang ingin diukur Azwar, 2013. Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena dapat mengentahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Pengujian daya beda aitem diperoleh melalui komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan skala itu sendiri yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya bedanya dianggap memuaskan Azwar, 2013.

3. Reliabilitas

Menurut Hadi 2000, reliabilitas alat ukur menunjukkan keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. Azwar 2013 mengungkapkan bahwa reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Uji reliabilitas pada alat ukur ini menggunakan pendekatan internal concistency yaitu Cronbach ’s Alpha . Koefisien reliabilitas berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Apabila koefisien reliabilitas semakin mendekat angka 1,00 maka pengukuran semakin reliabel. Begitu juga sebaliknya, koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka 0 maka pengukuran semakin tidak reliabel. Universitas Sumatera Utara

4. Hasil Pengolahan Alat Ukur

Pengujian alat ukur dalam penelitian ini menggunakan try out terpakai. Hadi 2000 menjelaskan bahwa try out terpakai adalah uji cobanya langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Peneliti menggunaan try out terpakai dengan pertimbangan jenis pekerjaan subjek penelitian yang tidak selalu berada ditempat sehingga akan sulit untuk mengambil data lebih dari satu kali. Alat ukur disebarkan kepada 135 orang supir mobil tangki BBM PT Elnusa yang merupakan subjek penelitian ini. Skala yang telah terkumpul diolah dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Peneliti menggunakan kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai koefisiean korelasi minimal 0,30 ≥ 0.30. Hal ini dikarenakan semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan Azwar, 2013. a. Skala Kondisi Kerja Berdasaarkan hasil analisis skala kondisi kerja dari 28 aitem, terdapat 25 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total minimal 0,30 dan terdapat 3 aitem yang gugur. Hasil perhitungan reliabilitas skala stres kerja menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,871 Tabel 3. Hasil Pengolahan Skala Kondisi Kerja No Aspek-Aspek Aitem Total Favorable Unfavorable 1. Kondisi Fisik Kerja 1, 2, 7, 8, 19, 14, 15, 20, 26, 9, 16, 24, 28 13, 3, 21 16 2. Kondisi Psikologis Kerja 5, 17, 10, 27 22 5 Universitas Sumatera Utara 3. Kondisi Temporer Kerja 6, 23, 11 18 4 TOTAL 25 b. Skala Stres Kerja Berdasaarkan hasil analisis skala stres kerja dari 40 aitem, terdapat 36 aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total minimal 0,30 dan terdapat 4 aitem yang gugur. Hasil perhitungan reliabilitas skala stres kerja menghasilkan koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,923. Tabel 4. Hasil Pengolahan Skala Stres Kerja No Simptom-Simptom Aitem Total Favorable Unfavorable 1. Simptom Psikologis 1, 2, 3, 4, 5, 7, 17, 18, 22, 23, 31, 32 6, 16, 40 15 2. Simptom Fisik 8, 9, 10, 24, 33, 34 25 7 3. Simptom Perilaku 11, 13, 14, 15, 26, 27, 28, 29, 30, 35, 36, 37, 38, 21 14 TOTAL 36

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan Penelitian