Hasil Analisis Data HASIL PENELITIAN

Pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa pada data kondisi kerja diperolah nilai p = 0,073. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran data kondisi kerja kerja terdistribusi secara normal. Selanjuntya unuk data stres kerja diperoleh nilai p = 0,057 yang juga menandakan penyebaran data stres kerja terdistribusi normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan antara variabel, yaitu variabel kondisi kerja dan variabel stres kerja. Apabila p 0.05 maka hubungan antar variabel linear dan bila p 0.05 maka hubungan antar variabel tersebut tidak linear Hadi, 2000. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil Uji Linearitas Sum of Squares df Mean Square F Sig. Stres Kerja Kondisi Kerja Combined 29149.313 42 694.031 2.432 .000 Linearity 16829.974 1 16829.974 58.968 .000 Deviation from Linearity 12319.339 41 300.472 1.053 .410 Berdasarkan pada Tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa hubungan antara kondisi kerja terhadap stres kerja adalah hubungan yang linear dengan p = 0,001 yang menandakan bahwa p 0,05.

2. Hasil Analisis Data

Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kondisi kerja terhadap stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai Ha : Terdapat pengaruh antara kondisi kerja terhadap stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai yang mana semakin negatif persepsi terhadap kondisi kerja maka akan semakin tinggi tingkat stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji regresi linier dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Hasil Uji Regresi Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 16829.974 1 16829.974 58.024 .000 a Residual 38577.107 133 290.053 Total 55407.081 134 Berdasarkan hasil pengujian statistik pada Tabel 10 di atas, diperoleh nilai sig. antara pengaruh kondisi kerja terhadap stes kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai adalah sebesar 0,001 dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa 0,001 0,05 sehingga hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh antara kondisi kerja dengan stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai yang mana semakin negatif persepsi terhadap kondisi kerja maka Universitas Sumatera Utara semakin tinggi tingkat stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai. Untuk melihat seberapa sumbangan yang diberikan kondisi kerja terhadap sttres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Besar Pengaruh Kondisi Kerja terhadap Stres Kerja pada Supir Mobil Tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .551 a .304 .299 17.031 Berdasarkan pada Tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa nilai R square sebesar 0,304. Nilai ini yang menunjukkan seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel kondisi kerja terhadap variabel stres kerja. Dengan kata lain, sumbangan yang diberikan adalah sebesar 30,4. Selanjutnya persamaan regresi kedua varibael dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 12. Persamaan Regresi Kondisi Kerja terhadap Stres Kerja Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 20.807 7.029 2.960 .004 Kondisi Kerja .953 .125 .551 7.617 .000 Pada Tabel 12 di atas, variabel kondisi kerja memiliki nilai sig. 0,001 yang mana 0,001 0,05 sehingga variabel kondisi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel stres kerja. Selanjutnya dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah Y 20,807 + 0,953 X. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan skor variabel kondisi kerja X, maka tingkat stres kerja Y akan bertambah sebesar 0,953. Dengan kata lain, semakin negatif persepsi supir mobil tangki terhadap kondisi kerja maka semakin tinggi tingkat stres kerja supir mobil tangki tersebut.

C. HASIL TAMBAHAN