16
2.4.5.1 Terapi non farmakologi
a. Terapi diet Terapi diet bertujuan untuk mengoptimalkan kadar lipid dengan cara
menjaga keseimbangan diet. Terapi diet dapat menurunkan kolesterol total sebesar 10 - 15. Asupan makanan yang tinggi kandungan kolesterol harus diturunkan.
Asupan lemak jenuh dan asam lemak trans meningkatkan kadar LDL. b. Pengurangan berat badan
Pengurangan berat badan dikhususkan pada pasien kelebihan berat badan dan obesitas dengan sindrom metabolik. Penurunan berat badan membantu
menurunkan trigliserida dan meningkat HDL. c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya serta merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran, termasuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mereka yang aktif memiliki kemungkinan yang rendah untuk terkena penyakit kardiovaskuler termasuk diantaranya
dislipidemia Lindarto, 2014.
2.4.5.2 Terapi farmakologi
Saat ini sudah terdapat lima jenis obat untuk terapi dislipidemia, yaitu golongan statin, resin, turunan asam fibrat, asam nikotinat dan ezetimibe.
a. Statin HMG-CoA reductase inhibitor Statin merupakan senyawa yang paling efektif dan paling baik toleransinya
untuk mengobati dislipidemia. Obat ini bekerja menghambat enzim HMG-CoA reduktase yaitu suatu enzim yang mengkatalis tahap awal biosintesis kolesterol.
Statin memberikan efek utamanya yaitu menurunkan kadar LDL Mahley, 2012.
Universitas Sumatera Utara
17 b. Resin
Resin merupakan obat hipolipidemia yang mungkin paling aman karena tidak diabsorpsi saluran cerna. Resin bekerja dengan cara mengikat asam empedu
dalam saluran cerna di usus halus dan asam empedu yang terikat dieksresi dalam feses. Dengan demikian asam empedu yang kembali ke hati akan menurun, hal ini
akan memacu hati memecahkan kolesterol lebih banyak untuk menghasilkan asam empedu yang dikeluarkan ke usus Mahley, 2012.
c. Turunan asam fibrat Fibrat merupakan agonis dari peroxysome proliferator activated receptor-
alpha PPAR- α. Fibrat merupakan obat yang efektif untuk menurunkan kadar
trigliserida serta meningkatkan pembersihan kolesterol VLDL di hati. Fibrat menurunkan trigliserida melalui stimulasi oksidasi asam lemak yang diperantarai
oleh PPAR- α, meningkatkan sintesis lipoprotein lipase dan menurunkan apoC-III
di hati yang berfungsi sebagai inhibitor proses lipolisis sehingga dapat meningkatkan bersihan VLDL Mahley, 2012.
4. Asam nikotinat Niasin Asam nikotinat termasuk obat-obat pertama yang digunakan untuk
mengobati dislipidemia. Obat ini meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar trigliserida. Kerja utama asam nikotinat adalah menghambat
mobilisasi asam lemak bebas sehingga mengakibatkan berkurangnya sintesis trigliserida dan sekresi kolesterol VLDL oleh hati Santoso, dkk., 2009.
5. Ezetimibe Ezetimibe bekerja dengan menghalangi penyerapan kolesterol di dalam
usus. Ezetimibe tidak menghambat sintesis kolesterol di hati maupun untuk
Universitas Sumatera Utara
18 meningkatkan ekskresi asam empedu namun secara tidak langsung akan
mengurangi kolesterol hati dan meningkatkan bersihan kolesterol dari darah Santoso, dkk., 2009.
2.5 Ginjal 2.5.1 Anatomi ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterium abdomen, di sebelah kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki
ruang lebih banyak disebelah kanan. Setiap ginjal panjangnya 6 cm sampai 7,5 cm dan tebal 1,5 cm sampai 2,5 cm. Berat ginjal pada orang dewasa kira-kira 140 g
Pearce, 2008. Setiap ginjal terdiri atas sekitar satu juta unit fungsional yang disebut nefron. Setiap nefron berawal sebagai suatu berkas kapiler yang disebut
glomerulus lalu tubulus nefron yang yang melengkung dan berkelok-kelok Corwin, 2009.
Setiap ginjal secara anatomis dibedakan menjadi bagian korteks di sebelah luar yang mengandung semua kapiler glomerulus dan sebagian segmen tubulus
pendek dan bagian medula di sebelah dalam tempat sebagian besar segmen tubulus berada. Perkembangan segmen-segmen tubulus dari glomerulus ke
tubulus proksimal, kemudian sampai di tubulus distal dan akhirnya hingga ke duktus pengumpul. Duktus pengumpul besar terletak di papila, bagian terdalam
ginjal yaitu medula ginjal. Duktus pengumpul besar mengalir menuju daerah aliran pusat yang disebut pelvis ginjal dan dari sini terus mengalir ke ureter. Ureter
dari masing-masing ginjal dihubungkan ke kandung kemih Corwin, 2009.
Universitas Sumatera Utara
19
2.5.2 Fungsi ginjal